Mahfud MD Disebut Bukan Pakar Khilafah, Ini Balasan Keras Mahfud MD
Mahfud MD menjelaskan bahwa dirinya lebih lama berkutat di bidang agama daripada hukum.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Efrem Limsan Siregar
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Perdebatan di ILC bertema 212: Perlukah Reuni? yang disiarkan Selasa malam (5/12/2017) masih hangat untuk terus diperbincangkan sampai sekarang.
Lebih-lebih lagi mengenai pemahanan Khilafah yang sempat dijelaskan Ustad Felix Siauw dan Mahfud MD.
Kali ini warganet Haikal Hassan memberi pernyataan mengejutkan mengenai peran Mahfud MD dalam menjelaskan Khilafah.
Haikal Hassan yang berprofesi sebagai motivator dan konsultan mengakui pengetahuan dan kapasitas Mahfud MD di bidang hukum.
Baca: Ashanty Mau Cerai dari Anang sudah Sewa Pengacara, Simak Blakblakan Ashanty
Namun, dia menilai peran Mahfud MD sebagai pakar hukum belum tentu menempatkannya sebagai pakar Khilafah Islamiyah.
"Mendengar kembali paparan Bpk @mohmahfudmd di @ILC_tvOnenews kemarin, beliau mmg sangat pakar dlm hukum. Manut Pak. Tapi TIDAK dlm pengertian khilafah. Bukan kapasitasnya. Maaf Pak. PakarHukum belum tentu PakarKhilafahIslamiyah," tulis Haikal Hassan di akun Twitter @haikal_hassan, Rabu (7/12/2017).
Mahfud MD menganggap kicauan tersebut adalah upaya Haikal Hassan memprovokasi dirinya.
Mahfud MD dalam jabarannya ingin menjelaskan, dirinya lebih lama berkutat di bidang agama daripada hukum.
Dia mengatakan telah mempelajari dan mengajar agama sejak usia 7 tahun. Dia masuk Pondok Pesantren NU pada 1968.
Sementara di bidang hukum, Mantan Hakim MK ini mengatakan, dia belajar dan mengajar hukum pada 1978.
Mahfud juga mengakui masih belajar dan mengajar agama hingga sekarang.
"Hahaha Anda memprovokasi ya. Saya belajar dan kemudian mengajar hukum hanya sejak thn 1978. Tapi saya belajar dan mengajar agama sejak kecil s/d skrng. Umur 7 thn saya sdh belajar agama, thn 1968 sy sdh masuk ponpesNU. Jd cukuplah modal utk berdiskusi dgn anak2, eh, Ustadz2," tulis Mahfud MD di akun Twitter @mohmahfudmd, Jumat (8/12/2017).
Baca: Heboh Minta Cerai lalu Kabur dari Rumah, Ashanty Kaget Bisa Tiba-tiba Hamil
Haikal Hassan pun membalas kembali kicauan tersebut. Dia mengingtakan kembali perjumpaan dirinya dan Mahfud MD beberapa waktu lalu saat Pilgub DKI Jakarta.
"Prof mungkin lupa saat jumpa di sahid jaya. Perasaan waktu itu ada yg bilang, kami tak bisa kalahkan ahok kan? Alhamdulillaah, kami menang... Allah bisa lho kalahkan yg sombong itu... Ingat prof? Hehe Sebentar lagi saya kultwit soal khilafah ya....," tulis @haikal_hassan.
Namun, netizen ingin pembahasan Khilafah tanpa menyertakan Ahok lagi. Ada juga yang ingin keduanya menghindari perdebatan.
"Duh, follower banyak tapi kok mencampuradukkan Ahok @basuki_btp dengan khilafah sih? Padahal saya seneng banget jika ada diskusi mencerahkan bagi ummat. Ahok ya Ahok, khilafah ya khilafah, jangan di-blend kayak kopi (emoji)," tulis @adekmht.
"Sudah tad hindari perdebatan, smoga smakin Tawadu tad," tulis @MochRifan8.
"Di dlm @ILC_tvOnenews kemarin Prof @mohmahfudmd bicara tentang khilafah itu hny sebatas PENDAPAT beliau saja. Namanya jg berPENDAPAT, tentu Prof bisa salah dan bisa benar. Setuju dg Ust @haikal_hassan utk pembahasan KHILAFAH baiknya kita merujuk kpd yg memang AHLI dlm URUSAN tsb," tulis @OomNanang.
Baca: Sempat Tinggal di Ruko, Ashanty Pernah Susah Hamil, Berantem Melulu dan Ketemu Tikus Segede Kucing
Mahfud MD dan Ustad Felix Siauw di ILC
Dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (6/12/2017) mengutip ILC, Ustaz Felix sempat mempertanyakan mengapa ideologi Khilafah dilarang di Indonesia.
"Terlarang dari mananya? Kalau Anda mengatakan Khilafah ideologi terlarang, berarti Anda harus menghapuskan kemudian, orang-orang yang membaca ketika Tarawih pada Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, Khalifah Usman, Khalifah Ali. Mereka adalah Khalifah-khalifah. Dan Khilafah adalah apa? Khilafah adalah prinsip pengelolaan alam semesta yang diamahkan Allah kepada manusia," ucapnya.
Ia kemudian mencontohkan, misal seorang ayah yang mengajari anak dan istrinya kepada hal yang baik sudah menjadi seorang khalifah yang menerapkan prinsif khilafah.
Nah, jika itu dalam lingkup rumah tangga menurutnya ada konsep yang lebih besar.
Namun kemudian ia mempertanyakan mengapa ideologi Khilafah itu justru dilarang?
Pernyataan ustaz Felix tersebut ternyata tidak sepaham dengan Mahfud MD.
Baca: Gara Gara Dinner Family, Assyifa Nuraini Adik Ayu Ting Ting Kena Sindir Netizen
Dalam teleconference, Mahfud MD dengan tegas mengatakan bahwa ia tidak sependapat dengan Ustaz Felix Siauw terkait soal khilafah.
Hal tersebut menurut Mahfud MD ada dua hal yang harus dipahami.
Menurut Mahfud MD, mengartikan khilafah sebagai pemimpin bukanlah hal yang bermasalah.
Namun apabila mengatakan khilafah adalah sistem pemerintahan, seperti yang dipercaya FPI dan HTI, maka hal tersebut sangat bertentangan dengan Pancasila.
"Kalau khilafah sebagai sebutan pemimpin, maka tidak apa-apa, tetapi jika khilafah sebagai sebuah gerakan ideologi yang menentang sebuah sistem yang sudah disepakati, yakni Pancasila, maka hal tersebut benar-benar dilarang," ucapnya.
Ia juga menerangkan bahwa oleh orang-orang HTI, khilafah diartikan sebagai suatu ideologi, yang menentang demokrasi, tidak menganggap negara kebangsaan, maunya transnasional (satu negera Islam yang terdiri dari beberapa negara).
Menurut Mahfud MD hal tersebut sangat berbahaya bagi kehidupan berbangsa di Indonesia.
Baca: Viral, Anak Tega Buang Ayah Sendiri dan Rela Putuskan Hubungan karena Tak Ingin Merawat, Kejam!
TRIBUNNEWS.COM/Efrem Limsan Siregar