Ustadz Somad Tegas BIlang Bukan Pendukung Khilafah, Ini Bukti Cintanya pada NKRI

Somad juga dikecam sebagai dai yang selalu menyuarakan negara Khilafah tegak di Bumi Pertiwi Indonesia.

Ustaz Somad 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dai Abdul Somad kembali jadi bahan pembicaraan hingga Sabtu (9/12/2017).

Setelah menyita perhatian karena menghujat fisik artis Rina Nose (33), Ustadz Somad kembali menjadi pusat perhatian. 

Baca: Keluarga Ashanty Seperti Keluarga Cemara, Padahal Aslinya Begini

Kali ini, insiden penolakan Ustadz Shomad ceramah keagamaan di Pulau Dewata, Bali, jadi perbincangan.

Hari Jumat (8/12/2017) siang, sekelompok orang menggelar demonstrasi menolak Abdul Somad yang akan menyampaikan ceramah dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW. Demonstrasi digelar di depan hotel tempat dai asal Pekanbaru Riau ini menginap.

Kelompok yang menolak kehadiran Abdul Somad menilai pria kelahiran Pekanbaru, Riau, tahun 1977 itu sebagai sosok yang radikal dan anti NKRI.  

Somad juga dikecam sebagai dai yang selalu menyuarakan negara Khilafah tegak di Bumi Pertiwi Indonesia.

Insiden di Hotel Aston berakhir setelah pihak keamanan turun tangan dan Abdul Somad menjawab tudingan yang dialamatkan kepada dirinya.

Baca: Kejadian Nyata! Ibu Melahirkan Bayi Berwujud Putri Duyung, Ini Foto-fotonya

Alumni Al-Azhar (Mesir) dan Al-Hadith (Kerajaan Maroko) itu pun menegaskan bukan pendukung khilafah. Dibuktikan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan khidmat.

Ustad Somad
Ustad Somad ()

Juga memekikkan kata Merdeka! di depan demonstran.

Ustadz Shomad melakukan tanpa canggung.

Jumat malam, Masjid An Nur yang menjadi lokasi ceramah Abdul Ustadz Somad dipenuhi begitu banyak umat Muslim yang ingin mendengarkan ceramah. Jemaah tumpah ruah sampai ke luar halaman masjid.

Dalam ceramah, Abdul Somad kembali menjelaskan bahwa dirinya cinta NKRI dan Pancasila.

Shomad menceritakan bahwa dirinya ikut penataran P4 sebelum menuntut ilmu ke luar negeri. Saat mendaftaran diri menjadi dosen di perguruan tinggi negeri dia juga harus lulus ujian Pancasila dan memiliki kecintaan pada NKRI.

Lalu, hingga kini Ustad Abdul Somad rajin mengunjungi daerah-daerah terpencil dan mengibarkan bendera merah putih bersama rakyat pinggiran.

Di luar dari penjelasan Abdul Somad itu, belakangan beredar bukti baru yang memperlihatkan Abdul Somad tidak anti-NKRI, dan sebaliknya mencintai NKRI.

Bukti baru itu berupa copy surat undangan yang kirimkan Kepala Sekretariat Umum Kodam IX/Udayana Letkol I Made Sulantra kepada berbagai pihak di lingkungan di Kodam IX/Udayana untuk menghadiri ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan disampaikan Ustadz Abdul Somad.

Sedianya, ceramah akan disampaikan di Masjid Agung Sudirman Denpasar.

Copy surat itu beredar di jejaring media sosial sejak Jumat (8/12/2017) malam.

.
. ()

Surat undangan tertanggal 7 Desember 2017 itu dikirimkan kepada Kasdam IX/Udy, Irdam IX/Udy, Danrem 163/WSA, para Sahli Pangdam IX/Udy, Asrendam IX/Udy, Para Asisten Kasdam IX/Udy, LO TNI AL dan AU, Para Kabalakdam IX/Udy, Dandeninteldam IX/Udy dan Dankikavserdam IX/Udy.

Salah satu poin dalam undangan itu meminta agar pejabat yang beragama Islam membawa istri ke acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Hal lain yang disampaikan, agar pejabat hadir 15 menit sebelum kegiatan, dan bagi pejabat yang non Muslim agar menunggu di ruang transit saat shalat Isya.

Surat ini sekaligus bukti Somad mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk menyampaikan pesan-pesan universal Islam ke penjuru Tanah Air dengan cara yang santun dan menegakkan kedaulatan NKRI.

Fakta-fakta Ustadz Somad di Bali

Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau tersebut sempat ditolak ceramah di Provinsi Bali, padahal dia sedang berada di Pulau Dewata.

Akibatnya, Ustadz Somad terpaksa tinggal di hotel tempatnya menginap, yakni di Hotel Aston, Denpasar, Jumat (8/12/2017) kemarin.

Ustad yang sedang naik daun saat ini, Ustdaz Abdul Somad, Lc. MA menjadi penceramah di Milad Masjid Muhammad Cheng Ho ke 6 tahun, Jl. Tun Abdul Razak, Gowa, Rabu (8/11/2017).
Ustad yang sedang naik daun saat ini, Ustdaz Abdul Somad, Lc. MA menjadi penceramah di Milad Masjid Muhammad Cheng Ho ke 6 tahun, Jl. Tun Abdul Razak, Gowa, Rabu (8/11/2017). (HANDOVER)

Lebih jelas terkait dengan peristiwa tersebut, berikut ini dirangkum tribun-timur.com, 9 fakta terkait insiden tersebut

1. Ditolak untuk menyampaikan ceramah di wilayah Provinsi Bali terkait dengan Maulid Nabi Muhammad SAW dalam rangkaian safari dakwah, Jumat-Minggu (8-10/12/2017),

2. Penolakan disampaikan melalui unjuk rasa,

3. Unjuk rasa digelar di depan Hotel Aston, Denpasar,

4. Mereka yang berunjuk rasa mengatasnamakan diri dari kelompok organisasi kemasyarakatan dan anggota DPD RI, Arya Wedakarna,

5. Sedianya, Ustadz Somad ceramah di Masjid An-Nur Sanglah di Jalan Diponegoro, Denpasar,

6. Ustadz Somad ditolak ceramah karena sebelumnya dianggap telah menyinggung agama lain. 

Kelompok yang berunjuk rasa pun telah melaporkan Ustadz Somad kepada Polda Bali,

7. Di sela unjuk rasa penolakan, beberapa orang menemui Ustadz Somad untuk dilakukan negosiasi.

Ustadz Somad menuturkan, meski tak seiman dengan massa demonstran, tapi dia tetap merasa seperti saudara dengan siapa pun.

"Mungkin kamu bukan saudaraku seakidah, tapi pasti saudaraku satu negara," kata Ustadz Somad. 

Ustadz Somad akhirnya tetap ceramah di beberapa masjid, antara lain Masjid Sudirman dan Masjid An-Nur,

8. Ustadz Somad juga diminta mencium bendera Merah Putih dan memilih untuk meninggalkan Bali, namun dia menolak.

9. Setelah suasana mulai mendingin, Ustadz Somad akhirnya ceramah di Masjid An-Nur.

Dalam video yang dibagikan akun Facebook Kitab Kuning Aswaja nampak kerumunan warga muslim Bali telah menunggunya di Masjid An-Nur.

Mereka sambil bersalawat sebagi bentuk dukungan dari luar masjid. 

Pasalnya, saking banyaknya jamaah yang ingin menyaksikannnya ceramahnya, ruangan masjid tak lagi muat.

Berikut kutipan ceramah dia.

"Jangan berbuat zalim, jangan aniaya dan jangan ngomong kasar kepada siapapun. "

"Rasul bercerita bahwa dulunya ada seekor anjing menjulur lidah karena kehausan."

"Ceritanya, seorang wanita mengambil air dari sumur."

"Karena tak ada wadah, si wanita mengambil sepatunya sebagai wadah minum anjing." 

"Ternyata, ada pahala di dalamnya." 

"Padahal  diketahui anjing merupakan bintang yang haram."

"Pesannya, teruslah berbuat kebaikan tanpa pandang bulu."

Nonton video ceramah Ustaz Somad di Bali:

Tonton video kerumuman warga menyambut Ustaz Somad

10. Sempat tertangkap kamera diduga oknum pengunjuk rasa membawa senjata tajam, mirip sebuah pisau, namun ukurannya cukup panjang.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved