Pilpres 2019
Ketegasan Prabowo hingga Kekeluargaan yang Erat dari Naik Kuda Bareng
Penegasan Prabowo Subianto siap maju Pilpres 2019 menepis keraguan selama ini terkait jadi tidaknya ia bertarung lagi.
"PKS bersamaa Gerindra, dan siap bermusyawarah. Tapi, politik selalu dinamis," ujar Mardani.
Di tempat berbeda, Ketua Bidang Dakwah Sumatera Bagian Selatan DPP PKS Nasir Jamil mengungkapkan, sembilan nama kader PKS sedang dalam penggodokan untuk melihat tingkat keterpilihan alias elektabilitasnya.
"Elektabilitas yang baik, siap kemampuan untuk memengaruhi masyarakat, juga menyiapkan logistik. Karena kita tahu pilpres itu tidak free," katanya.
Nasir menjelaskan, dengan kepastian Prabowo maju pilpres lagi, maka Gerindra dan PKS akan bekerja keras meningkatkan elektabilitas Prabowo. Sebab, menurut dia, tingkat keterpilihan sampai saat ini cenderung stagnan.
"Kami tidak tahu apa latar belakangnya (elektabilitas bisa) stagnan. Tapi, bisa jadi karena beliau belum bergerak dan belum melakukan semacam kunjungan ke daerah ketimbang Pak Presiden Joko Widodo yang selalu berkunjung ke daerah-daerah," paparnya.
Maju Pilpres
Di depan para pendukungnya, Prabowo Subianto menyatakan siap maju pilpres untuk rematch alias bertanding ulang dengan Jokowi.
Syaratnya, ada koalisi partai yang mendukungnya.
Prabowo mengutarakan pernyataan itu dalam Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018).
"Dengan segala tenaga saya, dengan segala jiwa dan raga saya. Seandainya Gerindra memerintahkan saya maju dalam pilpres yang akan datang, saya siap melaksanakan tugas itu," tegas Prabowo.
Kader-kader Gerindra pun menyambut pernyataan itu dengan riuh rendah.
Atas dasar itu, Rakornas Gerindra kemudian memastikan resmi mengusung Prabowo sebagai balon presiden.
Keputusan ini juga setelah pengurus DPP Partai Gerindra mendengarkan aspirasi seluruh kader yang hadir dalam rakornas.
"Atas dasar aspirasi tersebut, maka Gerindra secara resmi mencalonkan Prabowo Subianto sebagai (bakal) calon presiden, dan sekaligus memberikan mandat penuh untuk membangun koalisi dan memilih (bakal) calon wakil presiden," jelas Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Muzani pun mengungkapkan, aspirasi datang dari 34 ketua DPD provinsi serta 529 ketua DPC kabupaten/kota.