Perduli Kondisi Rumah Daswati yang Memprihatinkan, Imala Gelar Sketch Bareng

Puluhan anggota Imala ikuti sketch bareng #saveheritage di Rumah Daswati di Jalan Tulang Bawang, Enggal, Bandar Lampung, Sabtu 14 April 2018.

Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/teguh prasetyo
Kegiatan Imala Sketch Rumah Daswati 

Mengapa Rumah Daswati ini penting diperayaan ulang tahun Provinsi Lampung?

Karena menurut akun @lampungheritage_ , rumah ini seperti rahim seorang ibu dari terlahirnya Provinsi Lampung. 

Sejarahnya, Rumah Daswati atau kepanjangan Daerah Swatantra Tingkat (Daswati) I Lampung ini dulunya rumah milik Kapten Achmad Ibrahim yang pada tahun 1963 mulai dijadikan sekretariat oleh tim pembentukan Provinsi Lampung.

Di sinilah digodok berbagai upaya untuk menjadikan Lampung berdiri sendiri, terpisah dari Provinsi Sumatera Bagian Selatan.

Sehingga bisa dikatakan, Panitia 13 Persiapan Pembentukan Provinsi Lampung melakukan berbagai aktivitasnya dalam upanya berpisah dengan Daswati I Sumatera Bagian Selatan di tahun 1963 di rumah ini. 

Bahkan tim pun merancang untuk melakukan lobby dengan Presiden Soekarno di istana, juga di sini.

Hingga setahun kemudian, tepatnya 18 Maret 1964 secara resmi Lampung berdiri dan memiliki gubernur.

Bisa dikatakan, rumah inilah yang menjadi saksi serah terima penyerahan kewenangan pemerintah Daerah Daswati I Sumatera Selatan kepada Daswati I Lampung, pada tanggal 18 Maret 1964.

Baca: Misteri Tak Ada Lantai 13 di Hotel Hingga Hal-hal Terlarang Dilakukan Tanggal 13 Hari Jumat

Kini rumah ini dimiliki seorang pengusaha dan rumah ini dibiarkan terbengkalai tanpa terurus.

Memasuki area rumah Daswati, kita akan langsung disuguhkan pemandangan kumuh.

Meski begitu, kemegahan arsitektur art deco khas kolonial masih bisa terlihat.

Rumah Daswati dihiasi dengan daun pintu lebar dan dua pintu berkaca patri membuat matahari leluasa masuk.

Rumah Daswati seolah tinggal reruntuhan. Hanya sisa bangunan dan kisah sejarah yang membungkusnya tetap abadi dan layak dikunjungi.
Rumah Daswati seolah tinggal reruntuhan. Hanya sisa bangunan dan kisah sejarah yang membungkusnya tetap abadi dan layak dikunjungi. (Tribun Lampung)

Selain itu, bagian yang amat menonjol adalah atapnya yang berbentuk limas, menambah kesan kuna pada bangunan itu sendiri.

Bangunan Daswati terdiri dari beberapa ruangan. Ruang utama yaitu bagiaan ruang tamu, kemudian dua kamar, terakhir paviliun yang tersambung langsung degan bangunan utama.

Rumah Daswati tinggal reruntuhan. Hanya sisa bangunan dan kisah sejarah yang membungkusnya tetap abadi dan layak dikunjungi.
Rumah Daswati tinggal reruntuhan. Hanya sisa bangunan dan kisah sejarah yang membungkusnya tetap abadi dan layak dikunjungi. (Tribun Lampung)
Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved