Irjen Kementan Ajak Pemuda Bertani, Apa Saja Keuntungannya?
Sebab, dengan modal per hektare sekitar Rp 10 juta, beras yang dihasilkan mencapai sekitar 8 ton.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, ABUNG SEMULI - Ada pemandangan menarik saat Irjen Kementerian Pertanian JR Siahaan menghadiri panen raya di Desa Semuli Raya, Abung Semuli, Lampung Utara, Rabu, 14 Februari 2018. Tanpa canggung, Siahaan menaiki mesin panen padi.
Dalam kesempatan itu, Siahaan berharap generasi muda mencintai bertani. Sebab, dengan modal per hektare sekitar Rp 10 juta, beras yang dihasilkan mencapai sekitar 8 ton. Sementara harga jual harga gabah kering Rp 5.000 per kilogram. “Jika dikalkulasikan, petani dapat keuntungan kotor Rp 40 juta (per ha),” ujarnya.
Baca: Saat ATM BCA Dibobol, Kepala Toko Tidur di Dalam Alfamart
Baca: Salut! Polsek Banjar Agung Cor Jalan Berlubang
Siahaan mengaku sudah bertani sejak usia 7 hingga 17 tahun. Saat itu, teknologi yang digunakan masih tradisional, baik menanam maupun memanennya.

”Kalau dulu petani tanam padi sembari membungkuk, sekarang sudah canggih karena banyak mesin pertanian. Semuanya bisa karena terbiasa,” jelasnya.
”Seperti hari ini, petani tidak susah lagi mengarit. Tinggal jalankan mesin, sudah beres. Jadi nggak makan waktu lama,” imbuhnya. (*)