Komikus Jepang Sindir Pedas Jokowi, Ini Reaksi Tak Terduga Fadli Zon dan Fahri Hamzah

Komikus Jepang Sindir Pedas Jokowi, Ini Reaksi Tak Terduga Fadli Zon dan Fahri Hamzah

Editor: taryono
twitter
karya Komikus Onan Hiroshi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang komikus asal Jepang, Onan Hiroshi menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait proyek kereta cepat

Ia mengungkapkan uneg-uneg tersebut ke dalam beberapa sketsa komik yang disebarkan melalui akun Twitternya, @hiroshionan.

Onan Hiroshi memberikan judul komiknya tersebut dengan nama 'Kereta Cepat Pengemis'.

Sampai saat ini, unggahan Hiroshi di akun twitternya @hiroshionan sudah di-retweet 1.240 orang dengan 970 likes.

Potongan komik digital tersebut juga ramai diunggah ke Facebook. Unggahan tersebut juga ramai diperbincangkan netizen.

Baca: Presiden Jokowi Bikin Heboh Penonton Film Dilan 1990 di Bioskop Senayan City

Hiroshi menceritakan awal proyek pembangunan kereta cepat yang dibangun Jepang.

Pada saat itu pihak Jepang sudah membuat studi terkait rencana pembangunan mega proyek tersebut.

Pada pelaksanaannya data studi Jepang diberikan ke Tiongkok.

Dalam komik Onan Hiroshi juga menggambarkan Tiongkok terpilih jadi kontraktor kereta cepat karena harganya lebih murah daripada Jepang.

Dua tahun berjalan proyek kereta cepat tidak juga berkembang.

Komikus menceritakan Presiden Jokowi sedang merayu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membantu berjalannya proyek itu.

Pihak Jepang pun menolak permintaan Presiden Jokowi.

Baca: Akun Instagram Ustaz Abdul Somad Diblokir, Ini yang Dilakukan Calon Gubernur Jabar Ridwan Kamil!

Fadli Zon dan Fahri Hamzah Ikut Menyindir

Melihat olokan dari negara tetangga, Wakil Ketua DPR; Fadli Zon dan Fahri Hamzah turut memberikan komentar.

Dilansir Tribunwow.com dari akun Twitter @Fahrihamzah, dirinya mengatakan, "Ya ampun .."

Sedangkan reaksi Fadli Zon: "Waduh ini kok mirip Pak @jokowi . Apakah ini termasuk pencemaran nama baik atau penghinaan? "

Proyek Kereta Cepat

Nilai investasi proyek kereta cepat Jakarta- Bandung membengkak.

Perhitungan terakhir yang disampaikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kepada pemerintah, nilai investasi dari proyek tersebut kini tembus 6,071 miliar dollar AS.

Jika dibandingkan dengan penawaran yang diberikan China pada waktu pertama kali menyatakan minat mengerjakan proyek itu, nilai proyek tersebut membengkak 571 juta dollar AS.

Menurut catatan KONTAN, penawaran investasi yang diajukan China ke Indonesia pada tahun 2016 hanya sebesar 5,5 miliar dollar AS.

Dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 13.500, maka nilai investasi dari proyek kereta cepat itu pada saat ini mencapai Rp 81,96 triliun

Plt Direktur Utama KCIC Dwi Windarto mengatakan, pembengkakan nilai investasi disebabkan oleh perubahan konstruksi di beberapa titik proyek.

"Kenaikan juga terjadi karena adanya asuransi dan debt service reserve account yang harus ditanggung KCIC karena pinjamannya," katanya usai mengikuti rapat koordinasi terkait proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Selasa (20/2).

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembengkakan investasi akibat permintaan jaminan dari Bank Pembangunan China (CDB) selaku kreditur proyek, masih terbilang wajar.

Apalagi saat ini pelaksanaan proyek kereta cepat Jakarta- Bandung saat ini memang masih menghadapi kendala.

"Yang penting, bagaimana dalam 50 tahun kita bisa mengembalikan pinjaman. Ini bukan lagi proyek yang mau maju atau tidak. Ini sudah pasti berjalan," kata Luhut.

Banyak Masalah

Pelaksanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung walaupun sudah dicanangkan pembangunannya oleh Presiden Jokowi sejak awal 2016 memang belum menunjukkan perkembangan menggembirakan.

Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, kendala datang dari proses pengadaan lahan.

Selain pembebasan lahan, proyek juga masih terkatung- katung lantaran pinjaman sebesar 4,498 miliar dollar AS dari CDB sampai saat ini belum juga cair.

Padahal komitmen kucuran pinjaman itu sudah ditandatangani di depan Presiden Jokowi waktu bertemu Presiden China Xi Jinping pada Mei 2017.

Sahala Lumban Gaol, Chairman PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, gabungan empat BUMN yang terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta Bandung, mengatakan, pencairan pinjaman dari China masih menunggu kelengkapan syarat.

Menurutnya sampai saat ini realisasi proyek masih menyelesaikan persyaratan CDB.

"Isunya masih soal itu, bank selalu melihat dari kepentingan mereka, ini bagian dari negoisasi," katanya.

Nilai investasi dari proyek ini kemungkinan akan semakin besar.

Sebab, pemerintah ingin melakukan perubahan proyek dari sebelumnya hanya sampai Kota Bandung, diperpanjang sampai Bandara Internasional Kertajati di Jawa Barat.

Percepat Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan dimulai pada Mei 2018.

Saat ini sudah ada pembangunan tahapan awal yang sudah mencapai 10 persen.

"Sebenarnya sekarang sudah mulai ya, tapi yang minor. Konstruksi akan massal pada bulan Mei," ucap Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018).

Mantan Direktur PT Jaya Ancol itu menjelaskan tahapan awal pembangunan yang sekarang sedang berlangsung adalah pembersihan jalur (land clearing) dan pembuatan panel untuk persinyalan.

"Ya sekarang sudah mulai land clearing, sudah mulai panel juga," ucap Budi Karya.

Selain itu Budi menyebutkan hingga Februari 2018 pembebasan lahan untuk jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 54 persen.

Hal itu ditargetkan selesai pada April 2018.

"Sebenarnya secara legal kalau sudah mencapai 53 persen berarti sudah mulai jadi tinggal beberapa hal tentang izin minor saja," ungkap Budi Karya.

Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung nantinya akan digarap oleh PT Kereta Api Cepat Indonesia Cina (KCIC).

Sesuai namanya proyek ini memang merupakan antara konsorsium BUMN Indonesia dan Cina yang skema pembiayaannya masih dibahas oleh pemerintah.

Rencananya proyek yang akan menciptakan waktu tempuh Jakarta-Bandung tidak sampai satu jam ini akan beroperasi pada awal tahun 2020.

Sumber: Tribunnews
Tags
Jokowi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved