Awalnya Tolak Ajakan Ngamar, Akibat Kepepet Biaya Kuliah Perempuan Ini Akhirnya Jadi Ayam Kampus

Sebutan 'ayam kampus' rasanya sudah tak asing lagi di telinga masyarakat tanah air.

Editor: Teguh Prasetyo
net
ayam kampus ilustrasi 

Alasan lainnya adalah soal penghasilan yang dianggap lebih besar.

"Jadi kalau butuh uang tinggal minta, nggak perlu berhubungan seksual dengan beberapa pria (untuk mendapatkan jumlah tertentu-Red)," ujarnya kepada Tribun Jateng.

Kedua pelanggan itu, kata Mawar, memberikan kebebasan kepadanya untuk memiliki pacar.

"Mereka selalu mengutamakan keluarga. Saya pun dipersilakan mau pacaran boleh, tapi harus cerita. Kebetulan yang di Semarang dan Surabaya tipikalnya sama, mereka memberi kebebasan. Ketika berkencan atau janjian bertemu pun berdasarkan kelonggaran waktu dua belah pihak,” katanya.

Baca: Gara-gara Isu yang Dibuat Mantan Suami, Pacar Tessa Kaunang Kondisinya Jadi Menyedihkan

Mawar mengatakan, ia biasanya diajak makan atau karaoke oleh 'si om'.

Pertemuannya itu dilakukan pada hari kerja.

Masih melansir dari Tribun Jateng, Mawar merasa nyaman menjalin hubungan gelap dengan laki-laki beristri dan berumur, karena mereka memberikan kebebasan.

Selain itu, tidak setiap ketemu mereka selalu mengajak berhubungan intim, biasanya hanya sebatas menemani makan atau karaokean.

"Tidak menggangu kuliah, karena kalau ketemu waktunya disesuaikan. Kalau ketemu juga tidak selalu ngamar check-in atau berhubungan seksual. Dengan Koko-ku di Semarang pasti sering ketemu, sedangkan yang di Surabaya belum tentu tiap bulan ketemu, apalagi sekarang dia lagi sakit,” ujarnya. (*)

Berita ini sudah tayang di Tribunjabar dengan judul : Pengakuan ‘Ayam Kampus’: Tarif, Cara Sembunyikan Identitas, hingga Jalin Hubungan dengan 2 Om-om

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved