Merantau Sendirian ke Papua Barat, Janda Asal Tanggamus Tak Bisa Dipulangkan. Kondisinya Mengenaskan

Setelah dia sakit saya tidak bisa apa-apa, tidak punya uang, ini saja sudah tidak makan.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Heribertus Sulis
foto zainani 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Warganet khususnya para pemilik akun Instagram dihebohkan dengan postingan elfinnatryas dan akun gebby_vesta yang melakukan penggalangan dana bagi pengobatan Zainani, seorang perempuan, warga Tanggamus yang mengalami koma di Sorong, Papua Barat.

Zainani berniat kerja di Sorong. Namun belum sempat kerja, dia sudah jatuh sakit dan kini koma.

Dalam postingan berjudul "Warga Lampung di Sorong, Papua Barat Ini Butuh Bantuan Kita", kedua admin akun ini menjelaskan bahwa Zainani tiba di Sorong dari Kota Solo (sebelumnya kerja di Solo) untuk meminta pekerjaan di sebuah tempat hiburan.

Sesampainya di sana, dia mengeluh sakit di kepala dan kesakitan. Ia kemudian tidak diperkenankan bekerja.

Namun setelah beberapa hari, kondisinya makin drop dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Tujuh hari di rumah sakit, tidak ada perubahan sama sekali.

Sempat ingin dipulangkan ke rumah orangtuanya di Kabupaten Tanggamus.

Namun pihak bandara menolak karena kondisi kesehatan Zainani yang mengkhawatirkan.

Baca: Diam Saja Dikeroyok Deddy Corbuzier dan Kalina Oktarani, Ini yang Dilakukan Fans Chika Jessica

Baca: Mobil Kesayangan Mendiang Olga Syahputra Dijual, Ternyata Karena Sang Ayah Tak Sanggup Lagi

Zainani pun dimasukkan kembali ke rumah sakit dan keadaannya makin memburuk.

Untuk biaya pengobatan, teman-teman baru Zainani, sumbangan secara sukarela.

Karena mahalnya biaya pengobatan, mereka pun melakukan penggalangan dana melalui akun tersebut dengan mencantumkan nomor rekening dan contact person Elfinna Tryasti Nurul.

Mereka juga memposting foto-foto yang memperlihatkan kondisi Zainani serta KTP. Postingan ini pun telah dibagikan banyak akun.foto zainani ()

Salha dan Foto Zainani
Salha dan Foto Zainani ()

Salah satunya, akun Lampuung, yang sampai pukul 18.15 WIB, sudah dibaca dan dibagikan 3.466 orang.

Saat dihubungi Tribun, Elfinna mengaku, sudah berat menanggung biaya perawatan Zainani.

Ia menceritakan, Zainani sudah dirawat di tiga rumah sakit berbeda, yakni Rumah Sakit Mutiara, Sorong, RSAL Oetojo, Sorong, dan kini di RSUD Selebi Solu, Sorong.

Untuk kedua rumah sakit pertama sudah habiskan Rp 20 juta, dan yang ketiga belum diketahui berapa biayanya.

"Saya juga sudah membuat surat pernyataan di polres sini kalau ada hal terburuk terhadap Zainani maka kami yang akan mengurusnya di sini," ujar Elfinna.

Ia menuturkan, sampai saat ini pihak rumah sakit belum mau menjelaskan penyakit yang diderita Zainani.

Pihak rumah sakit hanya mau buka suara ke keluarga.

"Saya cuma diberitahu bahwa Zainani ada infeksi di dalam organ dalam dan sudah menjalar ke tenggorokan dan otak," ceritanya.

Tribun pun mencoba menelusuri alamat Zainani di KTP dan bertanya-tanya ke warga Pekon Balak, Kecamatan Semaka.

Dan ternyata alamat tersebut benar. Di rumah berdinding papan itu, Tribun berhasil menemui ibu Zainani, Salha dan tiga remaja laki-laki anak Zainani.

Salha pun hanya bisa pasrah saat menceritakan anak tunggalnya Zainani yang kini dalam kondisi sakit parah di Sorong.

"Temannya telepon bulan Januari, dia bilang, Zainani sudah tidak bisa bicara lagi katanya sudah koma, jadi saya tidak tahu bagaimana sekarang dia," ceritanya lemah.

Sambil mengusap air matanya, perempuan berusia 56 itu mengaku, Zainani pernah telepon jika dirinya dirawat di rumah sakit.

Dia mengeluh sakit kepala terus-menerus, dan rambutnya rontok.

"Terus saya suruh pulang ke sini, tapi saat mau naik pesawat katanya dia kumat, kejang-kejang, akhirnya tidak boleh naik pesawat," terang Salha.

Zainani adalah tulang punggung keluarga, setelah suami Salha almarhum Zainal Abidin meninggal dunia dua tahun lalu.

Status Zainani adalah janda dengan tiga putra yakni Jepri (17), Joni Wijaya (14), dan Zahroni (12). Ketiganya masih sekolah di tingkat SMA, SMP dan SD.

"Setelah dia sakit saya tidak bisa apa-apa, tidak punya uang, ini saja sudah tidak makan. Sebab uang hanya ditransfer dari dia. Jadi kalau sekarang sudah tidak punya apa-apa tidak mungkin mau berangkat ke Papua," kata Salha, sambil menarik nafas dalam.

Untuk bertahan hidup saat ini, Salha mendapatkan bantuan dari saudara-saudara.

Terkait keberadaan Zainani di Sorong, Salha mengaku terkejut.

Sebab akhir 2017, dia pamit kembali kerja di Solo, Jawa Tengah, tempat kerjanya yang sudah dijalani beberapa tahun. Di sana Zainani kerja di jasa distribusi barang.

"Tahu-tahu ditelepon sudah di Papua dan sakit. Saya juga bingung kenapa tidak di Solo lagi," tutur Salha.

Kepala Pekon Balak, Syakhroni menuturkan, pihaknya sudah mengetahui informasi Zainani dari masyarakat.

Namun ia mengaku belum mengajukan proposal ke Dinas Sosial Tanggamus.

"Belum kita ajukan, tapi jika harus disuruh mengajukan proposal maka akan kita buat dan kita ajukan. Agar keluarga Zainani bisa mendapat bantuan dari pemerintah," katanya.

Sementara Sekretaris Kabupaten Tanggamus Andi Wijaya mengatakan, pemkab akan mempelajari dahulu masalah ini.

Sebab dikhawatirkan ini sebuah penipuan. Maka untuk sementara belum ada putusan, menunggu sampai semuanya benar.

"Sebenarnya kalau keputusan untuk membantu, kami siap kapan pun, asalkan itu benar. Maka kami pelajari dulu sambil menunggu laporan dari pihak pekon dan camat. Jika mereka menyatakan itu benar maka bisa diupayakan," ujar Andi.

(tri yulianto)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved