Gatot Nurmantyo Bisa Jadi Kuda Hitam yang Potensial Menangkan Pilpres 2019

Gatot Nurmantyo Bisa Jadi Kuda Hitam yang Potensial Menangkan Pilpres 2019

Editor: taryono
(Kompas.com/Sherly Puspita)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo turut hadir dalam acara Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1439 H yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2017). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Chaniago menilai mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo merupakan sosok potensial jika memang masuk dalam kontestasi Pilpres 2019.

Sebab, Gatot juga piawai dalam menarik perhatian publik.

"Memang itu sebetulnya ada, sepanjang partai tidak egois. Selama ini kan partai egois, sementara Pak Gatot enggak punya partai," ucapnya dalam sebuah diskusi di Fx Sudirman, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Ia menilai, jika partai politik egois dan tidak mahir membaca momentum dan potensi Gatot, partai bisa saja salah langkah dan kalah pada Pilpres 2019 nanti.

Menurut Pangi, meskipun elektabilitas Gatot cenderung kecil, ia bisa menjadi kuda hitam yang potensial untuk memenangkan Pilpres 2019.

Ia berkaca pada sosok Prabowo, yang dulu ikut kontestasi Pilpres 2009 dengan elektabilitas yang rendah.

Namun pada Pilpres 2014, elektabilitas Prabowo berkembang cukup signifikan.

"Ya meskipun belum teruji. Tapi sebetulnya dia bisa jadi kuda hitam dan potensi terpilihnya ada," ungkapnya.

Memasuki tahun politik, nama Gatot santer disebut dalam berbagai lembaga survei sebagai calon presiden atau wakil presiden.

Hasil survei nasional Poltracking Indonesia menyebutkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dinilai oleh publik sebagai figur yang paling tepat mendampingi Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019.

Baca: 8 Fakta Wanita yang Suka Berselingkuh, Benarkah Karena Gen Bawaan Lahir?

Baca: Dikritik Pakai Konde, Artis Rina Nose Beri Jawaban Menohok

Baca: Niat Hati Nge-Prank Pacarnya dengan Mengaku Hamil, Wanita Ini Justru Alami Hal Mengejutkan 

Baca: Lama Tak Mengisi Layar Kaca, Lydia Kandou Muncul dengan Kabarkan Menyedihkan

Pada simulasi tujuh kandidat calon wakil presiden untuk Jokowi, Gatot menempati posisi teratas dengan elektabilitas 16,4 persen.

Selain itu, nama Gatot Nurmantyo juga masuk daftar cawapres untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Akan tetapi, Gatot secara tak langsung menyiratkan dirinya akan berkiprah di kancah politik. Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, ia menyatakan telah memiliki hak untuk dipilih.

"Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil, dan warga negara RI lainnya, termasuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang,” kata Gatot melalui keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018).

Ia bahkan mengaku telah diajak Prabowo bergabung bersama Gerindra. Namun, ia belum bisa menjawab tawaran tersebut lantaran masih berstatus prajurit aktif saat itu.

"Beliau menyampaikan, 'Kalau nanti mau bergabung, saya terbuka.' Saya bilang, 'Pak, saya belum bicara masalah itu karena Bapak sama dengan saya'." kata Gatot mengulang pembicaraannya dengan Prabowo.

"Apabila saya jadi Bapak dan Bapak jadi saya, ditanya, sebagai seorang negarawan dan patriot, pasti Bapak jawabannya sama dengan jawaban saya kalau Bapak yang ditanya. Pak Prabowo lantas bilang, 'Iya, ya, enggak boleh berpolitik praktis, ya'," ucap Gatot menirukan respons Prabowo.

Ia pun menyadari saat ini namanya sering masuk dalam beberapa lembaga survei sebagai calon presiden atau wakil presiden.

Ia juga menyadari namanya kerap diperbincangkan di publik dan media terkait wacana pencalonan presiden dan wakil presiden.

Saat ditanyai wartawan, Gatot tak pernah membenarkan, tetapi juga tak pernah membantah terkait dirinya yang diisukan akan maju sebagai calon presiden atau wakil presiden.

====

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul  "Gatot Nurmantyo Dinilai Bisa Ikut Pilpres jika Parpol Tak Egois"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved