Sadis, Wanita Ini Dirudapaksa Massal Lalu Dipenggal Kepalanya Karena Sediakan Ikan!

Seorang wanita dirudapaksa secara terbuka, dicambuk, dan dipenggal oleh pemberontak Kong yang kemudian meminum darahnya.

Editor: Teguh Prasetyo
Metro.co.uk
Potongan cuplikan video yang beredar tentang wanita yang dirudapaksa di depan umum, kemudian dipenggal karena menyajikan 'ikan terlarang' 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang wanita dirudapaksa secara terbuka, dicambuk, dan dipenggal oleh pemberontak Kong yang kemudian meminum darahnya setelah dia melayani mereka dengan menyajikan 'ikan terlarang'.

Dikutip dari laman Metro.co.uk, massa bersorak saat wanita itu diseret telanjang di jalanan Luebo sampai dia meninggal setelah pemimpin pemberontak tersebut menghukumnya dan anak tirinya di restoran keluarga mereka.

Pejuang pemberontak Kamuina Napsu berhenti berhubungan seks, mencuci sendiri, makan daging, dan ikan saat mereka memasuki pertempuran.

Mereka percaya bahwa makanan akan membuat mereka terlepas dari perlindungan.

Rekaman video telah beredar di Whatsapp setelah difilmkan pada 8 April.

"Mereka mengatakan bahwa mereka mereka memberi mereka (pemberontak) kacang yang berisi potongan ikan kecil lokal," kata penduduk Luebo kepada Prancis 24.

Dikatakan mereka, bahwa dengan memberikan makan ikan, wanita ini telah mematahkan perlindungan, dewan pemberontak yang dipimpin oleh seorang pria bernama Kabata.

Setelah melakukan rudakpasa publik, memenggal kepala wanita dan pemuda tersebut, yang diyakini berumur 20-an dengan parang, beberapa menit kemudian meminum darah mereka.

Mayat tersebut dibiarkan dipamerkan di pusat kota sebelum dipindahkan ke pemakaman setempat.

Pembunuhan tersebut terjadi ketika pemberontak menahan Luebo, yang berpenduduk 40 ribu orang, selama 20 hari dari tanggal 31 Maret, sebelum tentara Kongo memaksa mereka keluar.

Selama cengkeraman kekuasan mereka yang pendek, para pemberontak ini membunuh sekitar 10 orang, termasuk dua petugas polisi dan administrator Luebo serta bangunan yang terbakar, mengambil alih gereja setempat, dan melarang orang bekerja, dan sekolah.

Gerakan pemberontak tersebut dimulai ketika kepala suku Kamuina Nsapu dibunuh oleh tentara Kongo pada Agustus 2016.

Kematiannya memicu kekerasan yang meluas dan kejahatan mengerikan termasuk rudapaksa, penyiksaan, dan penggunaan tentara anak-anak.

Kekerasan tersebut telah menewaskan lebih dari 3,300 orang, menurut Gereja Katolik Roma yang berpengaruh, dan mengungsikan 1,4 juta orang dengan milisi yang didukung oleh Pemerintah dan pemberontak yang dituduh melakukan kekejaman. (Tribun Manado/ Rine Araro/ Sumber: metro.co.uk)

Dilansir dari Tribun Manado dengan judul: Sadis! Wanita Ini Dirudapaksa, Dipukuli, Lalu Dipenggal Karena Sajikan 'Ikan Terlarang'

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved