Kisah Pria yang Menjadi Saksi Eksekusi Mati 60 Narapidana

Ron juga pernah menyaksikan eksekusi mati yang gagal. Dua dosis penuh obat mematikan diberikan kepada narapidana bernama Diaz.

National Geographic Indonesia
Ilustrasi eksekusi hukuman mati dengan menggunakan kursi listrik. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Menjadi saksi dalam eksekusi mati bukanlah profesi mudah. Seperti yang dialami Ron Word.

Ia telah menjadi saksi eksekusi mati lebih dari 60 narapidana di Death Row, bagian khusus dari sebuah penjara di AS yang diperuntukkan bagi tahanan hukuman mati.

Jurnalis ini harus menyaksikan para narapidana tersebut menjalani eksekusi mati. Pria yang kini usianya 67 tahun tersebut memiliki peran yang tidak mengenakkan saat dirinya bekerja untuk Associated Press di Amerika.

Eksekusi narapidana yang paling membekas adalah ketika pembunuh berantai Ted Bundy pada tahun 1989 akhirnya menemui ajalnya.

Baca: Tank Bawa Siswa Tenggelam di Sungai, Satu Prajurit dan Guru Tewas

Baca: Terbang ke Mars, Ternyata Mobil Tesla Bawa Bakteri Bumi

Perayaan kembang api di luar penjara dilakukan untuk merayakan kematiannya. Bundy mengakui melakukan pembunuhan dan pemerkosaan kepada 30 wanita pada tahun 1970-an.

Lain lagi dengan cerita eksekusi Jesse Tafero yang juga mengerikan pada Mei 1990. Semua proses eksekusi menjadi berubah saat algojo bertopeng mulai menekan tombol di kursi listrik.

"Api yang menjulang tinggi muncul dari kepalanya saat eksekusi listrik," kata Ron kepada Mirror Online.

"Asap memenuhi ruang eksekusi dan tatapan ketakutan terjadi antara penjaga penjara dan saksi eksekusi."

Ternyata kursi listrik mengalami kesalahan teknis. Ini membuat setidaknya ada tiga tahapan untuk berhasil mengeksekusi Tafero.

Hampir sama dengan eksekusi pengungsi Kuba Pedro Medina yang dituduh membunuh tetangganya.

Kata-kata terakhir yang Medina katakan adalah, "Saya masih tidak bersalah." Kalimat itu diucapkannya beberapa saat sebelum nyala api muncul dari atas kepalanya.

Ron juga menyaksikan saat terakhir kursi listrik digunakan sebagai hukuman mati pada 8 Juli 1999. Narapidana terakhir yang merasakan siksaan kursi listrik ini adalah Allen Davis.

Ia mendapat hukuman mati atas pembunuhan seorang wanita hamil dan kedua putrinya. Saat kursi listrik dimatikan, Allen masih hidup. Darah keluar dari hidungnya membanjiri kemeja putihnya.

Halaman
12
Sumber: Intisari Online
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved