Uji Nyali, Kapolda dan Gubernur Lampung Naik Heli Terbang Malam Tanpa Navigasi Memadai
Kapolda Lampung, Irjen Pol Suntana, sempat ketar-ketir ketika terbang naik helik dari Mesuji ke Bandara Radin Inten II.
Penulis: Andi Asmadi | Editor: Andi Asmadi
BANDARLAMPUNG, TRIBUN - Kapolda Lampung, Irjen Pol Suntana, sempat ketar-ketir ketika terbang naik helikopter milik Polda Lampung dari Mesuji ke Bandara Radin Inten II.
Saat itu, Minggu (21/1) petang, ia baru saja mendampingi Presiden Jokowi yang melakukan kunjungan kerja ke Mesuji.
Baca: Ulang Tahun ke-71, Lihat Megawati Saat Muda, Cantiknya Bak Kembang Desa
Suntana --yang saat itu sedang bersama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo-- tadinya hendak naik mobil untuk pulang ke Bandar Lampung.
Jika lewat darat, waktu tempuh sekitar 5 atau 6 jam.
Ketika itu, jam sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Langit di atas Mesuji sudah berangsur gelap.
Yang pertama kali menantang untuk naik helikopter adalah Gubernur Ridho. "Pak Kapolda, kita nekat aja, ya. Kalau lewat darat, kelamaan, kita kayak orang bego nggak bisa ngapa-ngapain selama lima jam," katanya.

Jika lewat udara naik helikopter, waktu tempuh sekitar satu jam.
Terbang pakai helikopter dari Mesuji ke Bandar Lampung sebenarnya tak ada masalah jika dilakukan pada siang hari.
Baca: Inilah Kabar Terbaru Siswa SMP dan Siswi SMK yang Video Mesumnya Viral
Tapi, jika harus terbang malam hari, perlu nyali besar. Bagaimana tidak, helikopter milik Polda Lampung adalah helikopter biasa yang tidak dilengkapi peralatan navigasi.
Presiden Jokowi dan rombongan juga pulang naik helikopter, langsung terbang ke Palembang.
Tapi, mereka menggunakan helikopter jenis Superpuma yang dilengkapi peralatan navigasi lengkap dan canggih. Terbang malam tak jadi masalah.
Dengan kondisi gelap, tanpa peralatan navigasi memadai, terbang dari Mesuji ke Bandar Lampung sungguh tindakan nekat.
"Pak Gubernur ternyata anak muda yang punya nyali besar. Beliau tetap ingin naik helikopter," tutur Kapolda Suntana saat ramah tamah dengan jajaran Pemred dan wartawan media massa Lamnpung di rumah jabatan Kapolda, Minggu malam.
Suntana sempat ragu-ragu. Ia lalu bertanya ke pilot, "Kamu berani, nggak?" Sang pilot menjawab berani.
Tapi, kata "berani" itu hanya untuk penerbangan dari Mesuji ke Lampung Tengah. Pada rute itu, kondisi langit belum terlalu gelap.
Baca: Usai Nonton Videonya, Mbah Mijan Sampai Ngebet Banget Beginian dengan Marion Jola
Suntana memilih duduk di belakang. "Pak Gubernur duduk depan saja, saya mengawal di belakang," katanya ke Ridho. Ia yakin, sama seperti dirinya, Ridho pasti dililit perasaan waswas juga.
Heli pun terbang di tengah gelapnya malam menuju Lampung Tengah. Tapi, apa yang terjadi? Ketika sampai di atas wilayah Lampung Tengah, Ridho kembali meminta agar penerbangan dilanjutkan saja. Kali ini, targetnya adalah Lampung Selatan.
Sesampai di atas udara Lampung Selatan, rombongan pejabat ini sudah telanjur nekat.
Mereka akhirnya terus terbang malam, dalam kondisi tanpa navigasi memadai, hingga mendarat dengan selamat di Bandara Radin Inten II sekitar pukul 19.00 WIB.
"Alhamdulillah, tak ada masalah apa-apa. Padahal sebenarnya saya juga sempat deg-degan. Saya lihat Pak Gubernur tenang- tenang saja, walau mungkin sebenarnya beliau deg-degan juga," cerita Suntana.
Suntana nekat terbang malam untuk kembali ke Bandar Lampung ada sebabnya juga. Ia sudah telanjur dijadwalkan beramah tamah dengan jajaran Pemred dan wartawan Lampung pada Minggu malam. Kalau pulang lewat darat, ia pasti absen.
Suntana akhirnya bisa tepat waktu menghadiri acara ramah tamah, meski ia masih mengenakan seragam lengkap karena belum sempat berganti pakaian.
Seperti tak mengenal lelah, Kapolda berbaur dalam acara yang dikemas penuh kekeluargaan itu.
Baca: Menyedihkan, Nenek 74 Tahun Harus Berjalan Kaki 24 Km Antar Cucunya yang Difabel ke Sekolah
Bersama para pejabat utama Polda Lampung, seperti Wakapolda Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol dan para direktur, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono dan para kapolres, Kapolda ikut goyang dombret dan goyang maumere.
Suntana menjabat Kapolda Lampung baru sekitar 10 hari. Serah terima dengan Irjen Pol Suroso Hadi Siswoyo digelar di Rupatama Mabes Polri, Kamis (11/1).
Kemudian, ia ke Lampung pada Senin (15/1). Praktis ia baru seminggu menginjakkan kaki di Lampung.
Ada cerita menarik saat Kapolda Suntana bertemu dengan Presiden Jokowi di Bakauheni, Minggu. Saat bersalaman, Jokowi terlihat kaget melihat Suntana.
"Lho, Pak Waka sudah sampai di sini juga," kata Presiden. Namun, karena di tengah banyak orang, Presiden tidak melanjutkan pertanyaannya.
Barulah ketika mereka berkumpul makan siang dalam satu meja, Jokowi kembali menanyakan hal itu.
Suntana langsung menduga, Presiden pasti mengira dirinya masih menjabat Wakapolda Metro Jaya. Maka, ia pun menjelaskan bahwa ia kini sudah di Lampung, ditugaskan sebagai Kapolda.
"Sudah berapa lama?" tanya Jokowi.
"Baru seminggu, Pak Presiden," jawab Suntana.
Baca: Edan, Nilai Sponsor Pernikahan Angel Lelga-Vicky Prasetyo Capai Miliaran, Netizen: Gak Modal
Dengan Presiden Jokowi, Suntana memang sudah kenal dekat. Ketika ia menjabat Kapolres di DKI, Jokowi sedang mencalonkan diri menjadi gubernur.
Sampai kemudian Jokowi menjadi Presiden, ia tetap bertugas di Jakarta, di bagian intel Polda Metro Jaya maupun Polri.
Suntana menjabat Wakapolda Metro Jaya pada 2016. Ketika itu, pangkatnya masih brigadir jenderal. Hanya dalam waktu satu tahun, yakni 2017, ia mendapat promosi bintang dua menjadi inspektur jenderal.
Sebelum jadi Kapolda Lampung, terakhir ia menjabat Deputi Bidang Intelijen Siber BIN.