Debat di Medsos, Orang Jepang Disebut Tak Religius Tapi Sopan dan Jujur, Begini Balasan Netizen

Netizen mengangap watak buruk dan agama tak salign berkaitan. Agama selalu mengajarkan kebaikan.

Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Efrem Limsan Siregar
Kompas.com/Wisnubrata
Pintu gerbang kayu atau torii menuju Kuil Meiji di Shibuya, Tokyo. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kehidupan masyarakat selalu menarik untuk dibahas.

Seperti yang sering terdengar, orang tak dapat hidup tanpa kehadiran orang lain.

Artinya interaksi antar individu merupakan hal penting.

Nah, bicara tentang masyarakat tak akan pernah selesai sampai semalam suntuk.

Perdebatan pun tak mungkin terhindarkan, apalagi jika menyinggung soal budaya dan agama.

Perdebatan memang baik, namun jangan sampai terpancing emosi yang berlebihan.

Baca: Suami Murka saat Pergoki Istri Selingkuh dengan Mantan Terindah di Mal, Inilah Detik-detik Kejadian

Kicauan @shitlicious ini akan mengundang antar netizen saling memberi argumentasinya.

Akun bernama profil 'Alitt Susanto' ini bercerita tentang masyarakat Jepang yang dianggapnya tak religius.

Meski begitu, dia menilai masyarakat di sana justru punya karakter sopan, jujur bersih, dan baik.

"Jepang tuh negara yg warganya gak religius banget, tapi pola hidup masyarakatnya sopan, jujur, bersih, dan baik. Memang, agama yg dipeluk bukan jaminan kualitas karakter seseorang. Kalo sifatnya emang culas, agama apapun yg dipeluk ya cuma formalitas," tulis @Shitlicious, Rabu (29/11/2017).

Kicauan tersebut diretweet sebanyak 6 ribu kali dan disukai 2658 akun.

Lebih lanjut, Alitt Susanto membandingkannya dengan masyarakat Indonesia.

Satu contoh, katanya, jika ada tas yang ketinggalan di stasiun, di Jepang, tas itu tetap akan ada di sana atau di pos satpam.

Sementara di Indonesia, lanjutnya, "Drone gue ilang, ditemuin org, diminta tebusan 1,5juta~ Hahahaha~"

Baca: Hebat! Gadis Remaja Ini Malah Tantang Sang Pacar Sebar Foto Mesumnya, Begini Percakapannya

Soal merokok, orang Jepang dikatakannya akan selalu membawa kaleng sebagai asbak.

Berbeda dengan sebagian orang Indonesia yang merokok di jalan, puntung dan abu di trotoar.

Namun, Jepang punya sisi yang tak selamanya indah. Angka bunuh diri orang di Jepang disebutnya termasuk tinggi.

"Tapi angka bunuh diri di Jepang jg tinggi, mungkin krn mereka gak percaya kehidupan setelah mati. Namun, sebaiknya kita malu sama mereka yg bisa hidup dgn cara yg sangat baik tanpa perlu iming2 pahala & diancam neraka. Mereka lakuin itu cuma biar hidupnya nyaman bagi semua," tulis @shitlicious.

Nah, pendapat ini dibantah netizen lain. Menurut akun @VictoryAris, bunuh diri dan religius adalah dua hal berbeda.

"bunuh diri bukan krena ga religius, yg ngaku religius juga malah suka pake BOM bunuh diri tuh... terbukti karakter dan attitude penduduk Jepang serta harga diri nya layak diacungi jempol koq," tulis @VictoryAris.

Baca: Terkuak Lokasi Honeymoon Stella Cornelia dan Fendy Chow

Masyarakat Jepang tak religius? Akun @afifmun justru menganggap sebaliknya.

Religiusitas itu, kata @afifmun, terlihat ketika orang Jepang sadar untuk menjaga kebersihan.

"Contoh sederhana adalah mereka (orang jepang) sadar untuk selalu menjaga kebersihan, yg mana dalam agama saya diajarkan bahwa kebersihan sebagian dari iman," tulis @afifmun_im.

Soal watak buruk orang dan religius, hal ini juga dibantah oleh akun @hnifahh.

Menurutnya, watak buruk dan agama dipegaruhi agama yang dianutnya. Sebab, menurut @hnifahh semua agama mengajarkan orang pada hal kebaikan.

"apa pun agamanya, tetap saja agamanya baik, mas. yang salah orangnya, yang buruk watak orangnya, jadi tak perlu membawa-bawa agamanya. karena kita semua tahu tak ada agama yang mengajarkan kita pada kejahatan, semua agama mengajarkan kepada kebaikan," tulis @hnifahh.

Baca: Pengin Mobil Avanza, 3 Bocah Ini Menyamar dan Bunuh Pemilik Mobil Lalu Menabrak Tembok

Akun @diojoans justru heran dengan kicauan @shitlicious di atas, mengapa Indonesia selalu dibandingkan dengan hal-hal buruk saja.

Menurutnya, tak ada sesuatu yang berbeda di bawah matahari. Di Jepang, katanya, naik kereta pun tetap harus berdesakkan.

"Paling herman kalo udah ngebandingin sama kejelekan di indonesia, come on there is nothing different under the sun, di jepang juga naek kereta sedek sedekan, byk pembunuh, pornography dan aksi, pelecehan seksual dll, sama lah kek di indo, intinya bukan soal agama dan attitude," kata @diojoans.

"Tp sistem pemerintahan, hukum, tatanan negara dan pendidikan nya yang muthakhir, apalagi ekonomi nya, menjunjung tinggi adat budaya dan nenek moyang mereka, ah yagitudeh, yg jelas sama kok di muka bumi ini sama perbedaannya paling hanya sekian persen tp mostly sama," lanjut @diojoans.

Baca: Via Vallen Kembali Viral Gara-gara Lakukan Hal Ini di Instagram, Netizen: Wow Tembus 2 Juta

(Tribunnews/Efrem Limsan Siregar)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved