Pandangan Karyawati Bank Ini Nanar Usai Digituin Sopir Taksi Online
Pandangan Mega Anisa (28) nanar. Ekspresinya sesekali marah, lalu juga sedih. Dia masih terlihat shock
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Pandangan Mega Anisa (28) nanar. Ekspresinya sesekali marah, lalu juga sedih. Dia masih terlihat shock dengan kejadian perampokan yang menimpanya, Rabu (17/1/2018) malam lalu.
Suaranya bergetar saat awak media bertanya terkait perampokan yang terjadi padanya saat Mega menumpang taksi online yang dipesan melalui aplikasi.
"Iya awalnya saya normal saja, lalu saya ditodong pisau sama diborgol, barang saya diambil, saya kabur saat dia (pelaku) bayar e-toll," tutur Mega yang didampingi ayah dan suaminya di Mapolrestabes Bandung, Jumat (19/1/2018).

Baca:
Wow, Mantan Bintang Porno Ini Bakal Dibuatkan Patung Lilin. Penasaran Gimana Posenya?
Kasus Penculikan Siswa SMP, Begini Reaksi dari Pihak Sekolah
Dengan mengenakan kemeja bermotif kotak, wanita berparas cantik menceritakan bagaimana dirinya kabur dari bawah ancaman pelaku yang menodongkan pisau ke lehernya hingga memborgol kedua tangannya itu.
Melihat pelaku yang sedang lengah mengantre lantaran siap-siap untuk membayar tol dengan e-Toll di gerbang Tol Cileunyi, di situlah dia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kabur.
"Saya lihat (pintu) tidak kunci. Saya nekat saja karena posisinya saat itu ngantre. Kan ada dua mobil di depan ngantre bayar e-toll, pas turun masih diborgol, pelaku juga nurunin pisaunya," tuturnya.
Mega kemudian lari mencari pertolongan petugas setempat sekaligus untuk membuka borgol yang menjerat kedua tangannya.
"(Borgol) dibukanya sama polisi di kantor polisi Jasa Marga. Saya dibawa ke situ," tambahnya kemudian.
Menurut Mega, dia sempat mendapat ancaman verbal dari pelaku yang memerintahkanya untuk diam dan tak berbuat macam-macam.
"Iya (ada ancaman). Enggak boleh macam-macam, harus diam saja, katanya," tutur Mega.
Dengan pengalaman pahit yang menimpanya tersebut, Mega berharap pengguna jasa taksi online untuk tetap berhati-hati ketika menggunakan jasa ini.
"Hati-hati saja deh, ternyata susah ya melacak identitas (pelaku) taksionline-nya. Jadi tolong buat manajemennya jangan kayak gitu," ungkapnya.
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan, pihaknya siap mendatangkan psikiater untuk memulihkan kondisi psikis korban yangshock.
"Penyidik akan mendatangkan psikiater untuk melakukan langkahrecovery. Ini hal yang luar biasa dan kami perlu wajib memulihkan aspek psikologinya," katanya.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kesaksian Korban Kabur dengan Tangan Terborgol dari Sopir Taksi Online Perampok