Fakta tentang Rocky Gerung yang Sebut Kitab Suci adalah Fiksi

Fakta-fakta tentang Rocky Gerung yang Menyebut Kitab Suci adalah Fiksi

Penulis: taryono | Editor: taryono
rocky gerung 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengamat Politik sekaligus Dosen Filsafat UI, Rocky Gerung memberikan pernyataan yang kontroversial di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/4/2018).

Dirinya menagatakan bahwa kitab suci adalah hal yang fiksi, namun berbeda dengan fiktif.

Hal ini lantaran menurut Rocky Gerung, kata fiksi dianggap negatif karena dibebani oleh kebohongan, sehingga fiksi itu selalu dimaknai dengan kebohongan.

 
 

"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan makna telos yang dalam bahasa Yunani yang memiliki arti akhir, tujuan ataupun sasaran.

Rocky kembali menekankan bahwa fiksi adalah baik, sedangkan yang buruk adalah fiktif.

Ia lantas mengambil contoh Mahabharata dimana menurutnya Mahabharata adalah fiksi namun bukan fiktif. Fiksi itu kreatif sama seperti orang beragama yang terus kreatif dan menunggu telosnya.

Baca: Carissa Putri Umumkan Kabar Bahagia Via Instagramnya

Baca: Kompol Fahrizal Tembak Mati Adik Ipar, Lontarkan Omongan Aneh Saat Diperiksa Polisi

Baca: Terungkap Maskawin yang Diberikan Faisal Harris kepada Jennifer Dunn

Baca: Terungkap Maskawin yang Diberikan Faisal Harris kepada Jennifer Dunn

"Anda berdoa, Anda masuk dalam energi fiksional bahwa dengan itu Anda akan tiba di tempat yang indah,” ujarnya menjelaskan.

Rocky menambahkan, dalam agama, fiksi adalah keyakinan. Dalam literatur, fiksi adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi.

Lihat videonya di bawah ini.

Hal ini lantas mendapat tanggapan dari Direktur LP3ES sekaligus Board of Komunitas Indonesia, Rustam Ibrahim.

"Kata @rockygerung Kitab Suci adalah fiksi. Apakah itu berarti membaca kitab suci sama halnya membaca novel? Bukan membaca tentang kebenaran yang bersumber dari Ilahi?"

Hal ini mendapat balasan langsung dari Rocky Gerung.

"Mengapa tak anda sendiri yg jawab? Mau jadi kompor? Mau goreng apa? :)"

Selain Rustam Ibrahim, Pegiat Media Sosial Dede Budhyarto pun menanggapi sebagai berikut:

"Untung yg ngoceh si GILA @rockygerung bisa dibayangkan klo yg ngoceh kubu pemerintah??

Maka Capres peci putih yg katanya "Banyak Duit" akan memerintahkan gerombolannya, DEMONSTRASI & LAPOR POLISI"

Rocky kembali menanggapi ,"Anda telah melakukan “ujaran kedunguan”. Tak akan saya tuntut. :)"

Menambahkan, dirinya menuliskan sebuah kicauan di akun twitternya, Rabu (11/4/2018).

"Tuhan menciptakan fiksi, supaya manusia berimajinasi. "

Siapa Rocky Gerung?

Berikut sederet fakta tentang Rocky Gerung, seperti dilansir TribunJogja.

1. Lahir di Manado

Rocky lahir di Manado pada 20 Januari 1959.

Saat ini ia sudah genap berusia 59 tahun.

2. Lulusan Universitas Indonesia (UI)

Rocky menempuh pendidikan S1 di UI pada tahun 1986.

Ia kemudian memperoleh gelar sarjana sastra dari universitas tersebut.

3. Seorang Dosen

Saat ini, Rocky menjadi dosen di Departemen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI.

Ia juga merupakan peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).

4. Aktivis Sejak Zaman Orde Baru

Saat Pilkada DKI Jakarta berlangsung pada tahun 2017 lalu, Rocky pernah mendapat surat terbuka dari perancang desain sepatu Niluh Djelantik.

Di surat yang ditulis di Facebook itu Niluh mengungkapkan kekecewaannya terhadap Rocky dan beberapa aktivis lain, karena membiarkan kampanye bernuansa sektarian terjadi.

Padahal, Niluh dan Rocky merupakan aktivis satu generasi sejak zaman Orde Baru, yang memperjuangkan nilai-nilai sama, yakni Hak Asasi Manusia (HAM), non-diskriminasi, non-sektarianisme, antikekerasan, sensitif gender, serta tata pemerintahan yang baik.

Namun kini, para aktivis itu sudah memihak pada kelompok tertentu.

5. Kritis Terhadap Pemerintahan Jokowi

Selama ini, Rocky sering berkomentar kritis terhadap Presiden Joko Widodo.

Belum lama ini, Rocky menyebut tangan dan otak Jokowi tidak sinkron saat Presiden mengungkapkan pendapatnya, tentang pidato Prabowo, tuduhan PKI, dan hal bernuansa SARA lainnya.

Namun, Rocky kemudian menghapus kicauan itu.


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved