Disuruh Buatkan Kopi di Dapur Sekolah, Guru SMK Gerayangi Siswinya dari Belakang
Disuruh Buatkan Kopi di Dapur Sekolah, Guru SMK Gerayangi Siswinya dari Belakang
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang guru SMK melakukan tindakan tak senonoh dengan menggerayangi tubuh siswinya.
Oknum guru tersebut dituduh menyentuh bagian dada dan bagian pantat dua siswinya.
Baca: Sering Makan Makanan yang Disimpan di Kulkas, Ibu Hamil Ini Alami Keguguran
Meski telah tindakannya telah dilaporkan ke polisi, oknum guru SMK tersebut belum ditangkap dan masih menjadi buruan kepolisian.
Baca: Ngadu Ilmu Pelajar SMP - Bacok-bacokan hingga 1 Orang Tewas, Lawannya Ditangkap
Laporan tentang kasus asusila itu masuk ke meja kepolisian pada Selasa (21/11) silam.
Terdapat dua siswi yang melaporkan kejadian tidak menyenangkan itu ke Polresta Samarinda.
Kasus itu kini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Pelaku bernisial Dn, yang merupakan guru mata pelajaran otomotif dituduh mencabuli siswinya.
Baca: Gadis ABG Dimasukkan ke Rumah Kosong lalu Pacarnya Datang Bersama Teman Merekam
Aksi tak senonoh itu dilakukan pelaku saat berada di salah satu ruangan sekolah.
Saat itu, pelaku meminta kepada calon korbanya untuk membuatkanya kopi.
Saat siswinya tengah membuat kopi, pelaku langsung memeluk korbannya dari belakang.

Tak hanya itu, guru tersebut juga memegang-megang bagian tubuh korban yang lain.
Korban sempat menolak dan berontak.
Tapi guru itu kemudian mengeluarkan ancaman sehingga korban takut dan tidak bisa berbuat banyak.
"Jadi, saat pelaku melakukan aksinya, korban melakukan perlawanan, namun pelaku langsung mengancam akan memberikanya nilai jelek kalau menolak," ucap Kanit PPA Satreskrim Polresta Samarinda, Ipda Bunga Tri Yulitasari, Selasa (28/11/2017).
Tindakan pelecehan seksual itu dilakukan oleh pelaku pada Oktober silam.
Hingga saat ini diketahui ada dua korbannya yang melaporkan kejadian.
Namun diduga korbannya lebih dari itu.
"Dua korbanya siswi sekolah itu, berusia sekitar 16 tahun. Dan, dilaporkannya kejadian ini, karena korban tidak terima, dan agar kejadian tersebut tidak terulang," tuturnya.

Sementara itu, Senin (27/11) kemarin kepolisian telah melakukan penjemputan terhadap pelaku, namun karena saat itu pelaku tengah mengikuti pelatihan, pihaknya menunda penangkapan.
"Segera kita amankan yang bersangkutan untuk menjalani pemeriksaan, yang jelas upaya penjemputan sebelumnya sudah kita lakukan," tutupnya.