Dikabarkan NU Ikut Tolak Kedatangan Ustaz Abdul Somad di Bali, Ternyata Begini Faktanya
Dikabarkan NU Ikut Tolak Kedatangan Ustaz Abdul Somad di Bali, Ternyata Begini Faktanya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ustaz Abdul Somad baru-baru ini akan memberikan ceramah di Lapangan Saburai, Lampung, Selasa, 12 Desember 2017.
Sebelum ke Lampung, ustaz asal Pekanbaru, Riau, ini sempat didemo dan ditolak kehadirannya di Bali oleh sekitar seratus orang dari Gerakan Nasionalis Patriot Indonesia, Perguruan Sandi Murti.
Baca: Ini Respons Akun Penyebar Hoax Kejam Istri Panglima TNI Saat Netizen Desak Menciduknya
Massa menuding Ustaz Abdul Somad tidak cinta NKRI.
Massa meminta agar Ustaz Somad disumpah di bawah Alquran untuk setia pada Pancasila, NKRI, mencium bendera Merah Putih dan tidak menyebut kata-kata kafir dalam ceramahnya.
Namun permintaan itu ditolak Ustad Somad.
Massa mendesak agar Abdul Somad diusir dari Bali. Ia dituding massa tidak cinta NKRI.
Namun setelah Ustaz jebolan S1 Universitas Al Azhar Mesir itu menyanyikan lagu Indonesia Raya, massa akhirnya melunak dan mempersilakan Ustaz Somad berdakwah.
Ia menegaskan tak mempersoalkan mendapat perlakuan demikian oleh orang-orang yang disebutnya saudara.
"Kita semua saudara senegara, NKRI," kata Somad.
Ia menuturkan, meski tak seiman dengan massa demonstran, tapi Ustaz Somad tetap merasa seperti saudara dengan siapa pun.
"Mungkin kamu bukan saudaraku seakidah, tapi pasti saudaraku satu negara," kata Ustaz Somad.
Salah satu ormas yang disebut menolak kehadiran Ustaz Abdul Somad di Bali adalah Nadhlatul Ulama (NU) Bali.
Disebutnya nama NU sebagai salah satu ormas yang menolak kehadiran Ustaz Abdul Somad karena adanya salah satu tokoh pimpinan massa bernama Gus Yadi.
Baca: Kasus Kencing Beras Raskin - Nairobi, Waspadai Oknum Petugas yang Bermain di Dalam
Agus Pariyadi alias Gus Yadi, Pimpinan Ormas Patriot Garda Nusantara (PGN), Pimpinan Pondok Pesantren Soko Guru Tunggal Abdulrahman Wahid 3.
Menyandang nama 'Gus' dan pimpinan pondok pesantren, netizen menduga Gus Yadi adalah anggota NU.
Ternyata panggilan "Gus" di awal nama Yadi semata-mata karena namanya Agus.
Bukan panggilan "Gus" seperti yg umum kita dengar seperti Gus Dur atau Gus Mus.
Merasa isu ini sudah meluas, NU pun membuat klarifikasi.
Dilansir dari website nu.or.id, NU menyatakan, tidak pernah ikut menolak Ustaz Abdul Somad di Bali.
Bahkan, Ketua PWNU Bali H Abdul Aziz mengawal Ustaz Abdul Somad sejak turun dari bandara.
Abdul Aziz menceritakan dari awal bagaimana dirinya sebagai Ketua PWNU mem-back up penuh panitia penyelenggara yang keseluruhan adalah Nahdliyin (warga NU).
Menjelang kedatangan UAS, H Aziz menjelaskan situasi mulai tidak kondusif. Ada beberapa isu bahwa akan ada penghadangan di bandara.
Baca: Hah, Ashanty Pergoki Baby Sitter-nya Tengkurap di Kamar, Main Barang Model Beginian!
Kemudian ia bersama pengurus PWNU yang lain berinisiatif untuk mendampingi panitia menjemput langsung ke bandara. Bersama UAS dan panitia, Pengurus PWNU terus mendampingi hingga ke Hotel Aston, tempat UAS menginap
“Namun setelah satu jam kami berada di hotel, situasi tidak kondusif, sebab ada konsentrasi massa yang menolak kedatangan UAS,” terang H Aziz.
Karena tidak ingin adanya tindakan kekerasan, sebab menurut H. Aziz, kelompok masyarakat yang pro kedatangan UAS juga akan bergerak ke hotel Aston, ia kemudian berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk dapat membantu memediasi dengan pihak yang menolak.
Akhirnya mediasi pun terjadi di salah satu ruangan di hotel tersebut.
Dalam mediasi awal mengalami jalan buntu, hingga UAS memutuskan akan meninggalkan Bali.
Tentunya keputusan ini akan berdampak pada jamaah pengajian yang sudah ribuan dan berpotensi akan bergejolak.
H Aziz kemudian meyakinkan kepada UAS bahwa jika dirinya membatalkan pengajian, justru yang terjadi adalah gejolak yang lebih besar.
Baca: (VIDEO) Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat di Kompleks Kantor Gubernur Lampung
Dengan pertimbangan itu, akhirnya UAS kembali menemui pihak yang menolak dan terjadi saling rangkul menemui titik temu.
Lalu, ketika ditanya sosok yang mengaku Gus Yadi yang ramai diperbincangkan di medsos, H Aziz sama sekali tidak mengenalnya.
“Yadi itu siapa, dia bukan pengurus NU maupun banom NU. Dia juga bukan warga Nahdliyin, saat berdebat dengan saya pada saat mediasi, dia menggunakan baju PGN (Patriot Garuda Nusantara,)” tegasnya.
Jadi, menurut H. Aziz kalau ada media yang mengatakan PWNU Bali menolak bahkan memprovokasi untuk melakukan penolakan kedatangan UAS di Bali, merupakan pemberitaan yang sesat.
“Bahkan saya bersama pengurus NU yang lain selalu mendampingi UAS selama di Bali, jadi mohon diluruskan kepada masyarakat,” tutupnya.