Pembunuhan Sadis di Sidoarjo Ternyata Dipicu SMS, Ini Isinya Lengkapnya
Pembunuhan Sadis di Sidoarjo - Ternyata Dipicu SMS, Ini Isinya Lengkapnya ....
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pembunuhan sadis di Sidoarjo lalu jasadnya ditemukan di sumur tua Desa Geluran, Taman, Sidoarjo oleh polisi pada Kamis, 26 Oktober 2017 masih menyisakan misteri.
Misteri itu adalah motif di balik pembunuhan sadis di Sidoarjo.
Informasinya, pembunuhan sadis di Sidoarjo itu dilatarbelakangi urusan asmara.
Itu diungkapkan polisi setelah berhasil menangkap dua pembunuh Andi Prawangsa, pemuda 19 tahun yang tinggal di Pepelegi, Waru, Sidoarjo.
Andi Prawangsa merupakan pemilik tulang belulang yang polisi temukan pada Kamis, 26 Oktober 2017 siang.
Penuturan pelaku, semua perbuatan keji itu berawal dari sms di HP istri Abu Dawud.
Kata Abu Dawud, isi SMS Itu cuma "Ayo Keluar Lagi Yank..."
Setelah membaca SMS ponsel istrinya, Abu Dawud yang ditengarai menjadi otak pembunuhan Andi Prawangsa, langsung dibakar api cemburu.
Ayah seorang anak itu lalu mencari keberadaan Andi Prawangsa.
Ia juga mengajak temannya yang lain untuk mencari keberadaan Andi.
Rumah Andi kemudian terlacak oleh tersangka, namun saat didatangi Andi tidak ada di rumah.
Abu Dawud Cs kemudian melanjutkan pencarian hingga bertemu Andi di daerah Aloha, Gedangan.
Andi kemudian dipaksa naik motor dibonceng tengah dan dibawa ke suatu tempat.
Di sana, tersangka yang sudah jengkel dengan korban menginterogasi korban atas tuduhan selingkuh dengan istrinya.
"Andi tetap tidak mengaku dan akhirnya korban dibawa ke lokasi lain dan tetap tidak mengaku kalau selingkuh dengan istrinya," jelas Wadir Reskrimum Polda Jatim AKBP Teguh.
Setelah bersikukuh tidak selingkuh, korban akhirnya dibonceng lagi naik motor ditarur tengah diajak ke base camp anak jalanan di sebelah barat rumah makan siap saji di Jalan Raya Geluran.
Di situ sudah ditunggu delapan anak jalanan lainnya lalu dihajar ramai-ramai hingga tewas.
Dibunuh dengan Keji
Sekadar diketahui, Andi Prawangsa dibunuh dengan sadis oleh Abu Dawud cs pada November tahun 2015.
Abu Dawud (27) merupakan 'pimpinan' anak jalanan yang berdomisili di Krian, Sidoarjo.
Wadir Reskrimum Polda Jatim AKBP Teguh, menjelaskan sebelum penganiayaan berlangsung tubuh Andi dikerubuti 10 pelaku.
Satu diantara pelaku adalah Abu Dawud.
Semula, Celana dan baju Andi Prawangsa dilepas sehingga menyisakan celana dalam saja.
Tubuh Andi Prawangsa lalu dipukuli secara bergiliran pada malam hari.
Bongkahan batu dan bongkaran bangunan berukuran kepala orang dewasa juga dipakai menghantam tubuh dan kepala Andi Prawangsa.
Dalam kondisi meregang nyawa, darah bercucuran dari kepala dan bagian tubuh lainnya, korban diangkat ke rumah kosong yang biasa dipakai base camp anak jalanan.
Lokasinya di Jalan Raya Geluran atau sekitar 20 meter dari sumur tua.
"Peristiwanya sekitar November 2015. Nah pada siang hari, korban diketahui sudah tidak bernyawa," tutur AKBP Teguh saat rilis, Jumat, 27 Oktober 2017.
Mengetahui korban Andi sudah meninggal dunia dan kondisinya sudah kaku, tersangka Abu Dawud Cs terlihat gopoh.
Baju yang semula dilucuti dipakaikan lagi seperti semula. Abu Dawud lantas pulang mengambil sprei tidur untuk membungkus tubuh korban.
"Ketika tubuh korban sudah kaku, ada yang ngomong tubuh korban agar disiram air panas.
Kelompok Abu Dawud lantas memasak air, setelah mendidih disiramkan ke tubuh korban. Ternyata kondisi korban tetap kaku," kata AKBP Teguh sambil menggelengkan kepala melihat kesadisan pelaku.
Dalam kondisi kebingungan, Abu Dawud Cs kemudian membuang jasad Andi Prawangsa ke sumur tua di lahan kosong itu.
Jasad Andi Prawangsa kemudian ditinggalkan begitu saja sampai polisi menemukan tulang belulangnya.
Saat ini polisi sudah menangkap Abu Dawud dan Gofur, 25, asal Taman orang yang ikut menganiaya Andi Prawangsa hingga tewas. (Anas Miftkahudin/Adrianus Adhi/SURYAMALANG.com)