Berita Terkini Nasional

Dokter Bantah Mata Bocah SD Merah karena Dipukul Guru, Sebut Infeksi Virus

Dokter spesialis mata membantah mata F (7) memerah karena akibat pukulan. Ia mengatakan, hal ini terjadi karena infeksi dan virus.

Editor: Kiki Novilia
Kolase Sripoku.com/ Andi Wijaya
KESAKSIAN DOKTER - Kolase orangtua siswi melapor Polrestabes Palembang, Senin (3/11/2025).Dokter spesialis mata membantah mata F (7) memerah karena akibat pukulan.  

Ringkasan Berita:
  • Dokter spesialis mata di RS Fatimah dan RSUP dr Mohammad Hoesin (RSMH) dr Riani Erna membantah mata F (7) memerah karena akibat pukulan, Senin (3/11/2025).
  • Ia mengatakan, jika disebabkan karena pukulan maka hanya salah satu mata saja yang memerah, bukan keduanya. 
  • Berdasarkan pendapatnya, mata merah F disebabkan karena infeksi dan virus. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Palembang - Dokter spesialis mata di RS Fatimah dan RSUP dr Mohammad Hoesin (RSMH) dr Riani Erna membantah mata F (7) memerah karena akibat pukulan. 

Sebelumnya publik dihebohkan dengan kasus siswi SD Negeri 150 Palembang berinisial F yang matanya lebam usai pulang sekolah. Imbas kejadian itu, sang ibu Sukrisnawati (40) menduga bahwa anaknya dipukul sang guru. Ia pun melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Palembang pada Senin (3/11/2025). 

Namun dr Riani menjelaskan, dilihat dari persepektif dokter, kondisi mata F bukan disebabkan karena kekerasan. Menurutnya, kekerasan pada mata umumnya terjadi di satu mata saja bukan dua-duanya.

Akan tetapi, pada video yang viral, kedua mata F merah dan bengkak. Riani menyebut, jika kedua mata F mengalami cedera, bisa saja karena sang anak jatuh dan bukan karena dipukul guru.

"Menurut perspektif dokter, mata merah dan bengkak yang dialami oleh siswi tersebut disebabkan oleh adanya peradangan pada mata karena infeksi dan virus," katanya, Senin (3/11/2025), dikutip dari TribunSumsel.com.

Dugaan itu diperkuat dengan pernyataan orang tua F yang menyebut mata anaknya memang merah sebelumnya, meski hanya sedikit.

"Jadi, awalnya mata merah dan radang itu jika dibiarkan akan membuat mata menjadi lebih merah dan radang yang mengakibatkan selaput mata berdarah," ungkap dia.

Diduga karena Batuk

Sementara itu dokter Puskesmas Gandus, Kota Palembang menyebut, F pernah dibawa ibunya untuk periksa pada 27 Oktober 2025. Saat itu, ibu F mengatakan anaknya sempat demam selama seminggu dan mengalami pilek.

Kemudian, merah pada mata F baru terjadi sebagian kecil di mata kiri, namun kondisinya sudah bengkak dan lebam. Setelah diperiksa menggunakan stetoskop, ditemukan ada bunyi berisik pada paru F dan disusul dengan batuk terus-menerus.

"Saya periksa parunya pakai stetoskop itu ada di medis namanya rompi, jadi kayak suara rame di paru mungkin pertanda apakah ada infeksi di saluran pernapasannya," kata dokter Puskesmas Gandus, dikutip dari Instagram Wali Kota Palembang, @ratudewa, Selasa (4/11/2025).

Dari hasil pemeriksaan itu, dokter menduga F mengalami batuk pertusis atau rejan. Batuk pertusis adalah infeksi bakteri saluran pernapasan yang sangat menular dan ditandai dengan batuk parah yang diikuti suara tarikan napas bernada tinggi khas.

"Dari gejala yang ada kalau dari sepengetahuan saya dalam dunia medis itu menunjukkan gejala curiga namanya pertusis batuk rejan. Ketika saya dengerin batuk adiknya itu khas, dia ada narik napas panjang dulu baru batuknya itu rentetan terus sampai ada suara melengking," ungkap dia.

Ditambah lagi, F mengalami muntah saat batuk. Kini, F tengah menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari.

Pengakuan Guru yang Diduga Pukul Mata Siswi SD

Pengakuan guru SDN 150 Gandus, Palembang usai dituding melakukan kekerasan di dalam kelas hingga membuat siswi berinisial F (7) mengalami lebam di bagian mata

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved