Berkali-kali, Ayah Bawa Anaknya yang Sakit Pakai Gerobak dari Madiun ke Surabaya
Berkali-kali, Ayah Bawa Anaknya yang Sakit Pakai Gerobak dari Madiun ke Surabaya
Malahan proses administrasi Waras saat hendak masuk ke rumah sakit dipermudah oleh Pemkot Surabaya.
Untuk biaya pun ada asuransi pemerintah BPJS.
"Ibu Risma langsung yang memberi instruksi. Orang tua Waras ditelepon langsung oleh Bu Risma, karena mereka tercatat masih sebagai warga Surabaya," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser, Jumat (20/10/2017).
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Kamis (19/10/2017), keterangan yang diberikan Suprijadi berbeda dengan kepala desa Sugihwaras, tempat tinggal Suprijadi di madiun.
Menurut Kepala desa (kades) Sukimin, Suprijadi dan keluarganya sudah tidak tinggal di Sugihwaras.
Memang benar Suprijadi pernah menetap di sana, tapi ia pindah pada tahun 2011.
"Pak Suprijadi memang pernah tinggal di desa ini. Dia tinggal di rumah kakak iparnya, Sulistianingsih enam tahun yang lalu," kata Kepala Desa Sugihwaras, Sukimin saat ditemui di rumahnya, Kamis (19/10/2017).
Adapun lamanya Suprijadi tinggal di rumah Sulistianingsih selama enam tahun, dari 2005 hingga 2011.
Suprijadi kala itu bekerja sebagai kuli bangunan dan buruh tani.
Ia kemudian memutuskan pindah ke Surabaya bersama istri dan empat anaknya.
"Saya bertemu dia beberapa hari sebelum lebaran di salah satu kos di kota Surabaya," ungkap Sulistianingsih.
Dijenguk Wali Kota Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani tidak tinggal diam, ia mendatangi rumah sakit untuk menjenguk Waras.
Malahan Wali Kota yang dikenal tegas itu berjanji akan memberikan kursi roda terhadap Waras.
Risma juga akan mencari solusi terkait kesulitan ekonomi yang melanda keluarga Suprijadi.