Ini Rahasia Suriah Sukses Rontokkan Rudal Mahal Tomahawk AS dan Sekutunya
"Peralatan uzur " ini rontokkan 71 misil Tomahawk milik AS yang satu unitnya dihargai hampir Rp 26 miliar!.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebagian besar rudal yang ditembakkan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis ke Suriah berhasil ditangkis sistem pertahanan udara Suriah.
Demikian rilis resmi Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir dari RT.com.
Meski begitu, unit pertahanan udara Rusia tidak terlibat langsung dalam aksi memukul mundur serangan Barat/ Sekutu tersebut.
Sejauh ini pihak Barat telah menembakkan sedikitnya 128 rudal jelajah ke fasilitas militer dan sipil di Suriah.
Serangan itu dilakukan oleh dua kapal AS yang ditempatkan di Laut Merah, dengan dukungan udara taktis pembom-pembom Rockwell B-1 Lancerr dari pangkalan udara koalisi di Al-Tanf, provinsi Homs Suriah.
Baca: Ini Cara Membuat Pasangan Ketagihan dengan Ciuman Kita Berikan
Bandara Udara Suriah Al-Dumayr, yang terletak 40 km timur laut dari Damaskus, diserang oleh 12 rudal jelajah.
Semua rudal dihadang oleh sistem pertahanan udara Suriah.
Untuk menangkis serangan, Damaskus menggunakan sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Soviet.
Termasuk S-125 (NATO menyebutnya SA-3 Goa), S-200 (SA-5 Gammon), 2K12 Kub (SA-6 Gainful) ) dan Buk.
Kemenhan Rusia mengatakan, militer Suriah yang menggunakan sistem pertahanan udara S-200 sukses merontokkan 71 misil jelajah Tomahawk yang digunakan AS.
Baca: Anda Perlu Tahu, Ini Tiga Waktu Berbahaya untuk Mandi
Padahal, menurut Kemenhan Rusia, sistem pertahanan S-200 yang dimiliki Suriah sudah terbilang kuno karena dibuat di masa kejayaan Uni Soviet.
Sistem pertahanan darat ke udara (SAM) S-200 ini dibuat pada dekade 1960-an untuk melindungi sebuah area luas dari serangan pesawat pengebom atau pesawat strategis lainnya.
Sistem ini biasa digunakan untuk melindungi tempat-tempat penting misalnya pusat pemerintahan, industri, dan fasilitas militer.