Ibu Muda Tewas di Kamar, Tetangga Pergoki Pria Keluar dari Rumah Korban. Sempat Lakukan Ini

Sebelum Metha ditemukan tewas, tetangga melihat adanya sesosok wanita diduga mantan pembantu korban bertengkar dengan seorang pria.

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Facebook - Metha Novita Handayani, ibu rumah tangga yang ditemukan tewas di rumahnya 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Peristiwa miris yang tergolong keji ini terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Seorang ibu muda tewas mengenaskan. Saat kejadian, suaminya sedang tugas di Jakarta.

Suara teriakan Metha Novita (38) seorang ibu rmah tangga memecah keheningan di Perumahan Puri Beringin, Ngaliyan, Semarang, Jawa tengah pada Kamis pagi, (1/3/2018).

Suara teriakan Metha membuat warga sekitar terkejut dan bergegas untuk menuju  rumahnya.

Tak disangka ternyata ibu dari tiga anak itu sudah ditemukan tak bernyawa di kamarnya.

Ibu rumah tangga itu ditemukan tewas dengan luka tusuk di perut dan ada bekas luka cekikan di leher.

Sebelum ditemukan tewas, warga sempat melihat dua  orang asing masuk ke dalam rumah korban.

Nahasnya lagi, pelaku juga sempat membekap anak bungsu korban.

Baca: Disebut Kena Kasus Narkoba, Ini 5 Fakta Pedangdut Cupi Cupita. Bikin Miris

Baca: Jedun Pose Centil Pakai Piyama di Dalam Penjara, Ternyata Begini Caranya Masukkan HP ke Sel

Berikut 6 fakta soal pembunuhan ibu rumah tangga di Semarang yang dirangkum dari tribun jateng.

1. Terdengar Teriakan

Dikutip dari Tribun Jateng, korban ditemukan tewas terkapar di kamarnya sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat kejadian pembunuhan, Metha di rumah bersama anak bungsunya.

Sebelum Metha ditemukan tewas, tetangga melihat adanya sesosok wanita diduga mantan pembantu korban bertengkar dengan seorang pria.

Tetangga korban, Suprobo (21) mengatakan bahwa dirinya sempat melihat seseorang berperawakan kecil memakai baju biru berkeliaran di sekitar rumah korban.

Saat ditanya, sosok itu menjawab sedang mencari Ibu Lina.

Diketahui Lina merupakan mantan pembantu Metha dulu.

Tak lama dari itu, Suprobo mendengar adanya teriakan.

Namun sayangnya, pelaku sudah kabur.

Diketahui Suami Metha saat kejadian juga sedang tidak berada di rumah.

Suaminya diketahui sedang dinas di Jakarta, ia merupakan kepala cabang sebuah bank.

Sedangkan dua anak Metha sudah berangkat ke sekolah.

2. Anak Bungsu Korban Dibekap

Andre Fernanda (19) saksi yang tinggal mengontrak rumah persis di sebelah kediaman korban menyatakan sempat berbicara dengan orang yang diduga menjadi pelaku pembunuhan.

"Saat itu saya dengar suara teriakan kencang. Terus saya keluar rumah di depan rumah bu Metha, sudah ada ibu-ibu yang bilang ada seorang laki-laki masuk rumah bu Metha, lalu saya diminta masuk mengecek ke dalam," jelas Andre saat ditemui di lokasi.

Ketika dia masuk dia memang bertemu dengan seorang pria berusia sekitar 20-30 tahun yang sedang menutup mulut anak bungsu Metha yang masih berusia empat tahun.

"Saat itu mas-nya langsung ngomong dia kenal dengan bu Metha, kenal juga dengan mantan pembantunya. Bahkan nyebut nama. Karena sungkan saya kemudian keluar rumah Bu Metha," jelas mahasiswa UIN Semarang tersebut.

Saat itu Andre belum tahu bahwa Metha sudah dalam keadaan tidak bernyawa di dalam kamar.

Ia tidak mengecek karena keadaan kamar tertutup.

Setelah ia keluar, pria yang diduga pembunuh itu juga keluar rumah Metha menuju sepeda motornya yang terparkir di depan.

"Ada ibu-ibu minta supaya menangkap dia. Tapi dia langsung tancap gas kabur," terang Andre.

Setelah itu, ia kemudian diminta ibu-ibu mengecek ke dalam rumah dan mendapati Metha sudah dalam keadaan tidak sadar.

3. Ada Luka tusuk

Kapolsek Ngaliyan Kompol Kompol Donny Eko Listianto mengungkapkan, bahwa korban diduga terbunuh karena dibekap oleh sang pelaku.

Ada ditemukan luka tusukan di perut Metha.

Sebagian darah tercecer hingga keluar rumah.

"Ada luka tusuk juga dan ini masih didalami. Dugaan memang ada aksi pembunuhan. Untuk motif tunggu pengembangan lebih lanjut," ucap Kompol Donny usai memeriksa di dalam rumah korban.

Selanjutnya, korban sudah dilarikan ke RSUP Kariadi.

4. Pelaku Mondar-mandir

Tetangga Metha, Suprobo Ahmad Prabowo (21) sempat melihat dan berinteraksi dengan pelaku yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Metha Novita Handayani (38).

Suprobo yang juga seorang mahasiswa UIN Walisongo itu mengaku sempat menghampiri pelaku karena curiga lihat pelaku mondar-mandir di depan rumah.

Ia melihat pelaku berperawakan kecil, menggunakan baju biru, mengenakan helm hitam, dan sedang memarkirkan motor supra fit birunya di depan rumah korban.

"Ya kurang lebih tingginya sekitar 160 CM-165 CM. Dia makai helm dan mondar mandir di depan rumah korban. Terus saya tanyain, mau cari siapa? Orang itu ngakunya cari bu LN (mirip pembantunya yang dulu)," jelas Suprobo kepada Tribunjateng.com, Kamis (1/3/2018).

Setelah berbincang dengan pelaku, ia kemudian melihat pelaku memasuki rumah Metha.

Namun tak lama kemudian, Suprobo mendengar teriakan suara.

sempat mengambil foto kendaraan motor pelaku dengan menggunakan motor supra fit warna biru.

5. Mantan Pembantu Terlibat?

Tetangga melihat perempuan mirip mantan pembantu Metha bersama terduga pelaku pembunuhan.

"Ya saya lihat memang pelaku sempat berboncengan dengan wanita yang mirip dengan mantan pembantu Bu Metha. Sepertinya sih iya kalau dilihat dari bentuk tubuhnya," jelas seorang tetangga Korban, Tinug.

Mantan pembantu yang dimaksud berinisal L.

L kerja sebagai pembantu atau asisten rumah tangga di rumah Metha hanya beberapa bulan.

Berdasar keterangannya, L dipecat oleh Metha karena perilaku L tidak baik.

Pelaku yang diduga membunuh Metha didapati berboncengan dengan seorang wanita yang mirip dengan L.

Tetangga depan rumah korban, Endang (62) juga merasa wanita yang dibonceng pelaku mirip dengan L mantan pembantu Metha.

"Kalau dilihat tadi memang yang dibonceng itu berjilbab, pakai lengan panjang, tapi rambutnya terlihat sedikit, agak pirang mirip L itu, badannya juga mirip," terang Endang.

Kata Endang, pria terduga pelaku mondar mandir di depan rumah korban sekitar pukul 07.30 WIB.

"Ada kalau tiga kali, saya sempat mbatin ini orang malu bertanya sesat di jalan," terangnya Endang lebih lanjut.

Tidak lama setelah itu ia masuk ke dalam rumahnya. Dan sekitar pukul 08.15 Endang dengar teriakan Metha.

"Teriaknya kencang saya keluar sampai depan rumah sudah berhenti teriakannya, lalu saya lihat pagar tertutup. Saya ketuk-ketuk pagarnya kok nggak ada yang keluar. Saya panggil bu Metha juga nggak nyaut tapi saya lihat di jendela ada yang mengintip berarti kan ada orang," jelas Endang.

Tidak berani masuk, ia pun memanggi para mahasiswa yang mengontrak di sebelah rumah Metha.

"Setelah dicek benar memang ada orang. Mahasiswa keluar. Orang (terduga pelaku) itu keluar sambil membawa Nako, anak Metha paling bungsu. Lalu Nako dikasihkan ke Tinug itu. Dia kan memang yang akrab sama Nako. Saya sudah tua ndak kuat nggendong," jelas Endang.

Setelah menyerahkan Nako, Endang membeberkan bahwa pria tersebut berbicara bahwa ia kenal dengan mantan pembantu, kenal dengan Metha, juga kenal dengan Tinug. Namun ia berbicara sembari beranjak ke sepeda motornya.

"Pas naik motor saya minta anak-anak mahasiswa itu menangkap orang itu. Ditangkap dulu nanti kalau ada apa-apa suruh tanggung jawab," ucap Endang.

Ketika Endang berbicara seperti itu, pelaku kemudian tancap gas dan kabur.

Di ujung gang perempuan yang diboncengnya sudah menunggu dan keduanya bergegas pergi.

"Baru setelah kabur dicek di dalam rumah bu Metha ternyata sudah terkapar," pungkas wanita berhijab tersebut.

6. Rekaman CCTV

Kapolsek Ngaliyan, Donny Eko Listianto akui sudah menerima rekaman CCTV yang terpasang di sekitar lingkungan rumah korban.

"Sudah kami terima. Dari rekaman sempat saya lihat, pelaku memang sempat mondar-mandir," jelas Kompol Donny kepada Tribunjateng.com, Kamis (1/3/2018).

Fakta sementara ini, tidak ada barang-barang korban yang hilang. Diduga pelaku melakukan pembunuhan murni.

"Kalau dilihat, pelaku tidak mengambil apapun barang di rumah. Saya belum bisa simpulkan terkait motif pelaku," paparnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved