Sedihnya Nasib Bocah Asal Bandar Lampung Ini. Ia harus Kehilangan Kakinya Akibat Tersengat listrik
Sedihnya Nasib Bocah Asal Bandar Lampun Ini. Ia harus kehilangan kakinya akibat Tersengat listrik
Penulis: hanif mustafa | Editor: wakos reza gautama
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Wahyu Tri Romadhon (14), warga Bandar Lampung, menghabiskan hari-harinya di hadapan televisi dengan posisi tengkurap.
Bukannya malas, tetapi kenyataan hidup yang harus dijalaninya seperti itu.
Baca: Astaga! Gara-Gara Rambut Ibunya, Bayi 10 Minggu Ini Nyaris Kehilangan Dua Jari Kakinya
Ia kehilangan kaki sebelah kanan.
Pascatersengat listrik tegangan tinggi pada 19 September 2017, kondisi anak yang tinggal di Jalan Wolter Monginsidi, Gang Madrasah No 80 RT 008 LK2 Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, sangat memprihatinkan.
Sekujur tubuhnya nampak bekas luka sayatan. Bagian pinggang ke bawah nampak jelas luka bakar yang menganga menunggu kering.
Menurut Isqak (59) ayah Wahyu, anaknya masih dalam proses penyembuhan. Namun selama proses penyembuhan Wahyu hanya ditangani di rumah saja.
"Ya kan ini, bagian pantat pinggang sama kaki kanan itu gosong kena listrik, jadi dioperasi dan diamputasi kakinya, sekarang tinggal nunggu sampai kering, ya sudah kering tapi belum sempurna," ungkap Isqak kepada Tribun Lampung, Jumat 29 Desember 2017.
Isqak mengatakan, luka bekas sayat yang sudah kering yang ada dibadan anaknya tersebut diambil untuk menutupi bagian pantat dan pinggang.
"Ya kan kebakar itu, habis semua dagingnya, kemudian disinyalir gak bisa tumbuh lagi karena sel aktif mati akibat sengatan, jadi kulitnya dipindah," sebutnya.
Meski demikian hingga kini keadaanya belum sembuh total.
"Ya beginilah, masih belum kering sempurna, kadang dia masih ngeluh perih, dan sedikit gatal," tandasnya.
Baca: Boleh Dicoba, Ini Tips Rumah Tangga Langgeng ala Victoria Beckham
Sebelum tergeletak di rumahnya, Wahyu Tri Romadhon (14) ternyata sempat mendapat perawatan intensif di dua rumah sakit yang berbeda.
Isqak (59) ayah Wahyu, mengatakan setelah kejadian yang menimpa anaknya, 19 September 2017, anaknya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung.
"Saya tahu-tahu itu ditelepon sama pihak Rumah Sakit sekitar jam 11 siang, bilang kalau anak saya di RS karena kesengat listrik," sebutnya, Jumat 29 Desember 2017.
Soal kronologi peristiwa dia tidak mengetahui persis, lantaran saat itu anaknya tidak bersama dia dan tidak sedang di rumah.
"Saya gak tahu kejadian persisnya, tapi yang jelas kejadiannya di lantai dua ruko di daerah Talang Padang Tanggamus, waktu itu dia kesana sama kakak keponakannya ikut antar barang," tuturnya.
Sesampai di RSUAM, hati Isqak begitu teriris karena anaknya sangat kritis.
Di bagian bawah pinggang sudah gosong bekas luka bakar.
"Dia langsung dimaksukin k eruang ICU, gak tahu diapaian aja, tapi setelah keluar kakinya diperban," ujarnya.
Isqak mengaku anaknya dirawat di RSUAM selama 18 hari. Selama perawatan itu, Isqak mengandalkan BPJS.
"Selama di RSUAM ini gak diapa-apain cuman ganti perban saja, kemudian pihak RSUAM sudah tidak sanggup dan merujuknya ke RSCM Jakarta," imbuhnya.
Di RSCM, Wahyu mendapat perawatan selama 1 bulan 20 hari. Isqak menuturkan di RSCM inilah Wahyu harus merelakan kaki kanannya.
"Di RSCM ini, dokter menganjurkan untuk melakukan amputasi sebab kaki kanannya sudah tidak diharapkan untuk sembuh," katanya.
Baca: Ini Kode Keras Raisa ke Hamish Daud Agar Segera Punya Momongan
Setelah beberapa perawatan dan dianggap sudah cukup membaik, sekitar tanggal 20 November 2017 Wahyu diperbolehkan pulang ke Lampung.
"Ya katanya sudah dibawa pulang, meskipun masih sedikit belum kering, lagian saya juga sudah lama tidak kerja, jadi gak enak sama bos," ucap sopir truk ekspedisi Agung Putra.