Beredar di Sosmed, Pengakuan Natalius Pigai yang Menolak Tawaran Menjadi Dubes atau Preskom BUMN
Dalam chat, Natalius terlihat berkirim pesan dengan Hafid Abbas, mantan Ketua Komnas HAM 2012-2017.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Efrem Limsan Siregar
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai nampaknya tak kepincut menikmati jabatan baru yang lebih prestisius usai menyelesaikan tugas di Komnas HAM.
Hal tersebut terungkap dari chat Grup WA 'Kelompok-5' yang disebarkannya di akun Facebook Natalius Pigai, Selasa (12/12/2017).
Dalam chat itu, Natalius terlihat berkirim pesan dengan Hafid Abbas, mantan Ketua Komnas HAM 2012-2017, yang juga teman sejawat Natalius Pigai.
Baca: 5 Fakta Tausiah Ustaz Abdul Somad di Lampung, Nomor 1 Bikin Takjub
Merujuk pada isi chat, Hafid Abbas mengaku pernah bertemu Wapres Jusuf Kalla dan Kapolri Tito Karnavian.
Hafid Abbas meminta Tito Karnavian agar masukan yang sering disampaikan Pigai dan Komnas HAM ke pemerintah tak ditanggapi negatif.
Tito Karnavian yang pernah menjabat sebagai Kapolda Papua disebut mengenal dekat Natalius Pigai.
"Pak Tito ternyata amat sayang Pak Pigai karena ia pernah lama di Papua sebagai Kapolda dan pernah ke kampung Pak Pigai. Ia juga menyampaikan jika Pak Pigai berminat jadi Dubes atau posisi lain, peluang itu ada," tulis Hafid Abbas.
Baca: Bapak dan Ibunya PNS, Gadis Ini Pilih Jadi Gelandangan di Jalan. Alasannya Sepele
Menerima pesan itu, Pigai terlihat tak tertarik untuk menerima jabatan tersebut.
"Hahaha Prof Hafid yg baik terima kasih. Pak Tito itu salah satu putra terbaik bangsa yang saya kagumi karena kebaikan dan kepintarannya. Soal tawaran jabatan, sudah ditawarkan oleh Luhut, Hendropriyono dan Pak Tito sendiri," balasanya kepada Hafid Abbas.
Bahkan selain menjadi Dubes, ia pernah ditawarkan untuk menempati posisi sebagai Wakil Kepala BIN, Kepala Badan Otorita, Preskom BUMN, atau Dirjen.
Baca: Heboh! Beredar Buku Pelajaran SD Ibu Kota Israel Tertulis Yerusalem
"Semua jabatan itu hanya menguntungkan diri saya, tidak bisa buat apa2 untuk rakyat banyak. Saya sdh terlanjur cinta sama umat muslim dan orang2 kecil yang teraniaya. Karena itu semua jabatan Saya telah menolak DENGAN HORMAT (emoji)," tambahnya.
Lalu mengapa Pigai membeberkannya ke medsos?
Dalam postingannya dia mengatakan, "Terpaksa saya harus buka demi pembelajaran bagi anak2 bangsa bahwa jabatan dan kekuasaan bukan segala2nya. Hidup ini akan berguna jika kita berada dipihak orang2 yg miskin dan teraniaya."
Baca: Gosip Nikah Siri Umi Pipik-Sunu Belum Reda, Kini Giliran Anak Bikin Heboh Jalan Bareng Egy Maulana
Hingga berita ini diturunkan, postingan ini sudah disukai 4,8 ribu kali dan 2,3 ribu kali dibagikan.
Netizen sekan kagum dengan pengungkapan Natalius Pigai.
"Salut pak pigai," tulis akun Demy E Morib.
"supeeer pak Natalius Pigai semoga d negeri ini semakin banyak orang baik seperti anda," tulis akun Ardwin Dendy Setyabudi.
"Salam NKRI Pak Pigai.. saya terharu atas keikhlasan Bapak bersama rakyat kecil," tulis akun Mai Syarah.
Baca: Sebelum Donald Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Ternyata Sudah Beredar di Buku Pelajaran SD
Sebelumnya, Natalius Pigai sempat menjadi sorotan publik lantaran pembelaannya terhadap Habib Rizieq Shihab sedang melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi beberapa bulan lalu.
Saat pemilihan Calon Komisioner Komnas HAM 2017-2022, ia juga pernah melontarkan pernyataan kontroversi terkait rekam jejak beberapa calon yang dicurigai berafiliasi dengan kelompok radikal.
Ia menganggap wajar jika ada calon komisioner yang berafiliasi dengan kelompok tertentu, termasuk kelompok radikal.
"Mau mewakili kelompok radikal, mau mewakili kelompok ekstremis, mau mewakili kelompok Kristen, Islam, Papua, Aceh, itu hal biasa," kata Pigai kepada Kompas.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Baca: Viral Video Ayu Ting Ting Teler Dibantah, Pelayan Kafe Ungkap Fakta Tak Terduga
TRIBUNNEWS.COM/Efrem Limsan Siregar