Ternyata Mengatasi Anak Cengeng Mudah Lho, Ini Caranya
Cengeng adalah cara anak menunjukkan emosi, perasaan, sifat manja, cemburu akan sesuatu, dan mencari perhatian dari lingkungan sekitarnya.
Penulis: Ferika Okwa Romanto | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Ferika Okwa Romanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Anak cengeng sebutan bagi anak volume menangisnya terlampau sering. Penyebabnya mungkin hal sepele.
Psikolog Retno Riani mengatakan, cengeng adalah cara anak menunjukkan emosi, perasaan, sifat manja, cemburu akan sesuatu, dan mencari perhatian dari lingkungan sekitarnya.
Tidak jarang, kondisi ini diakibatkan karena anak tersebut cenderung kurang rasa percaya diri, rapuh, mudah menyerah, dan putus asa.
Mendapati anak kondisi tersebut kerap menguji kesabaran orangtua menyikapinya. Selain itu, berpikir apa menjadi penyebab anaknya cengeng.
Retno menyampaikan, orangtua memang harus mencari penyebab perilaku anak cengeng. Cengeng disebabkan sejumlah faktor.
Baca: Ruhut Sitompul: Jokowi-SBY Makin Mesra, Waspadalah 3 Parpol Coba Bikin Poros Baru!
Diantaranya, faktor biologis (karakter), kepribadian (sifat), pola asuh (parenting), faktor lingkungan, dan banyak faktor pendorong lainnya.
"Biasanya, rata-rata kebiasaan cengeng pada anak muncul saat mereka berusia dua tahun".
"Perilaku ini sifatnya bisa menetap (permanen) hingga anak dewasa, tapi tidak sedikit bersifat sementara bergantung pada stimulus lingkungan dan pola asuh yang baik dari kedua orangtuanya," jelas Retno.
Contoh pola asuh orangtua (parenting) menjadi penyebab cengeng misalnya, orangtua terlalu memanjakan anak, selalu menuruti apa saja diminta anak.
Bisa juga kebiasaan orangtua menjahili anak sehingga mereka merasa terganggu dan melampiaskannya dengan cara menangis berlebihan atau cengeng.
Baca: Unggah Foto Ini, Anies Baswedan: Kalau Rakyat Kecil Melanggar Pasti Viral
Bila sudah mengetahui faktor pencetus cengeng, treatment-nya tinggal disesuaikan.
Semisal penyebabnya karena orangtua sering memanjakan anak minta sesuatu selalu dikabulkan.
"Mulai saat ini harus punya sifat tega dengan tidak selalu memenuhi apa yang diminta anak".
"Bila karena faktor keusilan orangtua, jawabannya kurangi volume usil pada anak supaya mengurangi kadar volume cengeng pada anak," urainya.
Memberikan reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) disesuaikan usia anak juga bisa jadi solusi jitu mengatasi cengeng.
Baca: Cowok Pamer Foto Transformasi, Kecil Dipuja Imut, Beranjak Dewasa Bikin Syok
Orangtua bisa melakukan komunikasi dua arah pada anak dengan mengiming-imingi hadiah dan hukuman atas pekerjaan yang dilakukannya.
Komunikasi dua arah tujuannya agar anak bicara dan mengungkapkan keinginannya.
Orangtua dapat mengajarkan anak meminta sesuatu secara proporsional dan bukan dengan 'membeli' perhatian lewat tangisan.
Selain beberapa solusi sederhana di atas, kata mengatasi cengeng bisa melalui konsultasi intensif dengan psikolog.
Penting diperhatikan membiarkan atau cuek anak lama menangis lalu tangisan berhenti karena lelah bukanlah solusi.
Apalagi sampai orangtua tak bisa menahan emosi malah balik memarahi anak agar berhenti menangis. Kondisi tersebut justru memperburuk keadaan. (*)