Pria Ini Terus Menangis Saat Peragakan Adegan Menghabisi Nyawa Selingkuhannya

Pria Ini Terus Menangis Saat Peragakan Adegan Menghabisi Nyawa Selingkuhannya

Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
Tribun Jateng
jenazah dicor 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Reka ulang kasus pembunuhan Fitri Angraeni (24), warga Limbangan, Kendal dimulai pada hari Jumat (2/3/2018) kemarin.

Setelah dibunuh, jenazah Fitri disembunyikan ke dalam bak mandi yang dicor semen.

Baca: Waspada Banjir, Ini Faktor Penyebab Pendangkalan Sungai 

Didik (28), pelaku pembunuhan meneteskan air matanya saat melakukan adegan rekonstruksi tersebut.

Reka ulangnya sendiri digelar oleh Polres Kendal.

Air matanya terus berjatuhan kala mengingat adegan demi adegan pembunuhan yang dilakukan pada selingkuhannya ini.

Aliran air matanya semakin deras kala wartawan mencerca pertanyaan pada dirinya terkait peristiwa nahas yang terjadi bulan Februari tersebut.

Tribunstyle melansir dari Tribun Jateng, “Iya saya menjerat leher korban menggunakan kain selama 20 menit,” ujarnya.

Reka ulang ini dimulai dari adegan penjemputan korban dengan menggunakan sebuah mobil Avanza.

Jumat siang, pelaku menjemput korban di rumahnya.

Hal itupun diketahui oleh ibu kandung korban.

Setelah itu, korban diajak rumah pelaku yang berada di Desa Puguh, Boja.

Di Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban dan tersangka sempat berhubungan badan terlebih dahulu.

Setelah itu, timbullah perdebatan antara korban dan pelaku lantaran masalah uang.

Baca: Kenalkan All New Honda PCX 150, TDM Gelar Turing Menuju Kalianda

Pelaku sakit hati karena korban menyebut dirinya pria tak bermodal.

Setelah itu, pelaku mendorong korban hingga tersungkur, lalu ditindih dengan menggunakan lutut.

Kepala korban juga sempat dibenturkan ke tepi ranjang.

Lalu, lehernya dijerat dengan menggunakan kain yang barada tak jauh dari ranjang.

Akhirnya, korban pun tewas di tangan tersangka.

Untuk memastikan kematian korban, pelaku kembali membelit kepalanya menggunakan jarik dan dibungkus dengan plastik.

"Takutnya masih hidup, makanya saya belit menggunakan kain dan saya bungkus dengan plastik," ungkapnya.

Agar bau mayat Fitri tidak terendus warga sekitar, Didik memasukkan mayat korban ke bak mandinya.

Lalu, dia mengecornya dengan pasir dan semen hingga tiga lapis.

Kasatreskrim Polres Kendal AKP Aris Munandar menjelaskan, ada 10 adegan yang diperagakan dalam rekonstuksi kemarin.

Baca: Unila Denda Mahasiswa yang Telat Bayar UKT

“Sepuluh adegan dilakukan untuk mencocokkan keterangan di berita acara dengan adegan secara riil peristiwa pembunuhan yang dilakukan tersangka,” ujarnya.

Setelah melihat reka ulang tersebut, Didik bisa dijerat dengan undang-undang KUHP pasal 338, 339, dan 340.

"Ancaman hukumannya adalah hukum kurungan maksimal seumur hidup," pungkasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, penemuan mayat ini berawal saat polisi menangkap pelaku karena aksi begalnya di Desa Tampingan, Jumat (23/2/2018) pagi.

Kepada polisi, pembegal itu mengaku menyembunyikan jenazah seorang wanita di rumahnya.

"Selanjutnya kami melakukan pemeriksaan lebih lanjut yang akhirnya tersangka juga mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita dan dikubur di dalam bak kemudian dicor dengan semen," ujar Kasatreskrim Polres Kendal AKP Aris Munandar.

Di rumahnya, polisi menemukan kendaraan hasil rampasan begal.

Selain itu, pihak berwajib juga menemukan mayat Fitri yang disembunyikan dengan cara dicor semen di sebuah bak mandi tadi.

Kepada polisi, Didik mengaku membunuh Fitri dengan cara mencekik lehernya.

"Kami akan melakukan penilitian lebih mendalam dengan cara autopsi untuk mengetahui kematian dari mayat tersebut. Dari keterangan tersangka wanita itu ia bunuh dengan cara dicekik hingga kehabisan nafas," jelas Aris.

Dia juga menambahkan bahwa jenazah Fitri langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Semarang untuk otopsi lebih lanjut.

Polisi pun kemudian menelusuri motif pembunuhan yang dilakukan Didik pada Fitri.

Setelah didesak, Didik mengaku menghabisi nyawa Fitri karena hutang piutang.

Untuk sementara, polisi menggunakan motif tersebut.

Baca: Ini Kata-kata yang Diucapkan Chicco Jerikho Saat Nikahi Putri Marino, So Sweet

"Keterangan tersangka bahwa saat itu dia jengkel terhadap korban," ungkap Aris.

"Karena saat ditagih untuk membayar hutang, korban malah mengatakan kata-kata kasar," imbuhnya setelah menginterogasi korban.

Hingga saat ini, polisi masih terus mendalami motif pelaku melakukan tindak pembunuhan.

Pasalnya, ada dugaan hubungan istimewa antara Didik dan Fitri.
(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved