Ustadz Somad Tegas BIlang Bukan Pendukung Khilafah, Ini Bukti Cintanya pada NKRI
Somad juga dikecam sebagai dai yang selalu menyuarakan negara Khilafah tegak di Bumi Pertiwi Indonesia.
Lalu, hingga kini Ustad Abdul Somad rajin mengunjungi daerah-daerah terpencil dan mengibarkan bendera merah putih bersama rakyat pinggiran.
Di luar dari penjelasan Abdul Somad itu, belakangan beredar bukti baru yang memperlihatkan Abdul Somad tidak anti-NKRI, dan sebaliknya mencintai NKRI.
Bukti baru itu berupa copy surat undangan yang kirimkan Kepala Sekretariat Umum Kodam IX/Udayana Letkol I Made Sulantra kepada berbagai pihak di lingkungan di Kodam IX/Udayana untuk menghadiri ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan disampaikan Ustadz Abdul Somad.
Sedianya, ceramah akan disampaikan di Masjid Agung Sudirman Denpasar.
Copy surat itu beredar di jejaring media sosial sejak Jumat (8/12/2017) malam.

Surat undangan tertanggal 7 Desember 2017 itu dikirimkan kepada Kasdam IX/Udy, Irdam IX/Udy, Danrem 163/WSA, para Sahli Pangdam IX/Udy, Asrendam IX/Udy, Para Asisten Kasdam IX/Udy, LO TNI AL dan AU, Para Kabalakdam IX/Udy, Dandeninteldam IX/Udy dan Dankikavserdam IX/Udy.
Salah satu poin dalam undangan itu meminta agar pejabat yang beragama Islam membawa istri ke acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hal lain yang disampaikan, agar pejabat hadir 15 menit sebelum kegiatan, dan bagi pejabat yang non Muslim agar menunggu di ruang transit saat shalat Isya.
Surat ini sekaligus bukti Somad mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk menyampaikan pesan-pesan universal Islam ke penjuru Tanah Air dengan cara yang santun dan menegakkan kedaulatan NKRI.
Fakta-fakta Ustadz Somad di Bali
Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau tersebut sempat ditolak ceramah di Provinsi Bali, padahal dia sedang berada di Pulau Dewata.
Akibatnya, Ustadz Somad terpaksa tinggal di hotel tempatnya menginap, yakni di Hotel Aston, Denpasar, Jumat (8/12/2017) kemarin.

Lebih jelas terkait dengan peristiwa tersebut, berikut ini dirangkum tribun-timur.com, 9 fakta terkait insiden tersebut
1. Ditolak untuk menyampaikan ceramah di wilayah Provinsi Bali terkait dengan Maulid Nabi Muhammad SAW dalam rangkaian safari dakwah, Jumat-Minggu (8-10/12/2017),
2. Penolakan disampaikan melalui unjuk rasa,