Sebelum Tewas Diseret Begal, Pegawai BNI Sempat Kirim Pesan ke WA Suami. Begini Isinya

Satu jam sebelum tewas diseret begal, pegawai BNI sempat kirim Ppsan ke WA suami. Isinya begini

Editor: Safruddin
TRIBUN MEDAN / DEDY KURNIAWAN
Jenazah Rara Sita, korban perampokan di Rumah Sakit Umum Daerah Djasamen Saragih,Rabu (25/10/2017) malam. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LUBUKPAKAM - Suami pegawai BNI Siantar yang meninggal setelah

mengejar begal, Rara Sitta Stefanie (27), mengaku masih belum percaya kalau istrinya  sudah meninggalkan dirinya selamanya.

Hendy Kukuh Baskoro (30), mengaku sangat terkejut ketika dikabari petinggi BNI bahwa istrinya itu telah meninggal akibat kejahatan jalanan.

"Masih belum percaya sekarang sudah enggak ada. Tadi malam dapat kabar terkejut kali saya. Karena sekitar 19.30 kami masih komunikasian melalui whatsapp," ujar Hendy yang ditemui di Bandara Kualanamu, Kamis, 26 Oktober 2017.

Menurutnya, orang yang pertama kali mengabari bahwa istrinya telah meninggal dunia adalah Pimpinan Cabang BNI Siantar, Iman.

Baca: Pegawai BNI Tewas Dibegal, Suami Ungkap Penyebab Kenapa Rara Berani Lawan Begal Sadis

Baca: 5 Fakta Miris Pegawai BNI Tewas Dibegal, Kondisi Korban Diseret-seret di Aspal, Anaknya Masih Bayi

Saat dikabari ia mengaku berada di rumah sakit sedang melihat temannya yang sakit.

"Sekitar pukul 20.30 Pak Iman telepon ke saya. Pertama tanya nama saya apakah benar Henddy suaminya Rara. Saya bilang benar, dan langsung diberitahu kalau mereka mau sampaikan ucapan duka," katanya.

"Dibilang istri saya meninggal karena dijambret. Saya enggak percaya karena masih baru saja komunikasi. Saya bilang saya sudah transfer gaji saya ke dia, karena baru gajian. Saya kirimnya dua kali, satu untuk anak satu untuk dia. Itulah dibilangnya kok mesti dua kali, sekali aja," tambah Hendy.

Ia mengatakan tidak ada sama sekali firasat apapun kalau istrinya itu akan pergi untuk selama-lamanya.

Hendy menduga sifat tegas Rara membuat istrinya itu terdorong mengejar jambret.

"Istri saya ini orangnya punya prinsip. Makanya dia kejar itu katanya yang jambret karena dia tahu dia enggak salah, cuma seperti ini rupanya kejadiannya," kata Hendy.

Ia menjelaskan terakhir jumpa bersama istrinya itu pada 10 Oktober lalu di Jakarta. Waktu itu Rara datang bersama anaknya Ignatius Dirga Manggala (1 tahun 9 bulan).

"Dia lagi cuti saat itu. Ada acara pesta pernikahan teman. Biasanya saya yang datang ke sini sekitar sebulan sekali," katanya. (dra).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved