Tak Sadar, Pemuda Ini Sering Makan Pisau dan Paku, Pernah Juga Teteskan Lem ke Matanya

Satu ruangan ini penuh orang mengaji untuk kesembuhan Jahrani, lalu pernah juga melaksanakan salat hajat.

Jumrah menunjukkan hasil rontgen anaknya, Jahrani yang di dalam perutnya terdapat sendok, penjepit kuku, paku dan pengupas wortel. TRIBUN KALTIM/RAHMAT TAUFIK 

"Saya melihat perilakunya lebih aktif saat dioperasi terakhir kemarin (Januari 2018). Tangannya nggak bisa diam. Botol infus diganggunya hingga perawat beberapa kali mengganti botol infus. Maka itu tangannya sampai diikat," ujarnya.

Enam bulan lalu, Jahrani minta dibuatkan pagar di pinggir tempat tidurnya. Pagar itu diberinya gembok.

Dia menghindari dorongan kuat makan benda asing yang bisa saja muncul sewaktu-waktu.

Selepas operasi Januari kemarin, Jahrani menghindari makanan masam atau kecut dan pedas.

"Dia juga tak boleh makan sejenis keripik yang keras dan susah dicerna karena ini akan membuat lambungnya nyeri," kata Jumrah.

Jahrani makan seperti biasa, cuma tidak langsung dihabiskan. Sesekali dia berhenti, lalu dilanjut lagi makannya.

Jahrani juga tidak suka minum air putih. Ia hanya minum air gula dan teh.

"Dia suka makan apa saja, termasuk ngemil. Kadang-kadang makan 2 kali sehari," ujarnya.

Jahrani menghabiskan waktu nonton acara kesukaannya di TV, seperti musik dan berita.

Jumrah tak hanya menempuh pengobatan medis untuk kesembuhan anaknya. Ia juga pernah memanggil kyai atau orang pintar.

"Satu ruangan ini penuh orang mengaji untuk kesembuhan Jahrani, lalu pernah juga melaksanakan salat hajat," kata ibu dari 5 orang anak ini.

Semua cara telah ditempuhnya, tapi kebiasaan Jahrani makan benda asing masih muncul.

Ia berharap pasca operasi kemarin anaknya bisa segera pulih. Saat ini Jumrah terus mengawasi anaknya, bergantian dengan suaminya.

Sebelum tidur, ia harus memastikan gembok pagar di tempat tidur anaknya sudah terkunci.

Jahrani sendiri mengaku tidak sadar ketika memasukkan benda asing ke dalam tenggorokannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved