Tragis! Model Terkenal 14 Tahun Ini Meninggal Karena Bekerja 13 Jam, Begini Ceritanya
"Mama, saya sangat lelah, saya sangat ingin tidur," ujar gadis itu kepada Ibunya lewat telepon
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang model remaja terkenal dari Rusia meninggal karena kelelahan saat bekerja di China.
Dikutip dari Mirror.co.uk pada Senin (30/10/2017), per harinya gadis tersebut hanya menerima gaji £ 6,30 atau sekitar Rp 112.577.
Penghasilan tersebut menyedihkan bahkan sangat buruk karena Vlada Dzyuba (14) harus membayar biaya hidupnya sendiri, seperti hotel dan makannya.
Baca: HASIL MOTOGP SEPANG 2017 - Ini Hasil Lengkap dan Klasemen MotoGP 2017 Usai MotoGP Malaysia
Dia juga telah melewatkan sekolahnya untuk memenuhi kontraknya selama tiga bulan agar dia bisa memenuhi mimpinya sebagai supermodel.
Kasusnya ini menimbulkan ketakutan akut atas eksploitasi anak-anak oleh Industri glamour itu.
Mirror Online pun melaporkan pada Jumat (27/10/2017), Vlada di kota industri di Perm dilaporkan telah meninggal karena kelelahan total dan meningtitis.

Laporan tentang kematiannya di Beijing mengungkapkan, jika gadis tersebut meninggal karena septicopyemia, keracunan darah dengan beberapa organ visceral yang rusak, disfungsi hati dan insufisiensi ginjal atau gagal ginjal
Sementara itu, surat kabar resmi, The Global Times menyebutkan, dia meninggal karena sindrom disfungsi organ multiple, tetapi sampai saat ini tes masih dilakukan untuk memastikan.
Sebelum mengalami koma, dia telah memberitahu Ibunya di Rusia melalui telepon, jika dia kelelahan.
Vlada dilaporkan, menghadiri pemotretan sepanjang 13 jam sebelum ambruk.
Dia menjadi model remaja baru di Rusia yang melakukan perjalanan ke China.
Sekarang orang tuanya tidak mempu menerbangkan jenazahnya ke rumah dan dia diharapkan dikremasi dengan abunya kembali ke tanah airnya setelah sebulan.
Namun, Diplomat Rusia meminta agar kremasinya ditunda sampai sang ibu tiba di China.
Menurut Ibunya, anaknya itu sebelumnya takut mencari perawatan di rumah sakit karena tidak memiliki asuransi .
Sementara itu, Badan Permodelan China membantah, Vlada telah bekerja keras.
Namun, fakta baru muncul mengenai kondisi gadis yang bekerja tidak didampingi ibunya itu.
Di antaranya adalah lamanya jam kerja, yang bisa lebih dari delapan jam sehari, dan bagaimana dia bisa berada di China tanpa asuransi kesehatan.

Zheng Yi, kepala eksekutif ESEE Model Management, mengatakan kepada The Global Times pada Minggu (29/10/2017), Vlada telah menerima 16 job berbeda selama tinggal dua bulan di China.
"Dia istirahat teratur saat bekerja. Sebagian besar pekerjaannya selesai dalam delapan jam. Beban kerjanya moderat dibandingkan dengan model lainnya," terangnya.
Zheng bersikeras bahwa kontraknya legal meski tidak menyebutkan jumlah jam kerja secara pasti.
ESEE Model Management telah menandatangani kontrak tiga bulan dengan perusahaan rumahan Dzyuba, Model Smirnoff yang berbasis di St. Petersburg, Rusia.
Namun, Bagaimana dia bisa bekerja di China tanpa asuransi kesehatan tidak dijelaskan.
Begitu dia jatuh sakit, agen model tersebut lantas membayar tagihan Vlada.
Gadis itu juga pernah tampil di Shanghai Fashion Week yang bergengsi, sebelum pergi ke tugas lain.
Begitu dia jatuh sakit, dia dikirim ke rumah sakit dan Kedutaan Besar Rusia pun diberitahu.
"Staf kedutaan Rusia dan polisi setempat tiba di rumah sakit dan menanyakan kasus ini," kata Zheng.
"Vlada kemudian dikirim ke unit perawatan intensif (ICU) karena kondisinya memburuk," tambahnya.
Ibu gadis tersebut, Oksana adalah editor majalah glamor di Rusia dan ibunya juga telah mendorong putrinya untuk menjadi model
The Siberian Times melaporkan, Vlada sebelumnya merasa tidak aman tentang dunia pemodelan.
"Ketika Vlada baru saja mulai, dia penuh dengan ketidakamanan sebagai remaja," ujar Elvira Zaitsvea, kepala agensi Model Besar di Perm.
"Dia pemalu, dia biasa membungkuk, kami harus bekerja keras dengannya," tambahnya.
Dia mengakui kontrak panjang seperti itu dilarang di Eropa karena itulah dia pergi ke China.

"Kami mendiskusikan karirnya dengan orang tuanya, dan memutuskan untuk mengirimnya ke China," katanya.
"Vlada setiap harinya juga berbicara dengan orang tuanya di Skype, mengatakan betapa bahagianya dia. Dia bercerita tentang peragaan busana, tentang apa itu negara oriental China yang menarik, dan dia telah menjadi wajah perusahaan transatlantik," terangnya.
Polisi Rusia dan pakar hak asasi manusia sekarang masih menyelidiki kasus tersebut.
Ibunya yang putus asa menangis.
Baca: 5 Kota Dosa di Dunia, Nomor 2 Bikin Kaget
"Dia memanggil saya, mengatakan 'Mama, saya sangat lelah, saya sangat ingin tidur'," ujarnya.
"Saya tidak tidur dan terus-menerus memanggilnya, memintanya untuk pergi ke rumah sakit," tambahnya.
Seorang pria yang diyakini sebagai manajernya yang menegosiasikan kontraknya dengan orang dari agensi model di China juga menolak untuk mengomentari kematian Vlada.
(Tribunnews/Vika Widiastuti)