Kaki Kram Setelah 25 Kilometer, Perenang Termuda Gagal Taklukan Selat Sunda

Apabila diadakan kembali kejuaraan yang sama, ia bertekad menyelesaikan hingga finish.

Penulis: andreas heru jatmiko | Editor: nashrullah
istimewa
Mahesa Maulana (dua dari kiri) menerima penghargaan sebagai perenang termuda dalam ajang Renang Selat Sunda 2018. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Lomba Renang Selat Sunda 2018 dalam rangka HUT ke-72 Korp Marinir TNI AL beberapa waktu lalu menyisakan kisah tersendiri bagi Mahesa Maulana (15).

Meski tidak mendapat juara, Mahesa tetap berbangga hati.

Pasalnya, ia menjadi perenang termuda dalam kejuaraan tersebut.

Baca: Legislator Pesawaran Bantah Jadi Koordinator Debitur Kredit Fiktif Rp 2,7 Miliar

Baca: Usai Kejar-kejaran Bak di Film Laga, Mobil Polisi dan Pencuri Sapi Penyok

Baca: Ini Penyebab Pengendara Takut Lewat Jalan Radin Inten Saat Malam Hari

Bahkan, apabila diadakan kembali kejuaraan yang sama, ia bertekad menyelesaikan hingga finish.

Dunia olahraga renang memang bukan hal baru bagi Mahesa.

Di usianya yang terbilang muda, ia sudah berhasil mengoleksi berbagai prestasi.

Antara lain, JuaraI O2SN SD Provinsi 2012, Juara I O2SN SMP Provinsi 2015, Juara IV Nasional O2SN SD, 10 Besar O2SN Tingkat Nasional Tingkat SMP, Juara I Gurbenur Cup dari 2010 di gaya kupu, punggung dada dan bebas.

Baca: Warga Eropa Nekat Bakar Perabotan untuk Hangatkan Badan dalam Cuaca Super Dingin

Anak pasangan Darmaleni (40) dan Erwin Maulana (42) ini juga pernah merengkuh Juara I Porprov 2017 mewakili Lampung Utara dan sekarang sedang mempersiapkan untuk Kejuaraan Nasional Renang 2018.

Mahesa mengaku merasa terhormat bisa menjadi salah satu peserta lomba renang di Selat Sunda.

Bahkan dirinya dinobatkan oleh panitia sebagai perenang termuda dalam kejuaraan tersebut.

Mahesa menceritakan, awalnya mengetahui informasi mengenai lomba tersebut dari sahabat ayahnya yang juga seorang marinir.

Baca: Dua Tahun Pacaran, PNS Ini Selalu Dipaksa Berhubungan Intim, Saat Putus Videonya Tersebar

Selanjutnya ada tawaran ikut dan akhirnya ia memutuskan untuk berpartisipasi.

"Saya ingin banget ikut lomba tersebut, saya sendiri yang mau bukan karena disuruh ayah," ujar Mahesa, Jumat (9/3/2018).

Setelah menerima tawaran lomba, Mahesa pun mempersiapkan diri secara maksimal sekitar empat bulan.

Mulai dari latihan fisik hingga berlatih berenang seminggu sekali di Pulau Pasir Condong sejauh 2 kilometer, Pasir Putih dan Mutun sejauh 18 kilometer.

Baca: Sebelum Digerebek Suami, Perempuan Ini Empat Kali Indehoi di Hotel dengan Kepala Puskesmas

Selain berlatih renang di laut, Mahesa pun mempersiapkan fisiknya sendiri seperti lari, push up dan shit up.

Selanjutnya latihan rutin renang di Kolam Renang Pahoman dari pukul 16.30-19.00 WIB kemudian pada Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 05.00-07.00 WIB.

"Lari itu minimal satu jam, kalau jarak tempuh berapa kilometer nggak saya hitung. Terus saya juga push up dan shit up. Kalau push up itu satu shift sampai dua puluh dan shit up sekuatnya aja dan jangan dipaksakan. Lalu lanjut peregangan," jelasnya.

Mahesa mengatakan, dalam perlombaan kemarin dirinya turun di gelombang II.

Bahkan ketika perlombaan berlangsung, ia sempat memimpin dari peserta lain baik di gelombang I maupun gelombang II.

Sayang setelah menempuh jarak sekitar 25 kilometer, kaki Mahesa terasa kram karena harus menahan derasnya ombak.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved