Rina Nose Pernah Buat Tulisan Soal Moral Ateisme Sebelum Lepas Jilbab, Begini Isinya

Ternyata Rina Nose pernah membuat sebuah tulisan tentang Negeri Tanpa Agama sebelum memutuskan melepas jilbabnya

Penulis: Wakos Reza Gautama | Editor: wakos reza gautama
TribunStyle/kolase 

Berikut tulisan Rina Nose seperti dikutip TRIBUNNEWS:

Ada pelajaran baru yang saya dapat dari penduduk Jepang selama dua hari saya disini. Mayoritas penduduk sini rupanya tidak memiliki kepercayaan terhadap suatu agama, bahkan Tuhan.

Tapi sebagian mereka percaya bahwa ada kekuatan yang jauh lebih besar dari diri mereka.

Ada yang menarik, tanpa kepercayaan terhadap agama tertentu, mereka begitu menjunjung tinggi nilai moral dan kemanusiaan.

Memiliki rasa syukur yang begitu besar atas semua kenikmatan yang mereka peroleh, dengan cara menghormati setiap makhluk hidup, makanan dan alam.

Memiliki kesadaran tinggi akan ketertiban, kedisiplinan, dan kebersihan.

Baca: Ini Dia Data dan Fakta Putri Marino, Terbaik FFI Pemeran Utama Wanita, Gusur Dian Sastro, No 4 Hmmm

Sulit menemukan tempat sampah di sini, tapi juga sulit menemukan sampah berceceran di setiap sudut nya.

Hampir tidak ada. (Mungkin saya belum mengunjungi semuanya, tapi sejauh mata ini melihat, memang setiap sudutnya terlihat rapih dan bersih).

Satu hal lain yang menarik perhatian saya, ketika saya menemukan beberapa penduduk asli yang tiba-tiba ingin memeluk suatu kepercayaan.

Kemudian saya bertanya, kalau hidupmu sudah sebaik ini tanpa agama, lalu kenapa kamu ingin mencari Tuhan dan ingin memiliki agama?

Tulisan itu kemudian mendapat komentar lagi dari netizen pengguna akun @tanpaAGAMA.

"Setelah jadi pembawa acara keberbagai belahan dunia, dia dapat perbandingan budaya, pemikiran, akhirnya doi sadar dan tercerahkan. Mungkin saat ini sedang dalam posisi galau, transisi dari percaya ke ragu ragu. Akibat belajar dan mikir," kicau akun tersebut.

"Kalau doi terlalu terbuka dengan pemikiran dan kegalauannya, dia bisa dimusuhi bahkan diserang oleh kaum bumi datar. Kehilangan sahabat, fens, dibully, atau mungkin diseret kepenjara. BTW masa masa galau itu adalah masa yg sangat berat. masa transisi," cuit akun @tanpaAGAMA.

Apa hak netizen?

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved