Lampung Target Jadi Pusat Hilirisasi Agribisnis Ubi Kayu Nasional

Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan jadi pusat pengembangan inovasi teknologi dan hilirisasi agribisnis ubi kayu nasional

Penulis: Beni Yulianto | Editor: wakos reza gautama
Tribun Lampung/Dewi
Asisten IV Bidang Umun Pemprov Lampung Hamartoni Ahadist 

Laporan Reporter Tribun Lampung Beni Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan jadi pusat pengembangan inovasi teknologi dan hilirisasi agribisnis ubi kayu nasional.

Berdasarkan data BPS Provinsi Lampung, produksi ubi kayu 2016 sebesar 7,3 juta ton. Jumlah tersebut merupakan 30,8 % share produksi ubi kayu nasional.

Baca: Jaringan 98 Minta Calon Gubernur Dites Rambut, Untuk Apa Ya?

"Kemajuan pesat agribisnis ubi kayu di Provinsi Lampung tentu kita harapkan akan berkontribusi besar pada pembangunan kemandirian pangan nasional serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat," ujar Asisten Administrasi Umum, Hamartoni Ahadis saat membuka Forum Koordinasi Dewan Riset Daerah (DRD) se-Sumatera I Tahun 2017, di Gedung Pascasarjana Universitas Bandar Lampung (UBL), Rabu, 25 Oktober 2017 malam.

Pada acara tersebut, dikukuhkan Forum Koordinasi DRD se-Sumatera Tahun 2017-2020 yang diketuai  M Yusuf Sulfarano Barusman yang juga Rektor UBL dan Citra Persada sebagai sekretaris.

Hamartoni mengatakan tantangan pengelolaan dan pemanfaatan hilirisasi ubi kayu di Lampung terus berkembang, kompleks, dan dinamis.

Baca: Ingin Wajah Cerah Tanpa Flek Hitam? Cobain BB Glow

Baca: Mahasiswi Cantik UBL Diduga Tewas Dijambret, Ini Kata Polisi

Antara lain, pemanfaatan hasil samping pabrik tapioka berupa limbah padat atau onggok untuk pakan ternak dan penggunaan limbah cair asal pabrik tapioka untuk energi biogas bagi kebutuhan industri dan rumah tangga.

Lalu, pengembangan sumber energi nabati dari ubi kayu untuk menghasilkan bioetanol, pengembangan produk olahan ubi kayu untuk pangan, kosmetik, farmasi, dan kebutuhan industri lainnya.

Selain itu, pengembangan agribisnis ubi kayu yang lebih menyejahterakan petani.

"Fakta tersebut memosisikan Lampung sebagai daerah potensial untuk peningkatan dan pengembangan ubi kayu. Hal ini tentu memerlukan dukungan dan partisipasi penuh dari seluruh stakeholders yang terkait, termasuk peran DRD," kata Hamartoni.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved