Duh, Facebook Kecolongan Lagi, Puluhan Juta Data Bocor
Facebook mendapati jika aplikasi tersebut menambang data personal pengguna Facebook, dengan dalih riset akademik yang bersifat non-profit.
Kubu Cube You sendiri mengaku jika hubungannya dengan Universitas Cambrdige hanya berlangsung sejak tahun 2013 hingga 2015, dan sejak itu belum ada akses ke informasi apapun dari kuis yang baru.
Baca: Ini Sanksi Atas Bocornya 1 Juta Data Pengguna Facebook di Indonesia
Cube You adalah firma analisis, serupa dengan Cambridge Analytica, yang menawarkan "kecepatan, kemudahan, dan akurasi wawasan konsumen" kepada para kustomernya yang merupaka para pengiklan.
Sehingga ia mengumpulkan sebagian data penggunanya melalui kuis kepribadian yang diadakan di Facebook bernama "You Are What You Like".
Kuis ini adalah kuis kepribadian, di mana penggunanya akan menjawab beberapa soal singkat tentang kepribadian. Nantinya, Cube You akan memanen data dari pengguna yang telah mengikuti tes tersebut, dan membangun profil psikometris mereka.
Baca: Kamu Wajib Tahu, Ini Cara Mozilla Cegah Pencurian Data di Facebook
Praktik mengumpulkan data pengguna yang "dijual" ke pengiklan dianggap hal yang wajar. Setidaknya, hal tersebut diyakini oleh Aleksndr Kogan.
"Sejujurnya, kami pikir kami bertindak dengan sangat tepat. Kami pikir kami melakukan sesuatu yang benar-benar normal,” jelas Kogan seperti KompasTekno rangkum dari The Guardian, Selasa (10/4/2018).
Menkominfo desak Facebook Kabar kecolongan data pengguna Facebook oleh Cube You pun sampai ke Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Ia pun mendesak Facebook untuk segera melaporkan data pengguna Indonesia yang bocor di tangan Cube You.
"Saya baru update tadi pagi, ada lagi aplikasi yang mirip Cambridge Analytica. Tapi saya sudah telepon Facebook, tolong secepatnya kalau ada yang berkaitan dengan data pengguna Facebook Indonesia, sampaikan kepada kami," ujar Rudiantara di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Namun, Rudiantara tidak memberikan batas waktu laporan tersebut kepada Facebook. Ia tetap yakin, perusahaan sekaliber Facebook, berkomitmen terhadap regulasi yang ada di Indonesia.
"Tapi soal transparansi, perusahaan sekelas Facebook yang sudah listed di New York dan yang nilai kapitalisasi pasarnya ratusan triliun rupiah pasti enggak akan main-main dengan regulasi," lanjut Rudiantara.
Teguran tertulis dan lisan telah diberikan Kemenkominfo, namun baru terkait kebocoran Cambridge Anlytica saja. Meski begitu laporan jumlah pasti data pengnguna Facebook Indonesia yang bocor ke Cambridge Analytica belum diterima Rudiantara.
"Dari teguran tertulis yang kami keluarkan, kami minta kepada Facebook untuk update terus mengenai jumlah data dari pengguna berasal dari Indonesia (yang bocor ke Cambridge Analytica). Sebab, angkanya kan berubah," ujar Rudiantara. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Facebook Kebobolan Lagi, Data 50 Juta Akun Diduga Bocor