Pengerjaan Underpass Unila, Macet Mengular Hingga 1 Km

Pengerjaan proyek underpass saat ini sudah dimulai. Setengah jalur jalan simpang Unila pun ditutup agar para pekerja bisa aktifitas penggalian.

Penulis: hanif mustafa | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pengerjaan proyek underpass saat ini sudah dimulai. Setengah jalur jalan simpang Unila pun ditutup agar para pekerja bisa melakukan aktifitas penggalian.

Namun akibatnya kemacetan tidak terhidarkan. Pantauan Tribun Lampung, Minggu 15 April 2018, saat ini kemacetan berada di arus jalan Za Pagar Alam arah Terminal Rajabasa.

Baca: Detik-detik Mengharukan Jelang Artis Syahnaz Sadiqah Melepas Masa Lajang

Kemacetan mengular hingga 1 km, keadaan ini dikarenakan penyempitan jalan yang berada di ujung jalan depan Pempek Selamat. Sebagian jalan ditutup karena ada pengerjaan proyek underpass bagian jalur arah Rajabasa.

Hal yang membuat kendaraan roda empat maupun roda dua harus merayap karena berebut jalan di depan Pempek Selamat untuk bisa melintasi jalan menuju terminal Rajabasa.

Hal ini pun diakui oleh, Arni (35) pengendara sepeda motor yang awalnya kebingungan karena ada kemacetan panjang yang tidak biasanya.

Baca: Berseteru, Begini Sumpah Serapah Sang Anak Bila Ely Sugigi Nekat Kembali Nikahi Berondong

"Ya tadi di depan UBL udah macet, biasanya karena Uturn, ternyata masih terus panjang macetnya," ujarnya.

Setelah sampai di Museum Lampung, Arni menyadari ternyata kemacetan dikarena penyempitan jalan proyek pengerjaan underpass.

"Eh sampai simpang Unila ternyata jalannya sebagian dditutup banyak kendaraan rebutan jadinya tersendat," sebutnya.

Arni pun mengaku tidak mengetahui jika proyek pengerjaan ini dilakukan sejak hari sabtu dan sudah ada jalan alternatif yang diberikan oleh pihak terkait.

"Sosialisasi jalan alternatif? Wah saya gak tahu, ya saya biasa lewat sini," tandasnya.

Sementara itu, Alwi (26) pengemudi mobil mengaku tahu adanya sosialisasi jalan alternatif.

"Tahu sih, tapi ya mau gimana lagi rumah saya kan di jalan Kopi, masak saya harus memutar," sebutnya.

Ia pun mengaku sedikit kwalahan dengan adanya kemacetan ini.

"Tentu ini mengganggu sekali, saya pakai mobil manual, jadi tiap kali injak pedal kopling, bikin capek kaki, kwalahan," tuturnya.

Kendati demikian ia memaklumi hal ini, lantaran untuk tujuan pembangunan.

"Gak masalah, yang penting selsai tepat waktu dan gak mangkrak," tutupnya.

Hal senada juga diungkapkan Dewiyanti (42) pengendara sepeda motor yang berharap proyek ini segera selesai secepatnya.

"Pengennya cepet, biar gak macet, ini aja macetnya sampai UBL, masak kita mau terus-terusan macet," ujarnya.

Dewi panggilan akrabnya, menuturkan kemacetan karena adanya penyempitan jalan. Namun ia tidak bisa mencari jalan alternatif lantaran jalan tersebut satu-satunya menuju rumahnya.

"Ya karena penyempitan, mau lewat jalan alternatif muternya jauh, kan dibelakan sini saja (Robinson) jadi terpaksa lewat sini," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved