BREAKING NEWS LAMPUNG

Melihat Darah di Tubuh Korban, Perempuan Cantik Ini Trauma

Sumi menceritakan, awalnya ia diajak ibunya untuk mengecek rumah tetangganya karena lampunya tidak menyala.

Penulis: Muhammad Heriza | Editor: Daniel Tri Hardanto
tribun lampung/riza
Seorang warga menunjukkan rumah tempat ditemukannya jenazah wanita di Perumahan Griya Rubi, Kelurahan Sukadanaham, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Jumat, 2 Maret 2018. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Heriza

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kematian Eti Yulian (51) membuat shock Sumi (22), tetangga korban. Bersama ibunya, Arma (54), perempuan cantik ini menjadi orang pertama yang mengetahui kematian korban.

Sumi merupakan anak kandung Poniran (56) dan Arma. Rumahnya tepat di depan kediaman korban.

Malam itu, Kamis, 1 Maret 2018, Sumi dan ibunya melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah di dalam rumahnya. 

Baca: Wanita Ini Tewas Digorok, Anaknya Menghilang

Sumi menceritakan, awalnya ia diajak ibunya untuk mengecek rumah tetangganya karena lampunya tidak menyala. 

"Mulanya saya dan ibu mengira mereka sedang pulang kampung. Karena saat dipanggil-panggil nggak ada yang menjawab. Belum ada pikiran buruk ke sana," cerita Sumi didampingi ibunya kepada Tribunlampung.co.id di rumahnya, Jumat, 2 Maret 2018.

Karena penasaran, timbul niat Sumi untuk melihat ke dalam rumah. Sebab, ia melihat meteran listrik hidup, tapi lampu mati. 

Baca: Leher Nyaris Putus, Jari Telunjuk Kiri Korban Juga Hilang

"Akhirnya saya dan ibu mengintip dari jendela kaca. Saya kaget dan langsung merinding," sebut Sumi.

Akibat kejadian itu, Sumi mengaku masih trauma. Ia belum bisa melupakan apa yang dilihatnya. Terlebih lagi, ceceran darah di tubuh korban. 

Seketika, tubuh Sumi langsung lemas. Bahkan, hari Jumat ini ia tidak masuk bekerja karena masih trauma. 

Baca: Ditemukan 20 Luka Sajam, Leher Korban Digorok Seperti Ayam

"Kebetulan Ibu Eti sering minta tolong kepada saya jika hendak mengisi pulsa PLN," kenang Sumi.

Eti Yulian diduga tewas karena dibunuh. Berdasar hasil visum di Instalansi Forensik dan Kamar Jenazah RSUAM, leher korban nyaris putus. Ditemukan sedikitnya 20 luka bekas sayatan senjata tajam pada tubuh korban.

Eti ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh warga, Kamis, 1 Maret 2018, sekitar pukul 20.30 WIB. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved