Lebih Miris, Dituntut Belajar Keras, Bocah 6 Tahun Begitu Pintar hingga Masuk Rumah Sakit Jiwa
Bukan karena meninggal dunia, tapi kisahnya mungkin lebih menyedihkan lagi.
"Iya," jawab saya, agak terharu karena dia mengenali saya.
"Ayoo.. Bu Siti.. 42: 6, berapa?"
"Kalau do'a masuk kamar mandi?"
Kemudian dia menirukan gaya mengajar bu gurunya di kelas.
Ada senam bersama, lalu dia menirukan gerakan senam versi dia kemudian menyanyikan lagu 5 x 5 =25, setelah itu dia melafalkan doa sebelum makan.
"Bu Siti ..ayo..buat kalimat.. saya pergi ke sekolah setelah itu pulangnya ke mall, bisa?"
Lucu?? Pintar?? Cerdas??
Mungkin itu juga yang ada di benak teman- teman saat mengikuti celoteh anak perempuan teman saya itu.
Namun selama saya hadir disitu sang bunda terus menerus menyeka air matanya.
Ya.. saya turut prihatin dengan penyakit yang sedang diderita oleh anaknya. Penyakit apakah itu?
Yang pasti bukan sembarang penyakit seperti anak anak biasa, bukan demam, bukan batuk, dan bukan pilek.
Jangan terkejut teman teman... karena saya berkunjung bukan di rumah sakit biasa, saya sedang berada di Rumah Sakit Jiwa...
Ya... sebuah Rumah Sakit Jiwa di kawasan Jakarta Timur. Apa yg sebenarnya terjadi??
Minggu-minggu terakhir ini sang anak sangat suka menangis. Kalau ditanya apa saja...jawabnya sering ngelantur, "7" "24 : 6 = 4", "how are you", dan jawaban lain seperti huruf hijaiyah.
Kemudian ia menirukan gaya gurunya mengajar.