Tidur Malam Pakai 3 Kipas Angin, Nasib Pria Ini Mengenaskan Jadi Begini Kondisinya Saat Pagi
Tidur Malam Pakai 3 Kipas Angin, Nasib Pria Ini Mengenaskan Jadi Begini Kondisinya Saat Pagi Hari
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tidur Malam Pakai 3 Kipas Angin, Nasib Pria Ini Mengenaskan Jadi Begini Kondisinya Saat Pagi Hari
Jangan anggap sepele kebiasaan yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan.
Baca: Viral Foto Pria dan Wanita Tidur di Musala, Netizen Ribut tapi Sang Bilal Beri Penjelasan Menohok
Sekecil apapun dampak negatif kebiasaan buruk terhadap kesehatan harus segera diubah.
Kesehatan adalah hal yang penting dalam hidup. Tubuh yang bugar akan menciptakan daya tahan yang baik untuk beraktivitas.
Emang sih, terkadang ketika masih kecil, anak-anak ada yang sengaja dan senang memakai alasan sakit untuk tak masuk sekolah.
Padahal sakit itu sama sekali nggak enak. Apalagi kalau kita udah bertambah dewasa.
Tanggung jawab tentu semakin besar.
Baca: Dua Pemuda Hujat TNI di Medsos, Saat Terciduk Nangis-nangis Minta Maaf
Pekerjaan akan banyak yang tertunda dan menumpuk.
Bila sakit, kita akan sadar itu akan merepotkan orang banyak.
Apalagi biaya pengobatan dan rumah sakit tidaklah murah.
Baca: Cantik dan Hot, Inilah Foto-foto Ibu Tiri Teuku Rassya Sedang Ciuman, Gaul seperti Remaja
Itulah mengapa kita harus memperhatikan pola hidup sehat sejak dini.
Bila tidak, hal sepele bisa membahayakan tubuhmu.
Seperti yang terjadi di Mueang Chaiyaphum District, Thailand.
Seorang pria berusia 44 tahun baru saja meninggal karena hipotermia.
Ini terjadi setelah ia tidur dengan tiga kipas angin yang meniupkan udara dingin padanya.
Pria itu diketahui bernama Sobthawee Boonkua.
Melansir Asiaone, Sobthawee menyalakan tiga kipas angin sebelum tidur pada Kamis malam (2/11/2017).

Namun perubahan suhu pagi yang tiba-tiba menimbulkan tragedi fatal.
Jasad Sobthawee Boonkua ditemukan di rumah kerabatnya di Tambon Nai Mueang.
Polisi pergi untuk memeriksa kejadian pada pukul 08.30 pagi bersama dengan tim medis dan petugas darurat.
Kakak perempuannya, Saravuth Boonkua mengatakan Sobthawee telah pergi dan tinggal di rumah kerabatnya tersebut untuk mengurus ibunya, Udom Boonkua yang sudah berusia 86 tahun.
Sang ibu diketahui sedang berada dalam kondisi sakit.
Saravuth berbicara beberapa hal mengenai sosok Sobthawee.
Selama ini adiknya adalah pria yang memiliki pola hidup sehat.
Sayangnya, Sobthawee dotemukan telah tidur dengan tiga kipas angin yang mengarahkan udara dingin langsung ke arahnya.
Sobthawee tidak menyadari bahwa suhu Chaiyaphum bisa jauh lebih rendah di malam hari.
Seorang tim medis mengatakan Sobthawee telah meninggal karena hipotermia.
Ini disebabkan karena tubuhnya tidak dapat menyesuaikan diri dengan cuaca dingin mendadak serta efek kejutnya.
Keluarga Sobthawee telah ikhlas dan menerima penyebab kematiannya.
Mereka mengatakan bahwa mereka akan mempersiapkan jasadnya untuk upacara kematian Sobthawee.
Buat yang belum tahu, hipotermia termasuk kondisi kesehatan yang membutuhkan penanganan medis darurat.
Keadaan ini terjadi saat temperatur tubuh menurun drastis di bawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan fungsi tubuh, yaitu di bawah 35°C.
Saat temperatur tubuh berada jauh di bawah titik normal, sistem persarafan dan fungsi organ lain dalam tubuh akan mulai terganggu.
Apabila tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan kegagalan sistem pernafasan dan sistem sirkulasi (jantung), dan akhirnya menyebabkan kematian.
Penyebab utama hipotermia adalah pajanan udara dingin. Sejumlah situasi yang berpotensi menyebabkan kondisi ini di antaranya adalah:
- Tidak mengenakan pakaian yang tepat saat mendaki gunung.
- Berada terlalu lama di tempat dingin.
- Jatuh ke kolam.
- Mengenakan pakaian yang basah untuk waktu cukup lama.
- Suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah (khususnya bagi manula dan bayi).
(TribunStyle/Yohanes Endra)