Begini Reaksi Sjachroedin ZP Lihat Duet Herman HN-Sutono di Pilgub Lampung

Di era Gubernur Sjachroedin ZP yang menjabat dua periode, baik Herman maupun Sutono pernah menduduki jabatan mentereng.

Penulis: Safruddin | Editor: Safruddin
HUMAS PEMPROV
SILATURAHMI - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (kiri) bersilaturahmi dengan Dubes RI untuk Kroasia yang juga mantan Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP (kanan), di Mahan Agung, Bandar Lampung Jumat (4/8) malam. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - PDI Perjuangan akhirnya resmi menetapkan Herman HN sebagai calon gubernur dan Sutono sebagai calon wakil gubernur di Pilgub Lampung 2018.

Penetapan keduanya melalui jalan berliku dan panjang. Dua nama ini adalah sama-sama meniti karier dari birokrat tulen.

Di era Gubernur Sjachroedin ZP yang menjabat dua periode, baik Herman maupun Sutono pernah menduduki jabatan mentereng.

Lalu siapakah Herman HN dan bagiamana kiprahnya hingga akhirnya maju dalam ajang Pilgub Lampung untuk kedua kalinya?

Baca: Setelah Rekom PDIP Keluar, Demokrat Lampung Rapat dengan SBY, Bahas Pilgub Lampung?

Herman Hasanusi atau yang lebih dikenal sebagai Herman HN lahir di Menggala, 17 Mei 1956.

Saat ini, Herman HN menjabat sebagai Wali Kota Bandar Lampung periode periode 2016-2021.

Ini adalah jabatan periode kedua, setelah sebelumnya Herman HN juga menduduki jabatan yang sama sebagai Wali Kota Bandar Lampung.

Sebelum jadi Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN adalah seorang birokrat tulen.

Dia meniti karier sebagai PNS hingga kemudian menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah di kepemimpinan Gubernur Sjachroedin ZP.

Terpilih sebagai Wali Kota Bandar Lampung sejak 2010-2015, lalu maju lagi di kota yang sama dan memenangi lagi di pilkada kota kedua yang ia ikuti.

Herman HN pernah mencoba peruntungan dan bertarung di Pilgub Lampung 2014.

Ia tercatat pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Lampung berpasangan dengan Zainudin Hasan yang kini menjabat Bupati Lampung Selatan.

Pada pencalonan tersbut, Herman HN juga mendapat rekomendasi dan dukungan dari PDIP.

Tapi di tengah, dukungan PDIP untuk Herman HN tiba-tiba dicabut pada detik-detik terakhir, dan berubah ke Berlian Tihang-Mukhlis Basri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved