Tembak Mati Adik Ipar Sendiri, Kompol Fahrizal Ternyata Pernah Duduki Jabatan Mentereng Ini
Tembak Mati Adik Ipar Sendiri, Kompol Fahrizal Ternyata Pernah Duduki Jabatan Mentereng Ini
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Wakil Kepala Polres (Waka Polres) Lombok Tengah, Kompol Fahrizal (41), diduga menembak adik iparnya hingga tewas.
Ia ternyata lulusan terbaik Akademi Polisi (Akpol) pada 2003.
Selain prestasi membanggakan itu, pelaku yang terkenal tenang dan ramah ini pernah menjabat Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Medan dan Polres Labuhanbatu, dan Wakil Kasat Reskrim Polrestabes Medan.
Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim).
Fahrizal kemudian ditugaskan menjadi Wakapolresta Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Informasi terakhir sebelum ditetapkan menjadi tersangka, pelaku sedang menjabat salah satu posisi penting di Polda NTB.
Baca: Wakapolri Puji Deputi Penindakan KPK Yang Baru Brigjen Firli. Simak 5 Fakta Ini
Baca: Sudah Jadi Tersangka Ujaran Kebencian, Ahmad Dhani Malah Dituntut Rp 5 M untuk Acara Ini
Baca: Ustaz Somad Tak Minta Fasilitas, tapi Dia Pucat Saat Dijemput Pakai Kendaraan Ini
Baca: Bukan Artis atau Model, Ternyata Ini Pekerjaan Aslinya Jennifer Dunn
Saat ditampilkan dalam konferensi pers di Polda Sumut, Medan, Kamis (5/4/2018), pelaku mengenakan penutup muka.
Ia terlihat hanya memandang kosong ke arah depannya.
Seperti orang yang sedang mengalami depresi berat.
Karena itulah sampai Jumat (6/4/2018) kemarin Polda Sumut belum bisa mengungkap apa alasan di balik penembakan yang dilakukannya pada Rabu (4/4/2018) malam.
Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, pelaku diduga menembak mati adik iparnya Jumingan alias Iwan (33) pada Rabu (4/4/2018) malam.
Setelah itu, pelaku langsung menyerahkan diri ke Mapolresta Medan.
Akibat perbuatannya, pelaku dikenai Pasal 340 jo Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman seumur hidup.
Jum'at dini hari, jenazah korban dikebumikan di kampung halamannya di Kabupaten Asahan, Sumut.
Ditemani Istri
Satu versi menyebut, waktu itu, pelaku datang ditemani istrinya datang ke rumah ibunya di Jalan Tirtosari/Mestika Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Medan, yang juga tempat tinggal pelaku.
Pelaku dan korban akrab berbincang, tidak ada tanda-tanda akan terjadi perbuatan sadis yang memakan korban jiwa.
Hingga secara tiba-tiba korban jatuh bersimbah darah akibat peluru yang ditembakkan pelaku.
"Kita masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi motif kasus ini," kata Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw, dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting, yang dimintai konfirmasi secara terpisah, belum bisa memberikan banyak keterangan.
Rina bilang, penyidik kesulitan mengorek informasi dari pelaku karena sampai hari ini belum bisa dilakukan pemeriksaan.
"Kita belum bisa pastikan motif pelaku, sampai hari ini belum diperiksa," katanya.
"Masih linglung dia...."
"Rencana akan dilakukan tes kejiwaan oleh dokter spesialis."
"Sebelumnya kita sudah melakukan cek kesehatan, hasilnya secara umum pelaku dinyatakan baik dan tidak menggunakan narkoba," tutur Rina, Jum'at (6/4/2017).
Sambil menunggu keadaan pelaku pulih, sambung Rina, penyidik memeriksa empat orang saksi dari keluarga pelaku dan korban.
Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara atau oleh TKP. (Kompas.com/Kontributor Medan, Mei Leandha)
===
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Waka Polres Lombok Tengah yang Tembak Mati Adik Ipar Ini Ternyata Lulusan terbaik Akpol 2003
=