Kelelawar Vampir Bisa Bertahan Hidup Hanya dengan Mengisap Darah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TRIBUN - Para peneliti menemukan fakta bahwa kelelawar vampir memiliki beragam sifat genetik yang membantu mereka tetap sehat. Meskipun, hanya dengan mengonsumsi darah.

Jika Anda bertanya-tanya mengapa mamalia terbang ini bisa bertahan hidup hanya dengan mengisap darah? Jawabannya simpel. Itu karena gen mereka.

Para ilmuwan mengungkap, untuk pertama kalinya mereka berhasil memetakan genom lengkap dari kelelawar vampir.

"Kami memutuskan untuk mempelajari spesies ini, karena mereka memiliki diet yang 'ekstrem'. Pasti memerlukan banyak adaptasi hingga bisa hidup seperti itu," kata Lisandra Zepeda, pemimpin penelitian dari University of Copenhagen.

Mereka menemukan fakta bahwa mamalia terbang ini memiliki beragam sifat genetik yang membantu mereka tetap sehat, walaupun mengonsumsi makanan kurang bergizi. Juga bisa bertahan dari patogen yang ada dalam darah.

Para peneliti membandingkan genom kelelawar vampir (Desmodus rotundus) dengan kelelawar lain yang makan nektar, buah, biji-bijian, serangga, dan daging. Mereka juga meneliti DNA mikroba dari kotoran kelelawar.  

Kelelawar vampir adalah satu-satunya mamalia pemakan darah. Mereka memiliki sayap sepanjang 7 inci dan tinggal di dalam gua di wilayah Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan.

Mereka biasanya memakan darah hewan ternak, seperti sapi dan kuda. Kelelawar vampir mendarat di dekat mangsanya saat malam semakin gelap.

Mereka menggunakan gigi tajam dan lidah panjangnya untuk menembus kulit mangsanya yang sedang tertidur. Tak lama kemudian, darah pun mengalir.

Menurut Lisandra, darah adalah sumber makanan yang cukup menantang. Vitamin dan karbohidratnya sangat rendah. Sementara kandungan protein, garam, dan limbahnya tinggi.

Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa kelelawar vampir memiliki genom yang bisa meningkatkan respons kekebalan. Juga memiliki pertahanan virus yang mampu melawan patogen tersembunyi dalam darah.

Bagi beberapa orang, kelelawar vampir dianggap sebagai makhluk yang menakutkan. Bahkan disamakan dengan tokoh vampir fiksi seperti Dracula.

Namun, menurut Lisandra, kita seharusnya tidak berpikir demikian.

"Rasanya terlalu jahat jika kita menggambarkan kelelawar vampir sebagai makhluk menyeramkan," kata Lisandra.

"Kita seharusnya takjub, bukan takut. Pada dasarnya, mereka cukup menggemaskan: kecantikan abstrak," tuturnya.

(Sumber: nypost.com)