Usai Choirul Huda Meninggal, Hal Mengejutkan Terjadi Menimpa Rekan Setim yang Menabraknya, Kasihan!

Usai Choirul Huda Meninggal, Hal Mengejutkan Terjadi Menimpa Rekan Setim yang Menabraknya, Kasihan!

TribunStyle/Kolase - Ramon Rodrigues 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Usai Choirul Huda Meninggal, Hal Mengejutkan Terjadi Menimpa Rekan Setim yang Menabraknya, Kasihan!

Hal mengejutkan terjadi pada akun Instagram rekan setim Choirul Huda, Ramon Rodrigues.

Baca: Ada Hubungan Apa? Choirul Huda Meninggal, Penyanyi Cantik Ini Menangis Sejadi-jadinya. . .

Insiden tragis menimpa kiper sekaligus kapten Persela Lamongan, Choirul Huda, saat laga melawan Semen Padang, Minggu (15/10/2017) sore lalu.

Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia setelah tak sadarkan diri di lapangan.

Kiper senior itu tak sadarkan diri setelah terlibat benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.

Saat itu terjadi tabrakan antara Ramon dengan Choirul.

Tak ada yang menyangka tabrakan tersebut berujung dengan meninggalnya kapten Persela Lamongan itu.

Baca: Pakai Baju Seksi, Gadis Ini Tanpa Malu Rekam Dua Temannya di Kasur Lagi Begituan

Tentunya hal ini berdampak pada akun sosial media dari rekan setim Choirul Huda ini.

Akun Instagram Ramon Rodrigues menjadi bulan-bulanan netizen dunia maya.

Ia menjadi bahan bully para netizen.

Baca: Merinding! Sudah Ada Pertanda? Video Choirul Huda Sebelum Masuki Lapangan di Laga Terakhir

Dalam postingan terakhirnya, kolom komentar akun Instagram Ramon berisi komentar-komentar netizen yang menuding dirinya sebagai pembunuh.

Netizen menyebut pemain asal Brazil ini sengaja melakukan hal tersebut.

Meski ada netizen yang membully, namun tetap ada juga netizen yang memberikan dukungan kepada Ramon.

fairusalattas, "You're a killer !!"

andinbil, "Dasar pembunuh,ini sepakbola bung bukan tauran"

katzuyaxx, "pensiun lu,mna respect lu,kasian chairul huda ga tnang disana mntang2 pemain luar"

Baca: Tak Hanya Anggota TNI dan Keluarga Jenderal, Anak Jokowi Juga Pernah Cek-cok & Ribut di Jalan

Instagram
Instagram ()

Dukungan kepada Ramon dari netizen kebanyakan berupa ucapan bahwa insiden ini bukanlah salahnya, melainkan sudah takdir.

Baca: Detik-detik Penutupan Hotel Alexis Usai Pelantikan Anies-Sandi

jesica_purnama, "Keep strong boy!!"

adityansyah_19, "#keepstrongfriend"

mohshaw12, "Keep strong friend"

ajiywn, "secara logika, masa iya satu tim mau nabrakin teman ny sendiri?? logika ny dimana yg nyalahin bang ramon"

Instagram
Instagram ()

Baca: Kiper Persela Meninggal - Permintaan Terakhir Choirul Huda Bikin Air Mata Meleleh

Selamat jalan Kapten Choirul Huda.

Ini Penjelasan Resmi Dokter tentang Meninggalnya Kiper Persela, Tim Medis Sudah Mati-matian!

Terkait peristiwa tersebut, pihak dari RSUD dr Soegiri Lamongan, yakni dokter Yudistiro Andri Nugroho, Spesialis Anastesi (Kepala unit Instalasi Gawat Darurat), memberi penjelasan.

Menurut pemeriksaan, Huda mengalami trauma benturan sehingga menyebabkan henti napas dan henti jantung.

"Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain sehingga terjadi apa yang kita sebut henti napas dan henti jantung. Oleh teman-teman medis di stadion sudah dilakukan penanganan pembebasan jalan napas dengan bantuan napas. Kemudian, Huda dirujuk ke UGD RSUD dr Soegiri. Di ambulans, Huda juga ditangani secara medis untuk bantuan napas maupun untuk penanganan henti jantung," ujar Yudistrio Andri, Minggu.

Dia menjelaskan, pihak RS kemudian melakukan pemasangan alat bantu pernapasan terhadap Choirul Huda.

"Sesampainya di UGD, Huda segera ditangani. Kami melakukan pemasangan alat bantu napas yang sifatnya permanen. Kami lakukan inkubasi dengan memasang alat semacam pipa napas. Itu yang menjamin oksigen bisa 100 persen masuk ke paru-paru. Dengan itu, kami harapkan kami melakukan pompa otak sama jantung," tuturnya.

Dokter Yudistrio mengatakan, setelah diberi penanganan, sempat ada respons dari Choirul Huda, tetapi kemudian menurun.

"Sempat ada respons dari Choirul Huda dengan adanya gambaran kulit memerah, tetapi kondisinya tetap semakin menurun. Pompa jantung dan otak itu dilakukan selama satu jam tidak ada respons. Tidak ada refleks tanda-tanda kehidupan normal. Kemudian, kami menyatakan Huda meninggal pada pukul 16.45. Kami sudah mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda," ujarnya.

"Sesuai analisis awal benturan ada di dada dan rahang bawah. Ada kemungkinan trauma dada, trauma kepala, dan trauma leher. Di dalam tulang leher itu ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak. Di batang otak itu, ada pusat-pusat semua organ vital, pusat denyut jantung, dan napas," tuturnya.

(TribunStyle.com/Tisa Ajeng)

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved