Heboh Kampanye Anti Asusila dengan Foto Diam-diam Orang Pacaran Diupload di IG, Ini Penggagasnya

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebuah brosur kampanye gerakan sosial beredar di media sosial dan membuat heboh netizen.

Brosur tersebut merupakan kampanye anti-sosial yang diberi nama CELUP.

Baca: LIVE STREAMING Inter Milan vs AC Milan, Link Derby Milano Ada di Sini. Kick Off Jam 02.45 WIB

CELUP merupakan sebuah singkatan yang memiliki kepanjangan Cekrek, Lapor Upload.

Untuk mendukung gerakan ini dibuat akun di IG dengan nama @cekrek.lapor.upload.

Dalam brosur tersebut, terdapat gambar animasi dimana ada dua orang muda-mudi sedang duduk berdampingan.

Lalu di belakang mereka ada seseorang yang sedang mencuri foto menggunakan kamera ponsel.

Di brosur tersebut, terdapat tulisan cukup besar berbunyi "PERGOKIN YUK! BIAR KAPOK!"

Lalu di bawahnya terdapat kalimat penjelasan berbunyi "jika kamu menemukan sepasang kekasih berbuat tindak asusila di tempat umum dan merasa terganggu, maka segera laporkan dengan mengikuti gerakan sosial,".

Lalu di bawahnya, terdapat beberapa logo institusi, diantaranya logo sebuah universitas, perpustakaan dan sejumlah media ternama.

Foto ini pun sontak menjadi perdebatan netizen.

Salah satunya yang memberikan komentar adalah sutradara ternama Joko Anwar. Lewat akun Twitter nya, Joko memberikan tanggapan pedas.

"Sementara mahasiswa dari negara lain berinovasi di teknologi untuk kemudahan hidup umat manusia, beberapa mahasiswa Indonesia bikin campaign untuk memotret orang pacaran. Di situ saya berpikir we are doomed" cuit Joko Anwar.

Baca: Pertaruhan Wenger Soal Kelangsungan Alexis Sanchez di Arsenal

@yarrayora " ngga semua orang pacaran agamanya melarang mereka pacaran, dan lagi siapa tau mereka udah nikah? kan pada trend nikah dini di indonesia sekarang ujung-ujungnya sih ajang suudzon"

@iyarset "Gua baru tau kalau ada sekumpulan mahasiswa yang bikin gerakan untuk memfoto tindakan asusila lalu menyebarkan fotonya. Lambe Turah ala Mahasiswa~ thanks"

@Janice_mich "Lulusan universitas yg dibangga-banggain tapi hasilin nya kaya ginian. Ciptain karya tu mbok ya yg luar negeri juga bisa bangga juga"

@adearipratiwi "Ini mahasiwa mana yaAllah sedih"

Setelah viral, netizen pun menelusuri siapa orang yang menggagas gerakan CELUP ini.

Ternyata ada dua orang yang menggagas CELUP. Mereka adalah Nadyia Chaerunisa dengan akun IG @nadyiach dan seorang lelaki akun IG @rzlwahyu.

Netizen kemudian menelusuri akun IG keduanya. Ternyata isinya tidak jauh beda dengan apa yang mereka kampanyekan.

@lycalya "TANYA: apakah benar ini akun instagram pengagas CELUP (nama: nadyiach) yg memprovokasi main hakim sendiri kpd org mesra2an di tempat umum? coba anda nilai sendiri POSE POSE & BIBIRNYA di INSTAGRAM, HMMM."

@lycalya "orang2 yg bersemangat mau menghakimi massa, harus mengalami sendiri dulu dihakimi massa. enak gak? kalo gak enak, ya jangan melakukan itu ke orang lain.nama gerakan aja cabul bener: CELUP. GOBLO"

@lycalya "kalo anda tidak suka dibully, tidak suka hubungan pribadinya tiba2 dihakimi org2 tdk dikenal, maka jangan soktau bikin gerakan menghakimi pasangan mesra di depan umum! kalo anda anti mesum, bagus! bikin program yg tdk menghakimi, tp yg merangkul!"

Seorang netizen pun mempertanyakan apakah foto @nadyiach bersama pacarnya di akun IG nya masuk dalam kategori celup.

@glrhn "Ini masuk kategori grebek CELUP kan ya? Don't you think so, @nadyiaCH?"

Para netizen yang melihat foto ini langsung memberikan komentarnya. Menurut mereka, pose ini layak untuk di CELUP.

Karena di dalam akun IG CELUP disebutkan bahwa foto yang layak dicelup adalah foto yang harus mengandung unsur perbuatan "tindak asusila" seperti merangkul, mencium, petting atau bahkan hubungan intim.

Tidak hanya @nadyiach, netizen juga memposting foto akun IG @rzlwahyu. 

@KumaCharming "Kalo mau laporin, yg ini aja, pelukan.."

Setelah akun IG nya menjadi bulan-bulanan netizen, akun @nadyiach menutup kolom komentarnya.

Selanjutnya, akun @nadyiach memprivat akun IG nya.

Beberapa pihak yang logonya dicantumkan dalam brosur CELUP pun merasa dirugikan. Sebab mereka merasa tidak pernah ikut dalam gerakan tersebut.

Seperti media detik.com. redaksi detikcom, menegaskan tidak pernah melakukan kerja sama dengan gerakan bernama 'CELUP' itu.

Pun demikian dengan Jawa Pos. Corporate Communication Jawa Pos, Puspita, mengatakan bahwa mereka tidak pernah menjalin kerja sama apapun dengan Celup, meski pernah meliputnya.

Kampanye yang dibuat Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur itu mengajak warga menfoto, melaporkan, dan meng-upload jika menemukan kegiatan asusila saat car free day Taman Bungkul.

Kampanye ajakan itu awalnya di-share di akun Instagram @cekrek.lapor.upload. Logo detikcom mulai dicantumkan per 5 Desember 2017.

Setelah ditelusuri, ajakan kampanye itu adalah sebuah tugas kuliah mata kuliah DKV 5 di Prodi DKV UPN Veteran Jatim.

Tugasnya adalah membuat poster sebuah gerakan. Namun memang diharapkan poster itu hanya untuk kepentingan perkuliahan.