Ekspor Februari Turun, Lampung Surplus 115 Juta Dolar AS

Nilai impor Provinsi Lampung Februari 2018 yang mencapai 159,98 juta dolar AS turun sebesar 31,02 persen dibanding Januari.

Penulis: Ana Puspita Sari | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Ana Puspitasari
Kabid Distribusi BPS Lampung Bambang Widjonarko dalam rilis di kantor BPS Lampung, Kamis, 15 Maret 2018. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspitasari

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Nilai total ekspor Provinsi Lampung Februari 2018 mencapai 275,59 juta dolar AS. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 10,85 persen dibandingkan ekspor Januari 2018 yang mencapai 309,14 juta dolar AS.

Penurunan ekspor Februari dibandingkan Januari terjadi pada tiga golongan barang utama. Batu bara turun 23,01 persen; lemak & minyak hewan nabati turun 11,36 persen; dan kopi, teh, dan rempah-rempah turun 7,68 persen. 

Sementara itu, dua golongan barang utama lainnya yaitu bubur kayu/pulp dan olahan dari buah-buahan/sayuran mengalami kenaikan masing-masing sebesar 15,87 persen dan 8,32 persen.

Kepala Bidang Distribusi BPS Provinsi Lampung Bambang Widjonarko menjelaskan, negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada Februari 2018 yaitu ke Tiongkok sebesar 50,56 juta dolar AS, Belanda 35,5 juta dolar AS, Amerika Serikat 30,88 juta dolar AS, Italia 27,73 juta dolar AS, dan India 25,51 juta dolar AS. Peranan kelimanya mencapai 61,76 persen.

"Semoga (penurunan) ini bukan indikator melemahnya ekonomi kita. Kita berharap ini hanya fenomena sesaat karena mungkin ada penurunan permintaan di negara tujuan ekspor kita," jelasnya dalam rilis di kantor BPS Lampung, Kamis, 15 Maret 2018.

Baca: Dimintai Iuran Rp 500 Ribu oleh Karang Taruna, Puluhan Pedagang Datangi Kantor Kelurahan Way Halim

Baca: Gelar Wedding Expo 2018, Novotel Gandeng 40 Vendor

Sementara itu, nilai impor Provinsi Lampung Februari 2018 yang mencapai 159,98 juta dolar AS juga mengalami penurunan sebesar 31,02 persen dibanding Januari.

Dari lima golongan barang impor utama, dua di antaranya mengalami penurunan, yaitu ampas/sisa industri makanan turun 75,05 persen dan binatang hidup turun 30,77 persen. 

Adapun dua golongan barang impor utama yang lain mengalami kenaikan adalah kopi, teh, rempah-rempah yang naik 164,74 persen dan biji-bijian berminyak naik 47,61 persen.

Sementara itu gandum-ganduman muncul sebagai golongan barang impor yang baru. Pada bulan sebelumnya belum tercatat sebagai komoditas yang diimpor.

Secara keseluruhan, nilai ekspor Provinsi Lampung pada Februari 2018 (275,59 juta dolar AS) lebih tinggi dari impor (159,98 juta dolar AS). Berarti neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung bulan Februari mengalami surplus sebesar 115,6 juta dolar AS. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved