Usung Slogan "Piye? Kepenak Zamanku, toh?", Ini Misi Partai Berkarya yang Lolos Peserta Pemilu 2019
Partai Berkarya merupakan satu dari empat partai politik pendatang baru yang berhak mengikuti Pemilu 2019.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Partai Berkarya merupakan satu dari empat partai politik pendatang baru yang lolos verifikasi dan berhak mengikuti Pemilu 2019. Target mereka rupanya tak hanya meraih posisi tiga besar pada Pemilu 2019.
Apa target besar lainnya? Partai di bawah binaan putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, ini membawa visi mengembalikan kejayaan era Soeharto!
Ketua Umum DPP Partai Berkarya Neneng A Tutty menjelaskan, visi tersebut tidak terlepas dari banyaknya saran, masukan, dan curahan hati alias curhat beberapa pihak.
Ia mengungkapkan, beberapa pihak itu menilai kondisi Indonesia lebih baik saat kepemimpinan Presiden Soeharto ketimbang saat ini.
"Banyak yang bilang, masih lebih enak zamannya Pak Harto. Jadi, ya kenapa tidak kami kembalikan kejayaan beliau?" ujar Neneng seraya membeberkan kejayaan era Soeharto mulai dari swasembada pangan, geliat pembangunan, hingga stabilitas politik, ekonomi, hukum, dan keamanan, Selasa (20/2/2018).
Menurut Neneng, banyak tokoh politik dan warga bergabung ke Partai Berkarya karena kesamaan rasa nostalgia kejayaan dan militansi terhadap perjuangan Soeharto.
Bahkan, beber dia, beberapa kader anyar tersebut merupakan pengurus partai lain. Seperti Partai Golkar, Partai Nasional Demokrat, Partai Hati Nurani Rakyat, bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Juga karena kesamaan ideologi, cita-cita, visi dan misi partai," imbuhnya.
Neneng yang juga mantan pimpinan Partai Nasional Republik ini sempat tidak percaya masih banyak tokoh politik dan orangtua yang mendukung kepemimpinan Soeharto, mengingat sejarah sebelumnya.
Apalagi, ia bersama Tommy Soeharto memasang target menyasar anak muda sebagai kader Partai Berkarya saat awal penbentukan partai.
"Saya sudah bilang, tidak ada dana. Terus mereka (tokoh politik dan orangtua) jawab, tidak apa-apa. Jadi, pembentukan pengurus yang pertama kali ini, uangnya tidak banyak. Bahkan, nol rupiah di daerah-daerah. Tanya saja ke mereka," tutur mantan promotor tinju dan artis layar lebar ini.
Logo Beringin Warna Kuning
Secara kasat mata, Ketua Umum DPP Partai Berkarya Neneng A Tutty membenarkan partainya menggunakan logo pohon beringin hingga warna kuning. Logo itu telah menjadi ciri khas Partai Golkar.
Namun, menurut Neneng, Partai Berkarya sangat berbeda dengan Partai Golkar. Ia juga memastikan partainya tidak berencana meniru Golkar, kendati logo dan warna partainya sama.
Neneng menceritakan, penamaan Partai Berkarya berasal dari usulan Tommy Soeharto. Tommy, beber dia, menginginkan ada kata "Karya".
Pengurus, sambung Neneng, awalnya sempat menyodorkan nama "Beringin Karya" dan "Nasional Berkarya".
"Tapi, Tommy langsung ngomong, 'Sudah, Berkarya saja, cukup. Tidak usah pakai embel-embel lain'. Begitu ceritanya," tutur Neneng.
Mengenai logo pohon beringin, Neneng tidak membantah adanya kesamaan dengan Golkar. Hal itu pun, menurut dia, memungkinkan mengingat Tommy Soeharto pernah berada di dalam Golkar.
"Ideologi Partai Berkarya tetap Pancasila, dengan mengusung slogan Nasionalis-Religius," kata Neneng.
"Setiap Orang Punya Kesalahan"
Partai Berkarya tak khawatir bahwa penilaian masyarakat tentang banyaknya kesalahan selama 32 tahun Presiden Soeharto berkuasa akan menjadi bumerang bagi partai.
Ketua Umum DPP Partai Berkarya Neneng A Tutty menjelaskan, setiap orang memiliki kesalahan selama hidupnya, tak terkecuali Soeharto yang memimpin Indonesia selama 32 tahun.
"Setiap orang pasti punya kesalahan. Kami mengerti soal itu," katanya.
Target pemilih Partai Berkarya, menurut Neneng, memang prioritas untuk mereka yang masih mendukung kepemimpinan Soeharto pada era Orde Baru.
Selain itu, anak muda yang baru mengenal politik dan mendapat pemahaman dari orangtuanya bahwa "The Smiling General" tidak melakukan kesalahan.
"Mereka yang masih menyalahkan, saya rasa hanya mencari-cari kesalahan. Kami tutup telinga saja kalau masih ada yang menyalahkan," tukasnya.
Dengan mengusung materi kampanye "Piye? Kepenak Zamanku, toh?", Neneng yakin partainya mendulang banyak suara.
Ia pun mengklaim seluruh anggota keluarga Presiden Soeharto alias Keluarga Cendana telah memberi dukungan untuk Partai Berkarya.
"Cendana sudah dukung. Kan ada Pak Tommy, otomatis mereka pasti dukung," ujarnya.
(Tribun Network/ryo/coz)