Fakta-fakta Bupati dan Wakil Bupati Nyaris Adu Jotos Depan Umum, Terungkap Penyebabnya

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bupati Tolitoli Saleh Bantilan dan wakilnya Tolitoli Abdul Rahman  tengah menjadi sorotan.

Ini menyusul viralnya video keduanya bertengkar, bahkan nyaris adu jotos depan umum.

Insiden memalukan ini terjadi Rabu 31 Januri 2018.

Tepatnya, saat pasangan ini  menghadiri acara pelantikan pejabat struktural dan fungsional di Gedung Wanita Lama Tolitoli.

Beruntung, duel keduanya tak berlanjut setelah para hadirian memisahkannya.

Berikut fakta-fakta yang terjadi dalam kejadian yang tak patut dicontoh bagi warga itu.

Baca: Nyaris Adu Jotos dengan Wakilnya, Inilah Sosok Bupati Saleh Bantilan

1. Kejadian memalukan ini berlangsung pada acara pelantikan pejabat struktural dan fungsional di Gedung Wanita Lama Tolitoli, Rabu (31/1/2018).

2.  Saat itu Bupati Tolitoli Saleh Bantilan sedang memberi kata sambutan di hadapan puluhan pejabat

3. Tiba-tiba Wabup Tolitoli Abdul Rahman Budding tiba-tiba masuk ruangan. 

4. Ia membanting kursi lalu berteriak marah memprotes acara pelantikan.

5. Bupati yang sedang berdiri di podium juga ikut berteriak.

6. Wabup Abdul Rahman lalu menendang meja di atas panggung dekat podium. "Hentikan pelatikan, kenapa saya selaku wakil bupati tidak diberitahu kalau ada pelantikan," katanya dengan suara keras.

6. Bupati Saleh Bantilan terdengar bicara juga dengan suara keras. Karena masih berada di atas podium dengan mikrofon di depannya, suaranya lebih besar. "Pak Polisi, tangkap, tangkat orang ini," teriaknya.

Baca: Heboh Indonesian Idol, Pria dari Dusun Kalimantan Malah Menggegerkan Jerman Idol 2018

7. Wabup Abdul Rahman tak surut. Ia terus memaki-maki bupati, dan sang bupati juga terus menanggapi. Sama-sama dengan suara keras.

8.Wabup Abdul Rahman yang terlihat sangat emosional bergerak maju mendekati podium. Untunglah, sejumlah pejabat dan petugas kepolisian mencegah.

9. Wakil Bupati terus berteriak. "Selama dua tahun kepemimpinan, kami lah yang mengetahui Aparatur Sipil Negara yang ada di daerah. Bapak Bupati hanya sering keluar daerah," ujarnya.

10.Bupati Saleh Bantilan menegaskan, pejabat yang sudah dilantik tetap sah menduduki jabatannya. Ia lalu menutup acara tersebut.

Atas peristiwa tersebut,  Kabag Humas Pemkab Tolitoli Arham A Jacub meminta agar persoalan tersebut tidak usah dibesar-besarkan, karena hanya merupakan kesalahpahaman. 

Kapolres Tolitoli, AKBP Iqbal Alqudusy, mengaku sudah mendamaikan bupati dan wakilnya.

"Alhamdulillah, para pemimpin itu saling memaafkan. Mereka bisa bekerjasama," katanya.

Apa alasan  Abdul Rahman marah-marah?

Baca: Adriansyah Martin Di-bully Netizen karena Edit Foto, Kembaran Beberkan Fakta Mengejutkan

Dia mengaku tersinggung karena tidak dilibatkan dalam proses pelantikan pejabat di Tolitoli.

Bupati Merokok

Bupati yang menantang juga terlihat kurang sopan.

Sambil sahut sahutan berteriak, Bupati menyalakan korek api dan membakar rokok yang diambil dari kantonya.

Seakan tak peduli dengan keadaan sekitar, dia menyelipkan rokok di tangan kirinya.

Kejadian ini membuat netizen heboh dan berkomentar miring. 

Ada yang menyamakan kelakuan kepala daerah tersebut bak preman.

@Rama ToMakkajareng: Hahahahaa mending jadi preman ajah. Bapak2 terhormat...itu lebih mulai dri pada dibilang pejabat publik tapi kelakuannya lebih parah dri sikap tak punya sekolah.hahahahgaaa
Korban Proyek tak terbagi..hahahahaa lucu nya

@Ama Yank Sari: Bikin malu,,ini akan menjadi berita nasional,,

@Edward Sembiring S: Ya Tuhan...... pemimpin kok begini???

@Zydan Awan: Ngk sama bagian tu ku rasa jd ribut.. Contoh pemimpin yg arogan.. Buat malu aja tuh.

@Asdiana Ashar Pejabat jaman now

@Immah Mmink: Setan sudah menguasai jd putus lah urat malunya

Video ini menjadi viral di media sosial. 

Akun Facebook Mansur M Yahya mengunggah video tersebut selama dua jam, sudah ada 140 ribu yang melihat videonya dan 200 akun yang membagikan video tersebut. 

Ada juga postingan di media sosial youtube. Baru beberapa menit diunggah penontonnya sudah mencapai 200 view. 

Sharenya juga terus bertambah.(*)