Wanita Ini Tega Tikam Kakak Perempuan Sebanyak 68 Kali Agar Bisa Rebut Suaminya, Sadis!
Sabah sengaja mengobrak abrik rumah supaya terlihat seperti habis dirampok.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Sebuah rekaman memperlihatkan seorang wanita tengah meyakinkan polisi ia telah berusaha menyelamatkan nyawa kakak perempuannya yang sekarat.
Dilansir dari Daily Mail pada Jumat (27/10/2017), Sabah Khan (27) membuat seolah-olah kematian kakaknya, Saima Khan (34), adalah sebuah kecelakaan.
Anggota keluarga lain menemukan tubuh Saima tergeletak dan bersimbah darah.
Sabahpun melapor pada polisi untuk segera datang ke rumah mereka di Luton, Inggris.
Kematian Saima ini dilaporkan Sabah sebagai perampokan.
Baca: Usai Bertengkar dengan Suami lalu Berteduh di Bawah Pohon, Wanita Ini Alami Kejadian Tak Terlupakan
Sabah mengatakan ada perampok masuk ke rumah dan membunuh Saima ketika ia sedang berada di kamar mandi.
Sabah sengaja mengobrak abrik rumah supaya terlihat seperti habis dirampok.
Setelah 8 hari berlalu, polisi menemukan bukti bahwa Saima dibunuh oleh adiknya sendiri, Sabah.
Polisi menemukan pisau yang digunakan untuk membunuh Saima di tempat sampah dalam kamar Sabah.

Saima ditusuk sebanyak 68 kali di tenggorokannya menggunakan pisau yang dibeli Sabah dari Tesco dua hari sebelumnya.
Parahnya, ketika Sabah melancarkan aksinya, keempat anak Saima berada di lantai atas di kamar mereka.
Bahkan anak perempuan Saima yang berusia 7 tahun terbangun saat adegan 'pembantaian' terjadi.
Ia bertanya apakah bibinya sedang membunuh seekor tikus.
Sabah tega membunuh kakaknya sendiri supaya ia bisa 'mengambil alih' suaminya.
Ternyata Sabah sudah berselingkuh dengan suami Saima, Hafeez Rehman, selama 4 tahun.
Baca: Penyebar Berita Hoax Akbar Faizal Diciduk, Pelakunya Pengurus Partai Politik
Baca: 5 Fakta Miris Pegawai BNI Tewas Dibegal - Korban Diseret-seret di Aspal, Anaknya Masih Bayi

Sabah dan Hafeez menjalin hubungan layaknya suami istri.
Kesempatan berduaan mereka dapatkan ketika Saima pergi bekerja.
Perselingkuhan yang mereka lakukan menyebabkan Sabah hamil dan membuatnya harus aborsi supaya Saima tak tahu.
"Saya merasa malu karena berselingkuh dengan Sabah. Saya tak mengira pembunuhan ini akan terjadi. Perbuatan Sabah membuat keempat anak saya harus hidup tanpa ibunya," jelas Hafeez.
Hafeez mengaku ia sangat menyesal dengan perbuatannya.
Ia merasa tak ada orang lain yang bisa berkorban demi anak-anaknya seperti Saima.
"Akibat perselingkuhan yang saya lakukan, saya harus kehilangan dunia saya. Anak-anak saya harus hidup tanpa ibunya. Saya benar-benar menyesal. Benar-benar menyesal," ucapnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)