Ustaz Abdul Somad Dihadang Saat Akan Berceramah, Ini Komentar Keras MUI
Ustaz Abdul Somad Dihadang Saat Akan Berceramah, Ini Komentar Keras MUI
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dai kondang, Ustadz Abdul Somad kini sedang dirundung sebuah masalah.
Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau tersebut sempat ditolak ceramah di Provinsi Bali, padahal dia sedang berada di Pulau Dewata.
Baca: Malam Ini Duo Maia, Vidi Aldiano, dan Gita Gutawa Akan Guncang Hotel Horison Lampung
Akibatnya, Ustadz Somad terpaksa tinggal di hotel tempatnya menginap, yakni di Hotel Aston, Denpasar, Jumat (8/12/2017) kemarin.
Lebih jelas terkait dengan peristiwa tersebut, berikut ini dirangkut 8 fakta terkait:
1. Ditolak untuk menyampaikan ceramah di wilayah Provinsi Bali terkait dengan Maulid Nabi Muhammad SAW dalam rangkaian safari dakwah, Jumat-Minggu (8-10/12/2017),
2. Penolakan disampaikan melalui unjuk rasa,
3. Unjuk rasa digelar di depan Hotel Aston, Denpasar,
4. Mereka yang berunjuk rasa mengatasnamakan diri dari kelompok organisasi kemasyarakatan dan anggota DPD RI, Arya Wedakarna,
Baca: Mengapa Ustaz Abdul Somad Bilang Ceramah di Bali Paling Luar Biasa?
5. Sedianya, Ustadz Somad ceramah di Masjid An-Nur Sanglah di Jalan Diponegoro, Denpasar,
6. Ustadz Somad ditolak ceramah karena sebelumnya dianggap telah menyinggung agama lain.
Kelompok yang berunjuk rasa pun telah melaporkan Ustadz Somad kepada Polda Bali,
7. Di sela unjuk rasa penolakan, beberapa orang menemui Ustadz Somad untuk dilakukan negosiasi.
Ustadz Somad menuturkan, meski tak seiman dengan massa demonstran, tapi dia tetap merasa seperti saudara dengan siapa pun.
"Mungkin kamu bukan saudaraku seakidah, tapi pasti saudaraku satu negara," kata Ustadz Somad.
Ustadz Somad akhirnya tetap ceramah di beberapa masjid, antara lain Masjid Sudirman dan Masjid An-Nur,
8. Ustadz Somad juga diminta mencium bendera Merah Putih dan memilih untuk meninggalkan Bali, namun dia menolak.
9. Setelah suasana mulai mendingin, Ustadz Somad akhirnya ceramah di Masjid An-Nur.
Dalam video yang dibagikan akun Facebook Kitab Kuning Aswaja nampak kerumunan warga muslim Bali telah menunggunya di Masjid An-Nur.
Mereka sambil bersalawat sebagi bentuk dukungan dari luar masjid.
Pasalnya, saking banyaknya jamaah yang ingin menyaksikannnya ceramahnya, ruangan masjid tak lagi muat.
Berikut kutipan ceramah dia.
"Jangan berbuat zalim, jangan aniaya dan jangan ngomong kasar kepada siapapun. "
"Rasul bercerita bahwa dulunya ada seekor anjing menjulur lidah karena kehausan."
"Ceritanya, seorang wanita mengambil air dari sumur."
"Karena tak ada wadah, si wanita mengambil sepatunya sebagai wadah minum anjing."
"Ternyata, ada pahala di dalamnya."
"Padahal diketahui anjing merupakan bintang yang haram."
"Pesannya, teruslah berbuat kebaikan tanpa pandang bulu."
Komentar MUI
Apa komentar Majelis Ulama Indonesia terkait kasus penghadangan Ustaz Abdul Somad tersebut?
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi menyayangkan insiden tersebut.
Menurut tindakan kelompak tersebut tidak dibenarkan karena melanggar hak asasi dan termasuk bentuk persekusi yang dilarang oleh undang-undang.
Dalam negara berlandaskan Pancasila, menurut dia, setiap warga negara diberikan jaminan perlindungan hak asasi oleh negara dalam melaksanakan kewajiban agamanya, sepanjang tidak bertentangan dengan konstitusi dan peraturan perundang-undangan.
Zainut khawatir upaya mengadang setiap warga beragama dalam melakukan dakwah, menjadi preseden yang tak baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebab, cara-cara pengadangan seperti di Bali itu dapat menimbulkan kesalahpahaman dan mengganggu harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia.
"Untuk hal itu MUI mengimbau kepada Pemda dan aparat keamanan setempat untuk segera mengumpulkan para pemuka agama melalui forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), agar dapat memberikan klarifikasi dan penjelasan secara terbuka kepada masyarakat agar tidak timbul kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat," kata Zainut.