Ridho Ajak Zainudin Hasan ke Ruang Gubernur Lampung, Sinyal Koalisi Demokrat-PAN?

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo yang juga ketua DPD Partai Demokrat Lampung mengajak Bupati Lampung Selatan

Penulis: Beni Yulianto | Editor: wakos reza gautama
ridho-zainudin 

Laporan Reporter Tribun Lampung Beni Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo yang juga ketua DPD Partai Demokrat Lampung mengajak Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan yang juga Ketua DPW PAN Lampung ke ruang kerja gubernur Lampung, Kamis, 28 Desember 2017.

Pertemuan dua pimpinan partai di Lampung ini berlangsung setelah pelantikan Bupati Tanggamus Syamsul Hadi, di ruang rapat utama, Pemprov Lampung.

Baca: Menyebar di Grup WA, Es Krim Walls Lambangkan LGBT Beredar di Indonesia akan Diboikot, Ehh Ternyata

Setelah acara pelantikan, yang berlangsung sekitar pukul 17.30 Wib, satu per satu kepala daerah meninggalkan lokasi pelantikan.

Ridho berjalan lebih dulu bersama ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal.

Sementara awak media mewawancarai Zainudin terkait arah dukungan PAN di Pilgub Lampung.

Ridho terlihat menunggu sambil berbincang dengan Dedi Afrizal.

Setelah itu, Zainudin bersama ketua Fraksi PAN DPRD Lampung Agus Bakti Nugroho hendak berpamitan kepada Ridho.

Namun, Ridho menahan dan mengajak Zainudin masuk ke ruang kerja Gubernur Lampung.

Keakraban keduanya memberi sinyal PAN bakal berkoalisi dengan Demokrat, dalam pemilihan gubernur (pilgub) 27 Juni 2018 mendatang.

Ridho dan Zainudin terlibat perbindangan tertutup di ruangan tersebut sekitar 20 menit, hingga azan Magrib berkumandang.

Setelah itu, Ridho mengantar Zainudin sampai ke pintu mobil.

ridho-zainudin
ridho-zainudin (Tribunlampung.co.id/Beni Yulianto)

Apa pembicaraan kedua pimpinan partai ini? Ridho hanya menjawab normatiif, seputar pembangunan.

“Tadi soal apa ya tadi bang?” kata Ridho kepada wakil ketua DPRD Lampung yang juga politisi Partai Demokrat, Imer Darius yang ikut mendampinginya.

“Kami bicara nonton film di bioskop saja tadi,” kelakar Ridho.

Namun, Imer kemudian meluruskan pembicaraan mengarah sinergitas pembangunan provinsi dan kabupaten.

“Bicara pembangunan tadi,” timpal Imer. “Pembangunan jalan Gayam – Ketapang, jalan Lingkar Gunung Rajabasa,” ucap Ridho.

Ridho mengaku menjalin komunikasi bukan saja dalam bidang pembangunan, termasuk dalam hal politik dengan adik kandung ketua umum PAN Zulkifli Hasan ini.

Baca: Penampakan Isi Kamar Via Vallen, Dari Kasur Hingga Seprei Identik Serba Merah

“PAN kan ketua umumnya salah satu putra terbaik Provinsi Lampung, kita harapkan bisa saling mendukung. Tadi siang kita juga ketemu putri terbaik Lampung, ibu Siti Nurbaya. Tentunya kita harapkan akselerasi pembangunan,” ujarnya.

Apakah ada arah pembicaraan untuk Ridho Berbakti Jilid II, atau menggandeng Zainudin sebagai calon wakil? Ridho mengaku baru sebatas silaturahmi.

“Terkait politik, ya dalam segala bidang kita bangun komunikasi. Hari ini kan komunikasi politik dibangun, silaturahmi dijaga, supaya visi misi ke depan membangun Lampung berkesinambungan. Segala hal dari itu kita bicarakan yang terbaik untuk provinsi Lampung. Bahwa apa pun pendapat pandangan, yang terpenting silaturahmi terjadi. Hari ini PAN katanya belum mennetukan sikap, kita hargai,” jelas Ridho.

Untuk wakil, menurut dia bisa dibicarakan dengan partai koalisi lain nantinya.

“Beliau (Zainudin) berharap komunikasi tetap terjadi. Semua (soal wakil) bisa dibicarakan bersama-sama,” pungkasnya.

Sementara Zainudin Hasan, sebelum memasuki ruang kerja gubernur Lampung, di Pemprov Lampung mengatakan PAN belum menentukan dukungan di Pilgub Lampung 2018.

Pasalnya, rekomendasi yang diberikan kepada Arinal sebelumnya bukan SK pasangan calon.

“Keputusan PAN belum, lagi istikharoh dulu ketua DPW nya ini,” katanya.

Apakah Zainudin akan maju Pilgub seperti desakan dari DPD 15 kabupaten/kota dalam rapat sebelumnya? Zainudin  mengatakan belum bisa dipastikan. 

“Kita dengar semua, kan tidak cukup kalau PAN sendiri. Yang penting sekarang kita pilih calon yang terbaik, dan tidak bisa kita putuskan sendiri harus mendengarkan aspirasi dari seluruh pengurus DPD, karena yang kita dukung harus menang, harus disenangi rakyat. Politik ini dinamis, banyak perubahan-perubahan, dan rekom itu bukan SK,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved