BREAKING NEWS LAMPUNG

Pelaku Pecah Kaca Gedung Satu Atap Diduga Mabuk

Mansi menduga pelaku sedang di bawah pengaruh alkohol. Pasalnya, pria tersebut kerap bicara tidak jelas.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung/Hanif
Pintu kaca gedung Pelayanan Satu Atap Pemkot Bandar Lampung pecah. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Achmad Solihin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Plt Kasatpol PP Kota Bandar Lampung Mansi membenarkan insiden pecah kaca di gedung Pelayanan Satu Atap Pemkot Bandar Lampung.

Aksi pecah kaca dilakukan seorang pria di pintu depan gedung Pelayanan Satu Atap Pemkot Bandar Lampung, Kamis, 19 April 2018.

Mansi juga menyebutkan bahwa pelaku bernama Ariefaldi (26) itu telah ditangkap dan diserahkan ke polisi.

"Ya memang benar kejadian pecah kaca di pintu pelayanan gedung satu atap itu. Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.30 WIB," ungkapnya.

Baca: Eks Pebulu Tangkis Nomor 1 Dunia dari China Ini Bersuamikan Orang Klaten (1)

Mansi menduga pelaku sedang di bawah pengaruh alkohol. Pasalnya, pria tersebut kerap bicara tidak jelas.

"Ngomongnya ngelantur nggak jelas. Lain yang ditanya, lain yang dijawab. Makanya kita serahkan saja pelaku ini ke kepolisian agar segera diproses. Kita serahkan ke Polsek Telukbetung Utara," tambah Mansi.

Awalnya, kata Mansi, pihaknya ingin kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan saja. Namun, pelaku tampaknya sulit diajak komunikasi.

"Iya pas kita tanya, tingkahnya malah seperti orang mabuk. Sehingga kita telepon polisi saja untuk menangani persoalan ini. Itu kan perusakan aset pemerintah. Jadi biar diproses hukum saja dan syukurnya tidak ada yang terluka dalam peristiwa itu," imbuh Mansi.

Baca: Telepon Fredrich ke Dokter Bimanesh: Dok, Skenarionya Kecelakaan

Diduga karena kecewa dengan pelayanan di gedung satu atap Pemkot Bandar Lampung, Ariefaldi nekat memecahkan kaca pintu depan dengan menggunakan tang besi. Akibatnya, kaca pintu sisi kiri gedung pecah.

Tak pelak, kejadian itu membuat kaget warga yang sedang mengurus berkas. Sempat kabur, Ariefaldi akhirnya ditangkap warga dan hampir dihakimi massa.

"Saya kesal dengan pelayanan ini. Masa nama ibu kandung saya dibuat Erlina Wati. Padahal, nama ibu kandung saya bukan itu," ungkap Ariefaldi.

"Saya ke loket malah nggak ada yang mendengarkan. Makanya saya pecahkan kaca," tambahnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved